:')

534 39 8
                                    

Jangan lupa vote dan komen yawh!!♡

Jangan lupa vote dan komen yawh!!♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serem juga ya

Happy reading!!

Warning for typo:)



~oOo~

Kaki jenjang yang dibalut celana abu-abu khas seragam Sekolah Menengah Atas itu berjalan dengan gayanya yang cool di koridor anak kelas XI, ia tidak memperdulikan jika ada guru yang menegurnya akan bel masuk yang baru saja berbunyi. Sama hal-nya, tidak peduli dengan adik kelas yang tengah berbisik-bisik di belakang. Membicarakan kalau hal ini jarang sekali terjadi.

Cowok itu menuju kelas Bella dengan membawa plastik warna putih khas mini market samping sekolah. Mulutnya tidak berhenti bersiul sejak tadi, bersamaan raut wajahnya yang mengambarkan kalau dia sedang bahagia.

"Eh," panggil Sam kepada salah satu murid di kelas Bella yang sedang membuang sampah.

"I-ya, kenapa kak?" Tanya Mika gugup karena Sam tiba-tiba memanggilnya.

"Panggilin temen lo dong," setahu Sam, cewek ini juga temannya Bella. Terbukti dari Bella yang kemarin istirahat bersama cewek itu.

"Ehmm... Bella ya?"

"Iya."

"Bentar kak, gue panggilin," ucap Mika yang langsung ngacir ke dalam kelas untuk memanggil Bella.

Setelahnya, ia berseru kencang memanggil nama seseorang, "Bellaaaa," Mika berlari kecil kearah belakang, "Bella di cariin woyy."

"Gak sah teriak-teriak juga kaleeee," ujar teman kelasnya yang lain.

"Bodo amat!" Bales Mika tak mengurangi suaranya.

"Lebay, ewh."

"Sirik aje lo." Cibir Mika.

Namanya Nana. Cewek genit yang suka sekali mengupdate berita gosip. Dia membenahi poninya dengan sisir dan kaca yang selalu dia bawa kemanapun.

"Di depan ada kak Sam, Bell," ucap Mika terlalu semangat, "lo ke depan gih," lanjutnya lagi.

"Ngapain gue harus ke depan deh?" Tanya Bella dengan raut muka meminta kejelasan.

Mika menarik napas, "Gue tadi disuruh manggilin lo,"

"Mager ah." Tolak Bella.

"Gak boleh gitu, nyet." Bella menghembus kesal.

"Udah... samperin aja sana, Bell. Siapa tau ada perlu." Ujar teman yang duduk di depannya memberi saran.

"Bener tuh." Kata Mika membenari.

Bella menghela napas, "Mau ngapain coba? Udah bel padahal," geruntu Bella sebal sembari berjalan kedepan kelas guna menemui Sam.

SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang