Untunglah hari ini hari minggu, Belle tidak harus membuat alasan untuk tidak masuk kerja karena bagian intimnya masih terasa nyeri dan kepalanya masih terasa pusing dan berat. Belle memutuskan untuk beristirahat seharian di rumah saja, Sasya dan Nadya entah kemana dengan kekasihnya yang Belle tahu mereka tidak akan pulang sampai larut malam nanti, dan Belle sudah terbiasa dengan hal itu.
Sesampainya Belle di rumah, dia masuk kamar dan mencoba mengingat apa saja yang sudah dia perbuat semalam, tapi semakin dia mencoba mengingat kepalanya menjadi semakin pusing
"Aarrgghh....sebenarnya apa saja yang udah gue lakuin semalem sama Leon, ampe badan gue berasa pegel semua kek gini, terus ini semua apa coba?" Sambil dia membuka pakaiannya dan melihatkan pantulan bayangannya sendiri di cermin kamarnya, bukan untuk melihat lekuk tubuhnya sendiri melainkan untuk melihat berapa banyak kissmark yang ada di tubuhnya
"Gue berasa kayak l*nte, hhhaaaaa...." Rengeknya sendiri
"Leon pake kondom ga semalem, dia keluarin di dalem apa di luar, terus kalo gue hamil apa Leon mau ngakuin anaknya?" Ocehnya sendiri
"Gue musti ngomong ke Sasya n Nadya apa gak, aaarrggghh......"
"Hiks....hikss....hiksss....besok pas di kantor gue harus gimana kalo ketemu dia, huuaaa........." Belle menangis sendirian di kamarnya sampai dia terlelap
------------
"Eeuummhhh........"
Belle terbangun dari tidur lelapnya dan meraih HPnya untuk melihat jam
"Astaga....gue tidur lama banget" Belle tertidur mulai jam 1 siang tadi dan saat ini jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, kkrrriiuukkk.....suara perut Belle berirama
"Aahh...pantes laper banget, terakhir makan sarapan tadi"
Keluar dari kamar ternyata lampu belum menyala, teman2nya belum ada yang pulang. Setelah menyalakan lampu, Belle ke dapur untuk mencari makanan. Belle membuat makan malam simple saja karena dia juga terlalu malas untuk makan, dia masih merasa ngantuk jadi setelah makan dia lanjutkan tidurnya.
-------------
Tak terasa sudah pagi, Belle mau tak mau harus bersiap untuk bekerja
"Haaaaahhh...." Tarikan nafas yang berat untuk memulai hari ini, jika bisa memilih dia ingin dipindahkan ke kantor cabang saja.
"Hhaah...." Lagi2 Belle menarik nafas berat
"Kenapa sich loe Bell? Ga kayak biasanya loe, ga semangat bener hari ini" celetuk Sasya melihat tingkah Belle
"Jangan2 ada hubungannya sama Leon ya?" Tebakan Nadya tepat sasaran
"Eemmm.....ga juga, emangnya ada apa gue sama Leon" jawab Belle canggung
"Yang gue tau Leon dulu suka sama loe, dia ampe nyari info tentang loe tau" kata Nadya
"Haa? Yang bener loe Nad, tau dari mana loe?" Sahut Sasya kaget
"Iya nich, ngaco kali loe, ngarang cerita ya loe. Ga mungkin lah cowok kayak Leon suka sama cewek cupu kayak gue" sahut Belle gak percaya
"Leon kerumah gue, tanya2 alamat loe tau. Terus pas gue tanya ada apa, dia emang gak kasih jawaban pasti tapi dari sorot matanya itu gue tau kalo dia suka sama loe Bell" Nadya meyakinkan
"Jangan ngaco aja loe, dah ah gue berangkat dulu. Loe tolong beresin ya gue da kesiangan nich, bye" pamit Belle ke kedua sahabatnya
Selama perjalanan Belle terus berpikir keras bagaimana caranya agar tidak bertemu dengan Leon, karena untuk menuju ke ruangan kerjanya dia harus melewati bagian manajemen dan artis dulu
"Aaarrgghh....pusing gue mikirin ginian doank, shit!"
Setelah sampai di tempat parkir, Belle memarkirkan mobil bututnya di tempat biasanya dia parkir. Sebelum keluar mobil dia memastikan sekelilingnya aman dari orang2 yang sempat dia temui di acara reuni kemarin, setelah dirasa aman dia buru2 keluar mobil dan sedikit berlari kecil agar bisa segera sampai di ruangan kerjanya.
Karena memang masih pagi, jadi kantor management dan artis masih sepi, hanya pegawai biasa seperti dirinya saja yang sudah hadir di jam segini. Akhirnya dengan sedikit ngos-ngosan Belle sampai di kursi kerjanya, dia mengatur nafas dan detak jantungnya. Seperti habis menaiki wahana roller coster saja, tapi ini terasa lenih ekstrim.
Mungkin hanya perasaan Belle saja yang terlalu berlebihan saat mengawali hari ini, nyatanya seiring berjalannya waktu Belle menjalankan pekerjaannya seperti biasanya. Tapi memang dia menjadi sedikit parno saat harus keluar area divisinya dan saat harus melewati kantor management dan artis, dia harus sedikit mengendap-endap layaknya maling. Sampai temannya sedikit heran melihat tingkahnya saat akan ke kantin untuk makan siang
"Loe kenapa sich Bell, dari tadi gue perhatiin tingkah loe aneh banget?" Tanya Saski teman baiknya saat di kantor
"Aneh gimana maksud loe Ki?"
"Loe tuh ya dari tadi clingak clinguk kayak dikejar debt colector aja, terus loe suka kaget tiap kali liat rombongan artis yang lewat. Kayak baru kerja disini aja loe" jelasnya panjang lebar
"Masa sich, keliatan banget emang?" Tanya Belle naif
"Emangnya loe abis ngelakuin kesalahan apa sich? Ato abis kepergpk ngelakuin apa n sama sapa?" Tanya Saski to the point
"Ah...ga kenapa2, gue lagi penasaran sama yang namanya Leon aja" terang Belle
"Emangnya apa hubungan loe sama Leon"
"Loe nich ya kalo udah nanya ga berenti2, pantes aja loe cocok jadi marketing"
"Ga ada hubungannya tau"
"Dah ah...gue da laper cuss, hari ini menunya apa ya?"
Belle berhasil mengalihkan pertanyaan temannya itu dan acara makan mereka berjalan damai, setelah makan siang divisi Belle mengadakan metting untuk membicarakan acara tengah tahun artis2 yang ada di management tempatnya bekerja. Acara tengah tahun biasanya diisi dengan fanmetting atau mini konser, dan tentunya diperlukan official merchendise untuk mendukung acara tersebut. Paling tidak dalam setahun Belle dan kawan2 harus membuat dua kali official merchendise untuk masing2 artis asuhan management ini. Kali ini divisi Belle dibagi menjadi empat team, dua team idol, satu team penyanyi solo dan satu team untuk aktor. Masing2 team juga masih akan dibagi lagi, tergantung banyaknya hal-hal yang perlu disiapkan.
Saat pembagian team, apesnya Belle kebagian di team aktor
"Mampus gue, kenapa sich dari sekian banyak kemungkinan, kenapa gue harus di team aktor" gerutu Belle dalam hati
"Semoga gue ga termasuk di teamnya Leon, Please God" lanjut rengek Belle dalam hati
Setelah metting awal selesai, Belle yang kembali ke kursinya dengan Saski sama2 menggerutu
"Loe mending Bell bisa gabung di team aktor, ga begitu banyak yang harus dikerjain. Team idol musti siap2 pulang pagi nich gue" gerutu Saski
"Loe mau tuker ga sama gue Please..." Rengek Belle
"Eeiing...yang bener loe? Serius loe mau tuker sama gue?" Mata Saski berbinar
"Demi apapun yang penting gue jangan di team aktor, Please..."
"Okeh entar gue bicara sama Pak Jhony"
"Please ya Ki"
"Kayaknya emang ada yang aneh sama loe Bell, ga biasanya loe senang hati kerja lembur. Heeemmm...." Telisik Saski
"Saski sayang, gue juga pengen ganti mobil gue yang udah butut dengan mobil keluaran terbaru, terus gue juga perlu memperbanyak tabungan gue buat beli rumah. Kan lumyan tuch ya fee kerjain event nya idol, hehehehe....."
"Sa ae loe Bell, okey ntar gue ngomong sama Pak Jhony ya"
"Okey, thanks beb"
Hari ini dilalui Belle dengan penuh tantangan, walaupun hari berjalan seperti biasa tapi dia masih tidak bisa tenang selama berada di tempat kerja yang sama dengan Leon.----------
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My 1st And Ever
FantasyCerita fiktif karangan saya saja, apabila ada kesamaan tokoh karakter atau jalan cerita itu pure ketidak sengajaan. Mungkin saya ada terinspirasi dari cerita yang pernah saya baca atau memang khayalannya sama 😅 Slow update Tidak ada hari tertentu...