Sesaat setelah Belle selesai membereskan meja dan bersiap pulang kerja, dari kejauhan Belle melihat sosok yang tidak asing berjalan mendekat ke arahnya. Tanpa basa basi Belle langsung berpamitan ke Saski dan segera berlari meninggalkan ruangan,
"Ki gue balik duluan ya, bye..."
"Eh...Bell"
Belum sempat Saski menyahut Belle tiba2 ada seseorang datang.
"Wuaahh.....seharian gue udah bersyukur gak ketemu, kenapa harus jam pulang kerja. Untung saja gue tepat waktu, fiuh...."
untung saja dia tidak harus melewati sosok yang dihindarinya seharian ini.
Ya, Belle melihat sosok Leon sedang berjalan menuju ke arahnya, dan semoga saja Leon tidak sempat melihatnya tadi.
Belle kehabisan nafas karema harus berlari saat keparkiran, setelah masuk mobil dia mengatur nafasnya sebentar lalu segera keluar parkiran dan berharap semoga besok bisa kembali normal seperti biasa.Hari ini terasa begitu melelahkan bagi Belle, sesampainya di flat seperti biasa dia mendengar suara desahan dari kamar teman2nya
"Astaga bisa gak sih aku pulang dengan suasana sedikit tenang, ini kenapa juga mereka harus...aaahhh...."
"Eeuummhh.....aagghh...aagghh..."
"Aaoowww....yeeahh baby eeuummm..."
Suara desahan teman2nya saling bersahutan. Belle ke kamar dan mengemasi pakaian ganti secukupnya, lalu
"Blamm..." Belle sedikit membanting pintu masuk dan memutuskan untuk keluar lagi dan pergi ke hotel dekat flat saja, dia ingin istirahat dengan tenang dan nyenyak, karena hari ini terasa sangat lama dan melelahkan.
Setelah sampai dan check in kamar hotelnya, Belle langsung membersihkan dirinya dan bersiap tidur. Belle sengaja tidak membawa baju tidur, karena Belle tidak ingin banyak2 membawa barang jadi dia tidur dengan jubah hotel saja.
Selesai mandi Belle melihat pantulan dirinya di cermin, disana masih terlihat tanda2 percintaannya dengan Leon. Bekas lebam di sekitar payudaranya yang mulai membiru namun tidak ada rasa sakit sama sekali, Belle berusaha mengingat apa saja yang terjadi malam itu, mungkin rasa yang seharusnya tertinggal. Kata teman2nya begituan itu nikmat dan tidak akan terlupa, tapi kenapa Belle tidak bisa mengingat apapun selain rasa aneh saat melepaskan penyatuan mereka pagi itu.
"Aahh...sudahlah, gue musti lupain itu. Jangan diingat2 lagi, yang penting setelah ini gue mau ngajuin mutasi ke kantor cabang aja"
Setelah itu Belle langsung tidur lelap saking capeknya.
------------
Keesokan harinya Belle dan teamnya akan mengadakan metting lanjutan karena deadline nya sangat mepet. Saski yang terlihat sumringah menghampiri Belle sambil bergelayutan di lengan Belle
"Loe kenapa Ki, girang banget kayaknya?" Tanya Belle heran
"Iya nie, dari tadi sampai kantor gue liat loe senyam senyum sendiri terus? Semalem habis dapet jatah dari cowok loe ya?" Sahut Daniel teman dekat cowok kami berdua di kantor yang kebetulan juga satu team dengan kami
"Loe tuch Niel emang paling bisa kalo nebak ya, hehehehe..." Jawab Saski yang entah serius atau bercanda kadang sama saja
"Emang si Saski udah punya cowok? Mulai kapan, kok gue ga tau?" Belle kaget
"Ah loe Bell, loe emg taunya cuma kerja kerja kerja. Jadi perawan tua kapok loe ya" Nyinyir Daniel
"Enak aje loe Niel, emang loe sendiri punya pacar?"
"Jangan salah beib, kemarin gue abis jalan ama cewek gue"
"Yakin loe doyan ama cewek" goda Belle dan Saski
"Pengen tester loe hah?" Jawab Daniel tidak terima
"Hahahaha....." Tawa kami bertiga menuju ke ruang metting
"Btw gaes kita jadi masuk team siapa? Gue kok ga bisa rolling ke idol team, tp loe kenapa bisa rolling ke actor team? Curang loe Ki" Tanya Belle gelisah
"Nanti juga kalian bakal tau kok, tenang aja kita bakal jadi team yang paling solid"
"Hheemm...." Belle semakin gelisah saat menunggu di ruang metting
Tak lama Belle berasa disambar petir disiang bolong
"Oh my god Saski" Belle sedikit teriak pelan ke Saski
"Kenapa beb?"
"Ki gue ga bisa gabung sama team ini Ki"
"Kenapa sich Bell" Tanya Daniel penasaran
Belum sempat Belle memberi alasan, semua orang sudah berkumpul dan mengambil tempat masing2 untuk memulai metting.
Setelah dua jam mettimg selesai, ingin menangis saja rasanya Belle saat itu tapi mau bagaimana lagi dia haris profesional. Lagian tadi lagi dia sudah mengajukan mutasi ke kantor cabang.
"Loe kenapa sich Bell?" Tanya Daniel yang masih penasaran
"Iya nich lemes banget"
"Itu tadi bener manajernya Leon kan Ki? Dan mereka tadi team2nya Leon kan Ki?" Tanya Belle meyakinkan
"Iya, terus kenapa?" Jawab Saski girang
"Kenapa dari sekian banyak actor, kenapa harus Leon Ki?"
"Bell ini kesempatan buat kita, Leom tuh actor kawakan disini. Kalau event dia berhasil, kita bisa kena imbas nya juga. Sapa tau kita bisa dapet reward" jawab Daniel
"Iya nich, kan loe juga pernah bilang kalo loe ngefans sama Leon trs loe penasaran ma dia"
"Iya dulu, sebelum beberapa hari yang lalu"Jawab Belle nanar, mengingat kejadian waktu itu dan apa Leon akan mengenalinya kalau mereka bertemu lagi.
Semoga saja selama event berlangsung, Leon tidak pernah muncul saat metting atau saat persiapan dengan teamnya.
Saat akan jam pulang kantor Pak Jhoni memanggil Belle ke ruangannya
Sambil mengetuk ruangan Belle masuk ke ruangan atasannya
"Bapak ada perlu dengan saya?"
"Belle maaf saya harus meminta bantuanmu mengantarkan berkas ini ke alamat ini, saya harus menghadiri metting dengan manajemen. Dan berkasnya harus dikirim hari ini"
"Baik pak, saya akan antarkan sekalian saya pulang"
"Terima Kasih ya, saya akan mentraktirmu makan nanti"
"Eemmm....pak, mengenai pengajuan saya tadi pagi mohon untuk dipertimbangkan"
"Oh...saya hampir lupa, nanti kita bicarakan. Saya sudah terlambat" Pak Jhoni berpamitan dan Belle menghela nafas berat
Belle lupa harus diberika ke siapa berkas ini, tidak ada tulisan ditujukan kepada siapa. Hanya ada catatan alamat rumah saja disana.
---------
Saatnya jam pulang kantor, Belle berpamitan ke teman2nya untuk pulang duluan dan tidak lupa membawa berkas yang akan diantarnya, tidak lupa alamatnya tadi dia pasang di GPS HP nya. Tidak ada kecurigaan selama perjalanannya mengantarkan berkas itu, Belle menuju alamat yang dimaksud dan betapa kagumnya dia saat memasuki kawasa rumah elite
"Wwaahhh......siapa saja orang yang tinggal di rumah seperti ini? Berapa penghasilan mereka bisa membeli rumah sebesar ini?" Tanya Belle kepada dirinya sendiri karena tidak ada orang lain yang bersamanya. Sambil terus mengagumi setiap rumah yang dilewatinya, akhirnya Belle sampai di alamat tujuannya.
Belle turun dari mobil dan merapikan sedikit penampilannya, lalu dia memencet bel rumah besar dihadapannya
"Ting tong..."
Tak lama pintu pagar terbuka otomatis, karena Belle tidak melihat ada orang disana untuk membukanya. Lalu dia menuju pintu depan rumah besar itu dan belum sempat dia berhenti mengagumi betapa besar dan indahnya rumah yang dikunjunginya ini, tiba2 Belle kembali merasa disambar petir untuk kedua kalinya dalam sehari. Berkas yang dibawanya jatuh dan sedikit berhamburan, kali ini dia terkejut melihat seseorang yang sudah menunggunya di pintu masuk rumah ini
"Ma ma maaf...sa sa saya kkeekesini mengantarkan berkas i i ini" sambil memunguti berkas yang sedikit berhamburan Belle bicara terbata2. Orang yang dilihatnya tak lain tak bukan orang yang selama dua hari ini dia hindari, ya ternyata alamat rumah ini adalah rumah Leon, James Napoleon.
"Oh my lord" teriak Belle dalam hati
Dan dari jauh Leon menyunggingkan senyum sumringahnya sambil bicara
"Akhirnya gue nemuin loe Ana atau gue harus panggil Belle?"
-Deg- dalam hati Belle
"Hahahahaha......i i itu terserah Anda, hahahaha....." Jawab Belle dengan tawa awkward nya
"Okey sepertinya hidupku tidak akan bisa seperti dulu lagi, oh god help me" teriak Belle dalam hati
----------To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My 1st And Ever
FantasyCerita fiktif karangan saya saja, apabila ada kesamaan tokoh karakter atau jalan cerita itu pure ketidak sengajaan. Mungkin saya ada terinspirasi dari cerita yang pernah saya baca atau memang khayalannya sama 😅 Slow update Tidak ada hari tertentu...