happy reading!!
°°°
"Lusi!" panggil Alga yang sudah sampai di bawah dan langsung mendekati Lusi.
Lusi yang sedang asik bersama Regan pun langsung berbalik pada sumber suara yang menanggilnya.
tangan Lusi langsung menyodorkan rantang yang berisi nasi dan beberapa lauk pauk nya.
Alga langsung menerimanya dan ia melihat Lusi yang langsung meninggalkan kantor.
Namun sebelum Lusi benar-benar pergi, Alga sudah menarik tangannya dan membawa Lusi menuju ruangannya.
"Al, mau kemana? Gue mau pulang," ujar Lusi berusaha menarik tangannya dari cengkeraman Alga.
"Ke ruangan gue," jawab Alga yang masih fokus berjalan dan menarik tangan Lusi.
Yang ditarik pun hanya bisa pasrah kemana Alga menariknya pergi, jika menolak pun percuma itu hanya akan membuat Regan yang anteng menjadi rewel.
Beberapa pasang mata terus memperhatikan mereka, menatap Alga kagum dan menatap Lusi rendah.
"Kerja! Saya gaji kalian bukan untuk menilai orang," sindir Alga lalu mengajak Lusi masuk ke dalam ruangannya.
"Anak daddy anteng banget sama siapa sih?" tanya Alga pada regan yang begitu tenang di dalam gendongan Lusi.
Dengan hati-hati Alga menggendong Regan yang tenang, terlihat dari wajah alga tersorot kebahagiaan.
Lusi tersenyum melihat itu, dari pada hanya menatap mereka Lusi memilih untuk mengeluarkan nasi yang ada di dalam rantang.
"Al cepetan, gue mau pulang," ujar Lusi yang terus mengulang kalimatnya.
"Buru-buru banget sih, baru juga sampe," balas Alga lalu duduk di sofa dan menatap makanan yang Lusi hidangkan.
Lusi mengambil kembali Regan ke dalam gendongannya, dan menyuruh Alga untuk cepat menghabiskan makanannya.
"Cepet makan," titah Lusi dan Alga pun dengan cepat langsung melahap masakan Lusi.
"Kok enak? Lo beli ya?" tanya Alga curiga membuat Lusi memutar mata malasnya.
"Lo mau gue timpuk?" ancam Lusi yang sudah mengangkat tiang rantang.
Alga hanya menggeleng dan terkekeh melihat Lusi, kini Lusi hanya menunggu Alga makan sembari menghibur Regan.
"Ciluk? Ba," terdengar suara Regan yang tertawa atas sikap Lusi yang membuatnya tertawa.
Mendengar putranya tertawa bersama orang lain sebenarnya membuat hati Alga berdenyut nyeri, ia teringat istrinya yang sangat mengharapkan Regan hadir ditengah-tengah mereka.
Namun sayang, istrinya sudah lebih dulu meninggalkannya dan juga Regan, dan juga selalu berpesan, jaga Regan sampai kapan pun, ga ada alasan apa pun untuk kamu ninggalin Regan. kalo Regan udah besar, kasih tau kalo aku sangat menyayanginya lebih dari apa pun.
Tak terasa air mata Alga pun menetes saat teringat pesan Chelsea istrinya, saat mendengar pesan dari Chelsea pun membuat Alga berjanji untuk membesarkan Regan sendiri tanpa bantuan istri baru.
Ia ingin menjadi sosok ayah dan juga ibu untuk Regan, walau dengan sedikit bantuan Lusi karena ia tidak mungkin meninggalkan Regan sendiri di rumah saat ia bekerja.
"Al?" Lusi memanggil Alga yang sedari tadi melamun dan sesekali meneteskan air matanya.
"Alga, lo kenapa?" Lusi sedikit mengguncangkan bahu Alga agar berhenti melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Assistant
Teen FictionFollow dulu hayu • Spin off dari cerita Shakti • Semua ini dimulai saat orang tua Lusi gagal membangun usaha. Karna kegagalan tersebut, Lusi yang terbiasa dengan kemewahan pun terpaksa menjadi kacung dari anak si peminjam uang. Lusi dipaksa untuk me...