Samuel

nomor

Tolong vote dan komen ya teman-teman hihihi🤗

Happy reading!♡

~oOo~

Perempuan dengan tas punggung berwarna putih pulang sambil menjinjing paper bag khas salah satu toko yang menjual perlengkapan alat tulis dan buku.

Setelah pulang sekolah Bella tidak langsung pergi ke rumah, Renata mengajaknya pergi untuk membeli beberapa keperluan hingga membuatnya pulang telat. Lagi, dia sudah terlalu muak berada di rumah.

Saat Bella ingin memasuki rumahnya, langkah ia berhenti karena seruan dari sang ayah, "Dari mana saja kamu? Jam segini baru pulang?"

Bella hanya memutar mata dengan malas. Dia sudah bilangkan kalau ayahnya itu freak control?

"Ajarin tuh anakmu! Gak sopan sama orang tua! Mau jadi apa dia nanti?" Ucap ayah Bella kepada istrinya yang sedang mengecat kuku--ibunya Bella-- yang dibalas hanya dengan tatapan datar.

Cewek itu menoleh sebentar lalu berjalan tanpa menghiraukan orang tuanya, namun sebelum itu dia sempat berucap, "Maaf, tapi nggak ada manfaatnya sopan dengan anda."

"Anak kurang ajar! Hey, Clara! Didik anakmu dengan baik!" Maki ayahnya itu kepada sang ibu.

"Jangan salahkan saya dong! Toh dia itu juga anakmu!" Jawab Clara tidak mau disalahkan, dia baru saja selesai dari kegiatan mengecat kukunya.

Ayahnya yang tidak terima jawaban sang istri, "Dasar! Kamu itu bisanya menghabiskan uang saja! Tidak becus mengurus anak!"

"Kamu pikir, kamu mendidik Ara dengan benar?!"

Hanya kalimat itu yang terakhir Bella dengar, karena setelahnya Bella masuk kedalam kamarnya yang kedap suara. Mengabaikan kedua orangtuanya yang sedang saling memaki.

Bella menghempaskan tubuhnya ke kasur berukuran queen size sambil mengutuk diri sendiri karena mempunyai keluarganya yang seperti itu.

Bunyi nonaktifikasi dari ponselnya membuat ia bangun dari posisi berbaringnya.

Pesan grup yang berisikan dia dan dua temannya.

Para Bazenk✔
Renataaa, Mikaela, Arabella

Renataaa:
Send a photo.