2

96 3 0
                                    

"Gais...loe udah pada denger ga, reuni ntar Sasya dan Nadya bakalan dateng lho" Celetuk Jake ke teman2 alumni lainnya
"Oh...ya wah....bakal seru nie, gue mau ngajak Sasya main lagi ah. Masih sama ga ya rasanya kayak dulu?" Jawab Tom
"Emang loe berani? Gimana kalo dia bawa cowoknya?"
"Yah...ga jadi seru dech"
"Terus si culun Ana ikutan juga ga? Kan dia juga sahabatnya dua lonte itu" celetuk Martha jutek, dia salah satu yang suka membully Belle saat masih sekolah hanya karena tidak suka yang tak beralasan dan bahkan sampai sekarang rasa itu masih ada.
"Oh...iya benar juga, tapi kalo dilihat2 Ana ga culun. Dia cuma pura2 culun aja, gue pernah ga sengaja ketemu mereka bertiga pas ke mall. Gue kira siapa yang sama Sasya and Nadya waktu itu, ternyata Ana tapi sekarang dia dipanggilnya Belle"
Entah dari mana teman2 Belle ini tau perubahannya, atau memang wajahnya masih tetap sama dengan yang dulu, yang jelas mereka sedang merencanakan hal buruk untuk Belle.

-------

"Belle udah loe pake ini aja, ini cocok buat loe" paksa Sasya sambil terus menyodorkan gaun malam ke Belle dan yang dianggap Belle hanya sebuah selembar kain
"Darimana cocok nya sih Sya, ini cuma nutupin bagian bawah gue doang, itupun kalo ga kena angin baru bisa nutupin. Yang ada gue masuk angin kalo pake itu" tolak Belle
"Ini aja kalo gitu gimana?" Sasya masih menunjukkan koleksi gaun minimnya yang dengan senang hati ditolak Belle
"Oh God Sya...BIG No. Aahh....coba Nadya udah pulang, pasti dia bisa jadi penyelamat gue"
"Im coming beb......tenang-tenang, nie gue bawain keluaran terbaru dari toko nyokap gue"
"Thats it girl, ini yang bisa dikatakan baju. But wait wait wait...."
"Kenapa beb?"
"Bagian depan okey, tapi kenapa belakangnya gini?"
Gaun yang baru dibawa oleh Nadya memang terlihat tertutup dibagian depan, namun bagian belakangnya sangat terbuka. Mungkin harus sedikit di jepit agar pantat Belle tidak terlihat.
"Its okay beb, semua bisa diatur. Percaya dengan Nadya Petterson"
"Okay I believe you"

-------

Setelah mereka bertiga selesai dress up dan make up, mereka siap untuk berangkat ke acara reuni sekolah. Karena tempat reuninya di naughty club yang terletak di lantai bawah hotel Nirwana, hotel bintang 5 milik salah satu kerabat Sasya. Jadi kami bertiga berangkat kesana dijemput oleh pegawai paman Sasya pemilik hotel tersebut dengan mobil mewah.
"Lets burn in up girls" semangat Sasya
"Kalian yakin ga ada yang bakal ngenalin gue?" Tanyaku gelisah
"Kalopun ada yang ngenalin loe, mereka mau apa, mereka bisa apa?"
"Mau ngebully loe lagi kayak dulu? Emang loe salah apa, loe ngapain?"
"Ya kan sapa tau aja, Huft..." Tarikan nafasku panjang sedikit gelisah
"Udah nikmatin aja, lagian kita udah lama ga having fun bareng. Kapan lagi kan?"
"Bener tuch, udah ga sah dipikirin, nikmati aja, kan loe udah pernah ajeb2?"
"Enak aja, gue terpaksa kesana buat nemuin clien gue. Bukan mau ajeb2. Awas aja ya kalian kalo ninggalin gue nanti pas disana!"
"Iye iye...." Sahut mereka bersamaan

---------

Sesampainya ditujuan, kami meminta untuk diturunkan di parkiran saja, karena lebih dekat dari parkiran ketimbang lewat loby hotel. Keluar dari mobil, musik sudah terdengar jelas dan ada beberapa mobil van di dekat pintu masuknya. Belle seperti tidak asing dengan orang-orang yang berjaga disana
"Ini bener acara reuni sekolah kita kan?"
"Iyalah, gue udah tanya Om gue siapa yang nyewa tempat dan itu jake and the gank, dan sudah pasti itu acara kita"
"Emang kenapa Bell?"
"Itu orang-orang itu, kayak ga asing. Kayak bodyguard yang sering ada di kantor gue, yang biasanya ngawal artis-artis disitu"
"Serius loe Bell, berarti temen kita ada yang jadi artis donk? Wah kesempatan bagus ini, sapa tau bisa gue ajakin main" timpal Sasya
"Loe Sya, semua loe embat. Sekali2 kasih gue donk!" Protes Nadya
"Kan loe maunya begituan cuma sama yang berstatus pacar loe Nad, mana mau loe one night stand"
"Sekali2 boleh lah Sya"
"Oke kita liat nanti ya beb, yuk ah cuss..."
Kami pun masuk ke dalam tempat acara, dan sewaktu Belle melewati para bodyguard betapa kagetnya dia kalau memang benar mereka orang2 yang bekerja satu perusahaan dengannya, karena ada salah satu yang mengangguk dan menyapanya. Setelah sedikit tertegun dan dengan canggung membalas sapaan orang tersebut, dengan cepat Belle menyusul kedua temannya yang sudah mulai membaur dengan semua yang hadir.
Dengan susah payah Belle mencari keberadaan kedua temannya itu, setelah bisa melihatnya Belle terkejut karena mereka berdua sedang berkumpul dengan orang-orang yang dulu sering mengganggunya.
Ragu-ragu Belle untuk menghampirinya atau tidak, rasa takut masih menghantuinya. Tak lama Belle merasa ada yang merangkul dan menyeretnya ke arah orang-orang itu, sontak Belle menoleh ke arah orang yang sudah berani-berani menyentuh tubuhnya ini. Kejutan lain menghampiri Belle, karena orang yang sudah berani merangkulnya ini adalah si Leon, Artis yang sedang naik daun dan Leon adalah artis naungan manajemen tempatnya bekerja.
"What? Apa2an ini? Leon? Kenapa Leon bisa ada disini dan kenapa Leon merangkul dan menyeretku ke mereka?" Batin Belle tertegun
"Heeeiii....lihat siapa yang datang sambil menggandeng cewek cantik?"
"Hai brow, long time no see"
"Wwaaa.....dia kan leon, kok bisa ada disini, diacara reuni sekolah kita? Dia guest star nya kah?" Celetuk Sasya sedikit histeris
"Loe masa lupa sich sama si Napoleon?" Tanya Jake
"Wait Napoleon? James Napoleon?" Jawab Nadya
"James Napoleon? Siapa dia" batin Belle
"Halo sayang, kemana aja kok baru datang?" Sapa Martha manja bergelayutan di lengan Leon, tidak menghiraukan Belle yang ada disisi Leon satunya
"Gue masih ada jadwal tadi" jawab Leon sambil melepas paksa tangan Martha dari lengannya
"Cciih..." Gerutu Martha sambil berlalu karena sudah dicuekin Leon
"Terus siapa wanita cantik yang kau gandeng ini brow?" Tanya Jake dkk
"Entahlah, tadi kulihat dia kebingungan di depan pintu masuk. Ya sudah aku ajak sekalian kesini" Jawab Leon asal
"Eemm....anu...halo...lama tak berjumpa, emm....aku Ana, Anabelle" jawab Belle canggung
"Waow....ternyata loe aslinya cantik banget Ana, kalo dari dulu gue tau loe secantik ini sudah gue embat loe" canda si Tom
"Enak aja loe, gue juga mau kali sama Ana kalo dia secantik ini" timpal Jake
"Emm...thanks pujiannya, tapi sebaiknya aku pergi cari minum dulu. Permisi em...Leon" Belle sangat gugup karena bertemu Leon disini karena selama bekerja di perusahaan dia hanya bisa melihat dan mengagumi ketampanannya dari jauh, dan Belle tidak tahu kalau dia ternyata teman satu sekolahnya dulu.
"Kemana aja gue dulu? Ah gue lupa kalau gue anak cupu, mana sempet gue merhatiin kalo ada cowok cakep sekitar gue. Yang ada dulu gue sibuk menghindar dari gerombolan orang" batinnya pada diri sendiri
"Ternyata loe semua emang ga akan pernah berubah ya, emangnya Ana salah apa sich sama kalian ampe kalian ga pernah bosan gangguin dia" Cibir Nadya, ya sebelum turun mobil tadi Belle meminta temannya untuk memanggilnya dengan Ana. Karena dia tidak mau kehidupan barunya dipenuhi lagi dengan orang-orang yang dulu pernah mengganggunya.
"Wouw...selow beib, kita cuma bercanda kok, btw kalian berdua ga bawa pasangan kalian?" Goda si Jake
"Memangnya kenapa?" Jawab Sasya
"Mau main denganku beib?" Kali ini Tom yang menggoda Sasya
"Sudah lama kita ga main beb, apa rasanya masih sama seperti waktu kita sekolah dulu hemm" lanjut Tom sembari mulai menjelajah leher Sasya
"Tentu saja sudah beda donk sayang, kali ini gue lebih jago dari yg dulu, ahh...mau coba sekarang ato nanti heemm?" Jawab Sasya sambil sedikit mendesah
"Come with me beib" Tom menarik tangan Sasya untuk bangkit dari duduknya dan menggandengnya berjalan cepat masuk lift menuju hotel di lantai atas tempat ini.
Nadya lebih memilih bergoyang di lantai dansa, dia bergoyamg mengikuti musik EDM yang dimainkan oleh DJ dengan gerakan lincah, tentu dia tidak bergiyang sendiri, banyak teman lelaki yang berebut untuk bisa bergoyang dengannya dan Nadya hanya menanggapi sekedarnya.
Belle akhirnya mendapat tempat yang sedikit longgar untuk bisa duduk, tidak lama ada waitres menawarkan beberapa jenis minuman untuknya, Belle memilih minuman bersoda karena dia tidak bisa minum alkohol.
Anehnya setelah beberapa tegukan minuman tersebut Belle merasa badannya panas dan terus menerus merasa haus, dengan gelisah dia memanggil waitres dan meminta air mineral untuknya namun tidak disediakan disana, dengan terpaksa Belle meminum apapun yang dibawa waitres tersebut dengan tujuan agar rasa panas ditubuh dan tenggorokannya ini sedikit menghilang. Namun bukan reda yang didapatnya, Belle merasa tubuhnya aneh. Rasanya ingin disentuh, diraba, dipuaskan. Rasa apa ini sebenarnya, baru pertama kali ini dia mengalaminya. Akhirnya dengan sedikit sempoyongan karena rasa pusing juga menghampiri kepalanya, Belle berusaha keluar dari hingar bingar ruangan tersebut dan mencari udara segar diluar. Dari jauh diam-diam ada yang mengamati gerak gerik Belle yang mulai merasa tidak nyaman, dan ketika Belle beranjak dari tempatnya pria itu mengikutinya.
Saat Belle hampir terjatuh dari belakang dia merasa ada yang menangkap tubuhnya dan berbisik
"Apa tubuhmu sudah mulai merasa panas sayang?apa sekarang kamu ingin dipuaskan?"
"Eugh....siapa kamu?" Jawab Belle sambil mengernyitkan dahi berusaha untuk tetap sadar tapi gagal karena penglihatannya sudah mulai kabur saking pusingnya.
"Sudah ikut gue aja ya, loe bakal gue puasin semalam suntuk sampai loe benar2 ga bisa jalan"
Belle pasrah karena sudah tidak kuat lagi membawa beban tubuhnya sendiri, dia di gendong dan dibawa menuju ke kamar hotel. Belum sempat masuk lift menuju hotel, Belle merasa tubuhnya ambruk ke lantai dan samar2 Belle mendengar orang dipukuli
"Bag bug bag bug"
"Kalian urus dia, jangan sampai berita ini kesebar dan tutup mulutnya. Kalau perlu buat dia ga bisa bicara seumur hidupnya kalau berani-berani menyebarkan berita palsu tentang kejadian ini"
"Siap"
Itulah percakapan yang samar didengar Belle sebelum dia kehilangan kesadarannya.

You're My 1st And EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang