-TCA 14•

50 8 0
                                    

happy reading!!

°°°

Zafran pun melajukan mobilnya duluan dari pada Shakti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zafran pun melajukan mobilnya duluan dari pada Shakti. ah, Lusi teringat jika ia belum membersihkan wajahnya dari make up tebal yang tadi ia pakai.

tangan Lusi mengobrak-nganbrik seluruh isi tasnya untuk mengambil cermin dan pembersih wajah. Lusi terkaget saat mengaca dan melihat dirinya sudah sangat berantakan.

Dengan perlahan Lusi membersihkan wajahnya dengan kapas yang sudah dibasahi pembersih make up.

Lusi melihat dari ekor matanya jika Zafran terus-terusan meliriknya. Merasa risih terus ditatap Lusi pun berhenti sebentar dengan yang dilakukannya.

"Apa lo liat-liat? Mau gue colok hah?" tanya Lusi nyerongot dan menatap Zafran sebal.

Lusi berdecak pinggang sambil menatap tajam Zafran yang sedang sibuk menyetir.

Cekittt

tubuh Lusi terhuyung kedepan saat Zafran tiba-tiba rem mendadak. Itu membuat Lusi sangat kaget dan langsung melotot.

"Lo bisa nyetir ga sih?!" tanya Lusi kesal sambil melempar kapas yang kotor bekas wajahnya.

"Mobil siapa?" tanya Zafran singkat lalu menatap Lusi dengan tajam.

"Iya ini mobil lo! Tapi seengganya lo jangan rem mendadak juga!" Zafran tidak menanggapi Lusi dan kembali melajukan mobilnya sangat ngebut dengan kecepatan diatas rata-rata.

Lusi yang kaget pun langsung berpegangan keatas, "ZAFRAN LO GILA APA GIMANA?!" teriak Lusi takut sambil menutup matanya.

Lusi terus mengerutuki zafran dalam hati. Apa lagi wajahnya yang belum terlalu bersih, cowo ini gila fix.

Tak lama mereka sampai dirumah sakit yang dimaksud Shera. Dengan buru-buru Lusi turun dan mengambil lagi cerminnya untuk membersihkan wajahnya.

Zafran yang turun dari mobil pun langsung menarik tangan Lusi yang sedang membersihkan make up di sebelah pintu mobilnya.

"Bentar dong! Muka gue belum bersih!!" tegas Lusi menepis tangan Zafran lalu membersihkan bibirnya yang sangat merah.

Tak sampai semenit Lusi selesai lalu meninggalkan Zafran. Dengan percaya diri dan sok tahu Lusi masuk ke dalam rumah sakit.

Tapi saat Lusi hendak bertanya kepada resepsionis rumah sakit itu ia baru teringat bahwa ia tidak tahu siapa yang sakit.

Tiba-tiba tangan Lusi ditarik dan membuat dirinya ikut tertarik oleh orang itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Zafran.

"Sok tau!" semprot Zafran lalu memelankan jalannya dan melepaskan tangan Lusi saat mereka hendak masuk ke dalam ruang rawat tersebut.

"Da-da hiks.." terdengar suara anak menangis mencari ibunya.

The Cool AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang