qualitytime with you

318 26 3
                                    


~oOo~

Bella masih tidak menyangka kalau dia sekarang berada di markas geng besar sekolahnya.

Tempat yang penuh dengan coretan mural itu membuat Bella mengucapkan "Keren," tanpa sadar.

Jujur dia tidak menyangka bahwa markas yang Sam bilang 'gak terlalu bagus' itu sekeren ini.

Mungkin bagi mereka yang tidak suka dengan seni akan mengangap gedung ini sampah karena banyak coretan mural. Tapi Bella tidak termasuk ke dalam situ, selain suka musik, cewek yang sedang berbolos itu cukup menyukai seni. Walaupun dirinya tidak pandai melukis ataupun menggambar.

Bella juga sudah berkenalan dengan beberapa orang yang ada disitu--lebih tepatnya di kenalkan--yang justru sudah mengenal dirinya terlebih dulu.

Ada tujuh orang. Empat diantara mereka sedang mengisap tembakau. Sisanya menghirup menghirup rokok liquid bernama vape.

Mereka langsung menghentikan kegiatan merusak diri secara perlahan itu setelah Sam masuk dan memberi perintah untuk mematikan rokok.

Tujuh orang itu langsung mengikuti perintah Sam. Dan menghampiri Bella dengan senyuman konyol mereka. Membuat Bella membalas dengan senyuman canggung.

"Ayo, Ra." Ajak Sam kepada Bella.

"Eh-ehhh, mau kemana?" Tanya gadis itu dengan sedikit gugup.

"Ke atas." Jawab Sam sembari menunjuk tangga.

Bella menatap Sam dengan tatapan bingung. Dia berfikir kalau Sam pergi meninggal teman-temannya.
"Gak disini aja?"

Sam mengerutkan dahi, heran dengan pertanyaan Bella, "Emang lo mau disini?"

Bella menggaruk lehernya yang tidak gatal, bergumam pelan.

"Udah, ayoo."

"Tapi," Bella memberi jeda pada ucapannya, "temen-temen lo, gak apa-apa kalau ditinggalin elo?"

Sam terkekeh, "Mereka gak akan hilang, Ra."

"Santai aja, Bell." Sahut seseorang yang seangkatan dengan Bella, Diky.

Bella tersenyum canggung. Mengutuki dirinya sendiri yang memikirkan hal itu.

"Ohh.. oke." Bella mengaguk paham. Lalu mengikuti langkah Sam yang berjalan duluan.

"Bella! Accept gue di instagram!" Seru Diky sebelum Bella menaiki tangga.

Sam naik tangga dengan Bella yang ikuti di belakangnya.

Tidak. Dia tidak ingin ke rooftop sebab, jika kesana bisa di pastikan akan kepanasan terkena matahari. Walaupun matahari sebelum jam sepuluh sangat baik bagi tubuh, Sam tidak mau Bella kepanasan dengan tubuhnya yang belum sepenuhnya fit.

Cowok itu mengajak Bella ke lantai dua.

Menaiki tangga yang tidak mempunyai pegangan dan tidak memiliki keramik. Hanya semen--di cor-- begitu saja.

Di lantai dua kosong. Tidak ada orang. Hanya ada dua kursi kayu panjang. Dan tiga kursi kayu yang single. Beberapa skateboard yang motifnya beragam. Juga sebuah gitar.

Sam duduk di salah satu kursi kayu yang single. Cowok itu mengambil gitar. Memainkannya tanpa bernyanyi.

"Kok cuma dimainin doang, gak nyanyi?" Tanya Bella sebelum dia memutuskan duduk di samping kanan Sam.

Sam menengok ke samping untuk melihat Bella. "Suara gue jelek." Kata cowok itu.

Bella terkekeh manis di mata Sam, "Merendah untuk meroket ya, kak."

SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang