-TCA 3•

55 10 0
                                    

Happy reading!!

Happy reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Algani Nabhan

***

"Kamu dari mana? Anak gadis jam segini baru pulang?" tanya Arkan yang tak lain adalah ayah dari Lusi.

Arkan sudah menunggu putrinya datang sedari jam setengah sembilan, namun kini sudah hampir jam sepuluh. Ia sangat khawatir pada putrinya.

Lusi merunduk saat di tatap arkan, ia sangat takut pada ayahnya. Pasalnya Arkan adalah orang yang sangat tegas pada keluarganya.

"Maaf Pa, Vita tadi disuruh sama Natasha," cicit Lusi yang masih merunduk takut.

"Kalo minta maaf itu jangan nunduk kaya gitu. Sekarang liat muka papa," perlahan-lahan Lusi mengangkat kepalanya untuk melihat wajah ayahnya.

"Maaf Pa," ucap Lusi sambil menatap mata ayahnya yang terlihat tidak terlalu marah.

Arkan menghembuskan nafasnya ketika menatap mata Lusi mencari kebohongan disana namun tidak ada.

"Ya udah, kamu mandi. Udah itu langsung tidur," titah Arkan langsung di angguki Lusi.

"iya Pa, oh ini tadi Vita sekalian beli makan. Maaf kalo udah bikin Papa khawatir," Lusi memberikan kresek putih berisi ayam pada Arkan lalu berjalan menuju kamar mandi dengan sangat buru-buru.

Selesai mandi, Lusi menyempatkan untuk makan malam terlebih dahulu. Karena tadi saat di mall ia hanya membeli minum untuk menunggu Shakti dan kawan-kawannya.

hand phone nya belum Natasha kembalikan, ia sungguh bosan dan juga penasaran akan film yang tadi ia tonton terpotong oleh Natasha.

Lusi menyelinap keluar kamar untuk mengambil hand phone nya, ia melihat Natasha yang ternyata masih di ruang tamu.

"Hape gue," ujar Lusi yang meminta hand phone nya di kembalikan.

Natasha berdecak kesal karena belum apa-apa Lusi sudah meminta hand phone nya lagi.

"Ga liat? Gue belum selesai,"

"Hape lo lebih bagus dari hape gue Nat. Ngapain lo pake hape gue, harga hape lo juga 5 kali lipat dari hape gue," ujar Lusi kesal karna hand phone nya tak kunjung ia dapatkan.

mengapa Natasha tidak merasa puas? Hand phone Lusi berharga dibawah 2 juta. Sedangkan hand phone milik Natasha mencapai 10 juta lebih.

"Bukan masalah harga, tapi ini gue lagi chattingan sama Shakti," Natasha memutar mata malasnya, lalu mulai mengetik lagi.

"Kenapa ga lo aja yang deketin Shakti? kenapa harus gue?" tanya Lusi yang melipat tangannya tepat di depan dadanya.

"Karna gue mau singkirin shera dulu, dan gue ga mau keliatan jahat di mata Shakti. Jadi gue putuskan buat lo celakain Shera, saat Shera mati gue deketin Shakti," jelas Natasha membuat Lusi tak habis pikir dengan manusia di depannya. Entah dari apa hatinya terbuat.

The Cool AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang