Sepanjang perjalanan pulang Belle tidak bisa berpikir apapun, pikirannya kosong dan hanya bisa fokus ke jalan menuju tempat tinggalnya. Untunglah tadi kedua temannya bilang tidak akan pulang, jadi dia tidak perlu pusing2 memikirkan alasan apa yang akan dia berikan kepada teman2nya mengenai bibirnya yang sedikit membengkak.
Sesampainya di flat Belle langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai mandi dia melihat pantulan bayangannya sendiri di cermin dengan cukup lama.
Dia mengingat lagi kejadian tadi, sungguh rasa yang tidak asing tapi ini terasa berbeda. Mungkin karena kali ini dia melakukannya dalam keadaan sadar.
Dia menyentuh bibirnya yang sedikit bengkak dan lagi2 dia membayangkan rasa sentuhan bibir Leon lagi disana, dan "Blush" pipi ata mungkin wajah Belle tiba2 merona dan malu2 sendiri tingkah lakunya itu.
"Apa ini nyata? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus mengirimkan pesan mengabari aku sudah sampai di rumah?" Belle mengoceh sendiri dan tiba2
"Krucukk........"
Perutnya berbunyi tanda lapar mulai melanda, dia baru ingat terakhir dia makan pada jam makan siang tadi dan energinya banyak terpakai saat menangis tadi. Belle akhirnya memutuskan mengirimkan pesan saja sambil menyiapkan makan malamnyaFour clover 🍀
"Aku sudah sampai rumah, aku mau makan dulu. Tadi dirumah orang ga dikasih makan, padahal rumah orang kaya tapi pelit"Belle mencoba bersikap seperti ke teman2nya yang lain, Belle hanya bersikap seperti itu dengan orang2 terdekatnya saja. Karena dia sudah menerima Leon sebagai pacarnya jadi dia juga harus berusaha membiasakan diri dengan itu.
Tak lama setelah dia mengirimkan pesan Leon langsung telepon"God! Ana sayang maaf, bukannya gitu. Aku ga maksud bikin kamu kelaparan, aku pesenin makan ya? Kamu maunya makan apa? Kamu bilang aja biar aku pesenin"
"Becanda kali, aku jarang makan malam juga. Mungkin tadi habis nangis lama jadinya sekarang laper"
"Beneran sayang kamu mau apa, bair aku belikan"
"Keburu mati kelaparan nanti, ini aku udah bikin telur ceplok sama goreng sosis, sama bikin susu hangat. Dah kamu istirahat gih, habis ini aku mau lanjut siapin kerjaan buat besok"
"Okey dech kalo gitu, sekali lagi maaf ya. See you tomorrow sayang, muach"
"Heemmm...."Merasa sedikit canggung dengan salam seperti itu di telepon, Belle langsung saja memutuskan panggilan teleponnya. Dan dia baru menyadari Leon masih memanggilnya dengan nama Ana, nama yang sebenarnya ingin dihilangkannya tapi tidak bisa karena pemberian dari kedua orang tuanya yang sudah tiada. Nama itu ternyata menjadi kenangan bagi seseorang yang selama ini mencintainya dan terus mencarinya, Belle masih merasa ini bukan kenyataan. Belle sebenarnya masih merasa ragu, dia belum pernah merasakan apa itu cinta. Apa Belle menerimanya hanya karena janji yang Leon berikan, bahwa dia akan bertanggung jawab terhadap masa depannya. Bagaimana kalau Belle tidak akan pernah menyukainya? Bagaimana kalau nanti dia dikecewakan?
Sambil menyiapkan pekerjaannya untuk besok, pikiran dan hati Belle terus berkecamuk. Sampai kantuk menyerangnya dan akhirnya Belle tertidur pulas dengan segala beban pikirannya hari ini.
------------
Keesokan paginya seakan dihipnotis Belle melupakan semua semua hal yang berkecamuk dipikirannya kemarin dan memulai hari seperti biasa, setelah memarkir di tempat biasanya dengan sumringah dia memasuki gedung kantor dan masuk lift untuk naik ke ruangannya. Belle datang lebih pagi dari biasanya karena ada yang harus dia bereskan terlebih dahulu, saat pintu lift akan tertutup tiba2 ada yang menghentikannya
-Deg-
-Blush-
Jantung Belle berdegup kencang dan wajah Belle bersemu merah, dan tiba2 dia ingat bahwa dia sekarang bukan jomblo lagi, ya dia sudah punya pacar dan pacarnya sekarang ada di hadapannya
"Good morning sweetheart" Sapa Leon sambil masuk lift dan langsung menciumnya
"Eehhmmm......" Belle terbelalak dengan aksi tiba2 Leon, dan langsung menjauhkan tubuhnya dari Leon dengan sedikit memaksa
"Apa yang anda lakukan, ini dikantor nanti ada yang lihat" kata Belle sambil sedikit terengah akibat ulah Leon
"Tidak akan ada yang melihat sayang, ini masih sangat pagi. Dan tolong jangan terlalu formal seperti itu, aku lebih suka kamu seperti saat kamu kirim pesan kemarin"
"Ta ta tapi disini ada CCTV yang selalu mengawasi"
"Petugasnya tidak akan melihat di satu titik kamera saja, kalau memang mereka melihat biarkan saja"
Setelah lama diam dengan Leon yang terus menempel ke Belle dan memandangi wajah Belle dari samping
"Bukankah ini masih pagi?" Tanya Belle lebih ditujukan ke dirinya sendiri
"Ehem...ini masih jam 7 pagi, ada apa?" Jawab Leon masih terus memandanginya
"Kenapa kamu sudah disini? Tumben?" Sambil menoleh ke arah Leon dan wajah mereka langsung berhadapan, dan dengan cepat Belle menolehkan lagi wajahnya yang langsung bersemu merah.
"Aku sengaja datang pagi untuk bisa ketemu kamu berdua saja seperti ini"
Lalu "Tring" bunyi lift yang menandakan mereka sudah sampai tujuan,
"Sebaiknya aku permisi dulu, ada yang harus...aakkgghh..." Belum selesai Belle berpamitan Leon langsung menariknya ke suatu tempat, untung saja belum ada orang yang datang karena jam masuk kantor masih jam 9 nanti. Ada orang pun mungkin cleaning service dan tidak banyak, karena tiap lantai hanya ada 2-3 org saja.
"Kamu mau bawa aku kemana, kalau ada orang yang liat gimana" Belle bicara dengan sedikit berbisik
"Kita ke ruanganku sebentar" sambil terus menarik tangan Belle takut dia lepas
"Tapi jangan gini, nanti diliat orang ga enak" Belle sambil berusaha melepas genggaman Leon
"Okey aku lepasin tapi jangan kabur" Leon berhenti dan membuat tawaran
"Tapi tapi ada yang harus aku kerjakan" jawab Belle sedikit manyun
"Okey ga ada pilihan lain" lanjut Leon menarik Belle ke ruangannya
Sesampainya disana Leon mengajak masuk Belle lalu menutup semua tirai dan mengunci pintunya
"Emmm...permisi, anda tidak akan melakukan hal yang bukan2 kan?" Tanya Belle curiga
"Maaf sayang kalau aku sedikit kurang ajar, tapi sejak kepulanganmu kemarin aku sudah sangat merindukanmu, Eehhmmm......." Leon tak lagi pikir panjang untuk mencium wanitanya, dia sudah sangat merindukannya bahkan semalam dia tidak bisa tidur karena terus memikirkannya.
"Hheeuummmmm.........." Sambut Belle menerima ciuman Leon yang awalnya lembut, namun lama-kelamaan terus menuntut dan menjadi lumatan yang menggairahkan
"Eeuuhhmmm....aaahhh........"
Hah...hah....hah.....
Nafas mereka berdua sama2 berderu akibat ciuman dan lumatan itu, kali ini Leon meminta ijin dahulu kepada Belle untuk bisa menyentuh payudaranya. Dengan sedikit malu2 Belle menganggukkan kepalanya dan mereka melanjutkan ciuman dan lumatan mereka
"Aaagghh.........." Lenguh Belle saat tangan Leon mulai meremas payudara Belle dari luar kemeja kerjanya
"Eeuuhhmm....cup cup cup muuaaahhh.....eeeuummm....." Decapan bibir dan desahan mereka saling bersahutan, tanpa sadar tangan Leon sudah mulai membuka satu persatu kancing kemeja Belle.
Setelah beberapa kancing terbuka, Leon menuntun Belle untuk tiduran disofa yang ada diruangan itu.
Dengan masih saling melumat dan bertukar saliva, kini Belle berbaring disofa dengan Leon berada diatasnya, tangannya masih terus mengabsen setiap inci payudara Belle yang berukuran cukup besar tapi anehnya tidak begitu terlihat.
"Eeuuhhmmm....apaahh...yang kamuh lakukan aagghh..." Desah Belle saat merasakan tangan Leon berhasil membuka kemeja dan menaikkan bra Belle sehingga Leon bisa melihat payudara Belle yang memancing gairahnya. Kali ini tanpa meminta ijin Belle, Leon langsung melumat puting payudaranya yang sudah terlihat mancung dan mengeras. Rasanya berbeda seperti waktu itu, ini lebih terasa nikmat dan luar biasa, batin Leon
"Aagghhkk.....eeeuughhmm.....apaaah yang kamuuhh...eeumm...lakukan, tolong eeuumm...jangan begini aahh....." Mulut, hati dan tubuh Belle sepertinya tidak sejalan. Mulut dan setengah hatinya bilang jangan sampai ini diteruskan, namun setengah hati dan tubuhnya ingin merasakan lebih dari ini.
"Tolong...eeuugghmmmm....." Belle membusungkan dadanya seolah meminta perlakuan lebih
"Bagaimana ini, tubuhku tidak bisa menolaknya. Tubuhku ingin merasakan lebih dari ini, tapi apakah boleh?" Hati Belle terus bergemuruh
"Hheeuuummmmm.....cup cup cup....eeuuhhmmmm......." Leon yang terus menyusu seperti bayi yang kelaparan, melumat, menyedot, dan membuat tanda di payudara Belle, sambil sesekali memandangi wajah Belle dengan mata penuh kabut gairah. Kedua payudara Belle tidak boleh ada yang menganggur, saat mulutnya melumat satunya, tangan Leon meremas dan memainkan puting payudara satunya. Belle yang diperlakukan seperti ini sudah tidak bisa menolak lagi, dan dia akhirnya mengikuti dan menikmati permainan yang diberikan Leon.
"Aaagghhh........eeeuuhhmmm......" Desah Belle yang sedikit dia tahan karena dia takut akan didengar orang, tangan Belle mulai menjambak rambut dan menekan kepala Leon agar Leon menghisap dan melumat payudaranya lebih dalan. Leon yang menyadarinya lalu menghentikan aksinya dan melumat bibir Belle lagi, lalu berbisik kepadanya
"Maaf sayang, aku sudah lancang, tapi kamu begitu menggodaku bahkan tanpa berbuat apa2" Tatapan mereka berdua sudah sama2 penuh dengan kabut gairah, tangan Leon masih bermain-main dengan payudara Belle
"Eeuughhmmm...sekarang aku milikmu, gak perlu minta ijin lagi. Kita juga sudah pernah melakukannya, jadi tidak ada masalah selama itu kamuuuhhh....eeuummm......" Begitu Belle mengungkapkannya Leon langsung melumat bibirnya lagi, sungguh bahagianya hati Leon mendengar ucapan Belle tadi. Walaupun Belle belum mengatakan kalau dia mencintai Leon, yang penting kini Belle mengakui bahwa Belle adalah milik Leon begitu pula sebaliknya.
Sedari tadi Belle sebenarnya juga merasakan ada yang mengeras di bawah sana, tapi Belle tidak tau harus berbuat apa, dia hanya bisa menikmati permainan Leon. Tapi dalam hati Belle tidak enak sendiri karena hanya dia saja yang merasa nikmat dan Leon harus menahannya. Karena Belle sudah sering mendengar dari teman2nya, kalau yang dibawah itu tidak dipuaskan akan sangat menyiksa siempunya.
"Aagghhh.....Leeoonn euuhhnmn...."
"Yyaaahhh....eeuumm...."
"Ituuhh...ituh kamuuh"
"Itu apa sayang eeuumm....."
"Brenti duuluu ah...hah hah hah..."
"Apa heemm...." Tanya Leon sambil menciumi pipi kenyal Belle
"Itu kamu gapapa, eemm...aku bisa bantu apa biar kamu ga tersiksa nahan" tanya Belle malu2
"Dia maksudmu" sambil menggoda Belle dengan menggesekkan juniornya ke selangkangannya
"Aahh.....eeuummm" desah Belle sambil mengangguk mengiyakan
"Kamu yakin mau bantu aku?"
"Heem....eeuumm....." Angguk Belle sambil terus mendesah, karena Leon tak henti2nya menggoda Belle. Tangannya tidak pernah melepaskan payudara Belle sedetikpun dan kini juniornya digesekkan ke selangkangan Belle dari luar pakaian mereka masing2, lalu
Trriiiinnngggggg....
Alarm ponsel Belle berdering dan mereka berdua sontak kaget dan menyudahi kegiatan mereka. Leon membantu Belle merapikan pakaiannya, dan sebelum berpisah Leon kembali mengecup dan sedikit melumat bibir Belle
"Udah ah...sepertinya aku bakal lembur hari ini gara2 kamu, ish..."
"Aku bisa temenin kamu lembur ampe selesai sayang, jadwalku hari ini cuma latian aja. Aku ga ada jadwal keluar kok. Kamu hubungi aku aja ya kalo butuh ditemenin, Heeemm..."
"Udah sana, kamu liat kondisi diluar dulu. Aman ga diluar, kalo aman aku baru keluar"
"Okey sayang, wait" Leon celingak celinguk melihat sekeliling luar ruangannya, masih belum banyak orang lalu lalang. Belle keluar dengan sedikit berpura2 membawa berkas dari dalam ruangan Leon, lalu segera berpamitan keruangannya
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya Belle akan menjadi wanita binal seperti teman2nya juga, tidak habis pikir Belle memikirkan perbuatannya sendiri barusan.
Lalu Ting, ada notif dari grup WA nya
-Powerpuff Girls-
Nadya
Bell, Sya, minggu depan gue harus ke Paris selama 3 bulan buat magang, jadi gue bakal sering gak pulang buat muasin Edward sebelum gue berangkat kesana.
Sasya
Minggu depan Nad? Kok mendadak banget loe bilangnya, tau gitu kan kita bikin party dulu sebelum loe berangkat!
Belle
Iya nich, ga asik loe. Masa ga bakal kangen sama kita, masa sama Edward doank. Huft.... ;(
Nadya
Sorry girls, jadwal gue keluarnya juga dadakan. Ntar malem dech kita bikin party, rame2 ya. Oopss...lupa kalo ada si mblo
Belle
Eits...gue belum cerita loe pada ya, sorry2 tusei ya gue udah ga mblo lg cuy
Nadya
What the?
Sasya
Bell loe hutang penjelasan ma kita, ntar jadwalnya g jd party tp interogasi Nad!
Nadya
Siap laksanakan komandan
Belle
:P
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My 1st And Ever
FantasyCerita fiktif karangan saya saja, apabila ada kesamaan tokoh karakter atau jalan cerita itu pure ketidak sengajaan. Mungkin saya ada terinspirasi dari cerita yang pernah saya baca atau memang khayalannya sama 😅 Slow update Tidak ada hari tertentu...