jauh

245 29 14
                                    

~oOo~

Anaya menerima plastik yang diberikan Samuel. Mengucapkan terimakasih setelah itu.

Lantas buru-buru mengeluarkan uang dari saku saat tahu ia belum membayar titipannya. Mengambil uang berwarna biru bernominal lima puluh ribu rupiah. Memberinya kepada Samuel.

Cowok itu menaikan salah satu alis, artinya 'uang untuk apa?'

Anaya mengerti, menjawab jelas. "Uang buat ganti titipan aku."

"Nggak perlu, simpan aja." Samuel kembali memakai helm niat untuk bersiap ke tempat Bella.

Anaya melihat Samuel bingung. Ia kira, cowok itu akan masuk ke dalam. "Kak Samuel mau kemana? Gak masuk?"

"Gak." Samuel menjawab tegas, "masih ada urusan."

"Mau kemana?"

"Lo gak perlu tau." Samuel menambah gigi motor, berdiam sejenak. "belajar yang benar." Kata Samuel sebelum meninggalkan tempat itu.

Tujuan cowok itu sekarang adalah menjemput Bella dan mengajak cewek itu pergi ke salah satu pantai di daerah jakarta utara. Ia tidak mau melihat Bella sedih, sebab itu terlalu menyakitkan untuknya. Samuel akan berusaha penuh untuk menghibur Bella.

Setelah melewati tiga tikungan, Samuel kembali ke minimarket tadi. Tatapannya menyeluruh ke semua bagian. Menyipitkan pandangan ke kursi yang tadi Bella duduki. Namun, ia tidak menemukan Bella. Kemana gadis itu pergi?

Tatapan Samuel meneliti ulang. Menelusuri setiap sudut. Semakin menyipitkan matanya. Tetapi ia tetap tidak bisa menemukan perempuan yang dicari.

Samuel menurunkan standar motor dan berjalan ke arah kursi tersebut. Terdapat hoodie abu tua miliknya di sana. Hoodie itu mungkin sengaja ditinggal oleh Bella sebab hoodie tersebut tidak berada di posisi terbalik--posisi yang tidak mungkin di buka secara paska--. Terlebih, Bella menggunakan tas punggung yang mana harus dibuka terlebih dahulu sebelum melepas hoodie-nya.

Bella pasti pergi dan tidak mungkin di culik. Samuel yakin itu. Tapi kemana?

Pemuda itu menggaruk rambutnya frustasi. Berdesis dalam. Membuang ludah ke samping tong sampah karena mulutnya yang mulai terasa asam. Lama tidak menghisap rokok.

For Your Information, kebanyakan perokok sering meludah sebab zat-zat yang terkandung dalam rokok merusak dan mengganggu kinerja dari papila. Hal ini biasanya sering ditemukan oleh orang yang sudah lama tidak menghisap tembakau. Dan Samuel sedang merasakannya sekarang.

Rasa panik membaluti pikiran cowok itu sekarang. Asumsi-asumsi buruk kini mengitari kepalanya. Menambah berat di bagian leher belakang dan semakin membuat tubuhnya banyak mengeluarkan keringat.

Hawa panas datang ketika Bella tidak mengangkat telepon dari Samuel, kala cowok itu menelepon gadis itu.

Laki-laki tersebut mengelap keringat di dahi. Menghembuskan napas berat. Wajahnya terlihat lelah. Ia berdercak, kecewa... terutama pada dirinya sendiri.

Samuel meringis, menyesal. Mengambil hoodie kepunyaanya. Mengeluarkan sebungkus tembakau produksi perusahaan terkenal, mencapit dengan jari tengah dan telunjuk. Kemudian dihisapnya setelah disulut pada pemantik berjenis gas. Lantas memilih pergi meninggalkan lokasi.

Ia harus mencari Bella. Kemana pun Bella berada. Bella harus ketemu. Bagaimana pun caranya.

***

Suara halus berasal dari sedotan yang dipaksa menghirup gelas plastik kosong, terdengar mengudara. Langit biru mengintip malu-malu dibalik jendela. Suhu ruangan dingin membuat Bella berkali-kali memakai krim tangan.

SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang