SECRET LOVE SONG

85 65 10
                                    

Sejak pagi gedung s1 gempar, heboh tak terhingga. Pasalnya sebuah notif berupa undangan hinggap di setiap grup kelas s1. Undangan acara pertunangan Syarendra Raditia dan Aylin Melisa Asharan, pertunangan antara pemilik sekolah sekaligus pemilik hotel terbesar se Asean dengan anak dari pengusaha sukses dengan perusahaan ketiga terbesar di dunia, tentulah menjadi bahan gossip yang spektakuler.

Mereka tak menyangka jika 2 orang terkaya itu akhirnya dijodohkan. Ya..perjodohan diantara kalangan bangsawan s1 memang sudah lumrah, namun tak pernah terpikirkan bahwa Rendra yang notabene bucinnya Melisa akhirnya berhasil meresmikan hubungan mereka. Banyak juga yang mempertanyakan kapan mereka pacaran, tapi Melisa dan Rendra sepakat bahwa backstreet adalah jawaban paling tepat.

Sementara itu di lain tempat, Melisa sedang berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya frustasi. Seragam sekolah yang sudah di setrika rapi kini sedikit kusut. Kedua matanya sudah terbentuk lingkaran hitam yang menandakan dia benar-benar stress dan kurang tidur  akhir-akhir ini. Melisa merogoh saku bajunya, mengeluarkan sebuah handphone dan mencari kontak seseorang..sahabatnya.

>Hitooo Yaezarrr

Hitoooo!!!

Iyaaa Melll!!

Hito mengetikkan balasan dengan cepat sambil berusaha memasang dasinya, tak berniat membuat Melisa menunggu sedikitpun. Oh ya.. jadi Hito adalah teman masa kecil Melisa, persahabatan mereka awet sampai sekarang. Namun jika di sekolah, Melisa mewanti-wanti agar Hito pura-pura tak mengenalnya..alasannya? ah hanya Melisa yang tau.

Gue di jodohinn T_T

Hito membelalakkan matanya.. gerakan memasang dasinya terhenti, ia kaget setengah mati. Hito memang jarang mengecek sosmed kecuali hal-hal yang berhubungan dengan Melisa.

Hah? Kok bisa??

Lo nggak nolakkk??!!!

Dan juga..Hito sebenarnya menyukai Melisa, dari dulu. Melisa adalah anak yang pertama kali mengulurkan tangannya saat dunia menjauhinya. Melisa tau itu.. Dia adalah tipe cewek yang sangat peka terhadap perasaan seseorang. Namun Melisa memutuskan untuk pura-pura tidak tau, kalian tau sendiri jika Melisa menyukai orang lain, lagipula dia sudah nyaman berada di zona pertemanan seperti ini.

Lo kan tau sendiri
gue nggak bisa nolak
perintah bokap gue..

Lah trus gimana??

Lo mau dijodohin gitu?

Ini..benar-benar
nggak adil bagi gue..

Nggak bisa Mel, kali ini
lo harus ngelawan!!!

Melisa yang tengah menangis sambil memandang hpnya mengernyitkan kening. Untuk pertama kalinya dalam sejarah pertemana mereka, Hito menyuruh Melisa memberontak. Hito yang selama ini sering menceramahi Melisa agar patuh pada orangtua malah menyuruh Melisa durhaka sekarang. Melisa terkekeh pelan, heran dengan reaksi Hito.

Apa lo kabur aja ya
ke luar negri??

Gue punya apartemen pribadi
di London, Swiss, USA, sama Denmark.

Gue bisa ngatur pemberangkatan kita
sekarang!!

Ihhh..Hito!! ngomoong apa
sih?? Ngawur banget..

kita bisa berangkat sekarang,
gue bakal ikut sama lo.
Kita disana aja sampe bokap
lo nyerah dan batalin perjodohan
itu..

husst!! Hito udah ah..
nggak boleh ngomong gitu..

lagipula cepat atau lambat
gue bakal di jodohin. Mungkin
lebih cepat lebih baik T_T

yah..gimana dong nasib gue?

Hah? maksudnya?  

Hening 3 detik.

Hito berniat mengutarakan perasaannya, namun dia terlalu takut jika nantinya mereka akan canggung satu sama lain dan persahabatan mereka berahkhir pada kehancuran. Hito lebih takut lagi jika dia mengatakannya, dia sudah sangat terlambat.

Nggak deh..ngigo gue.

Gimana dong Mel~T_T

Ya gitu lah..

Emang sama siapa sih?

Harendra Raditia.

Hito..samperin gue dong..
Gue lagi butuh lo bangett.

Otw.

Melisa meletakkan hpnya, benar-benar frustasi.

Tok tok tok!

Melisa menoleh kearah pintu. Hening~
Eh.. tapi yang didengar Melisa tadi suara kaca yang diketuk bukan sih?? Melisa perlahan menolehkan kepalanya kearah jendela..

“Kunti? Genderuwo? Apa tuyul??” melisa parno sendiri. Tidak mungkin itu adalah Hito, ngapain juga dia ada di balkon kamarnya??

Tok tok tok!!

Suara ketukan terdengar lebih keras daripada sebelumnya. Melisa meneguk ludah, adegan ini persis seperti adegan di film horor yang sering ia nonton. Mengambil botol scarlett nya sebagai alat pertahanan diri, Melisa perlahan melangkahkan kaki kearah jendela kamar yang tertutup gorden.
Sreett—

“Aaaaaa!!”

“Mel..hustt ini gue.” Suara yang sangat di kenal Melisa menyapa pendengarannya, sedikit sayup karena terhalang kaca.

Melisa membuka matanya dan kejutan!! Disana telah berdiri sosok yang ia tunggu, Hito dengan jas osis yang tersampir di lengannya dan keringat yang bercucuran. Eh keringatan? Nafasnya tersengal pula.

Melisa yang menyadari itu Hito langsung membuka pintu balkon transparan itu dan tanpa ancang-ancang, Melisa menubruk Hito, memeluknya dengan erat. Hito yang masih sibuk mengatur nafas sedikit kewalahan, namun dengan segera membalas pelukan perempuan yang dicintainya itu.

“ Hito..hiks.” melisa terisak di dalam dekapan Hito, memeluk laki-laki itu erat.

“ssstt.. Mel udah..jangan nangis lagi..” Hito mengusap rambut panjang Melisa dengan lembut, berniat menenangkan.

“papa jahat banget!! Papa nggak pernah ngertiin perasaan Melisa~” Melisa semakin terisak, ingusnya sudah melar kemana-mana, mungkin mengenai seragam sahabatnya itu.
Hito menghela nafas pelan, tanpa diketahui Melisa, dada Hito juga sesak sedari tadi.

Bagaimana jadinya jika perempuan yang selama ini di jaganya dengan sepenuh hati harus ia relakan pergi? Sumpah demi apapun, Hito tak akan Ikhlas!!

Half Demon School (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang