Ara menggeliat di bawah selimutnya seraya menguap. Hari ini Ara dan Leya berencana akan pergi jogging. Leya terlihat sudah rapi dengan pakaiannya.
Leya menghampiri Ara yang memejamkan matanya kembali. Leya menarik selimut yang membungkus tubuh Ara, kemudian menepuk-nepuk keras pipi Ara.
"Heh kebo! Cepetan bangun! Katanya mau jogging malah molor mulu lo." ujar Leya menarik tangan Ara
"Apaan sih Le, sekarang tuh masih subuh" ucap Ara menguap.
"Subuh mata lo! Makanya buka tuh mata! Sekarang udah jam 6, cepetan ah keburu panas nih." dumel Leya.
Ara terpaksa bangun dari tidurnya dan mengucek matanya berjalan menuju kamar mandi.
Leya berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah. Terlihat Mami Papinya sudah duduk manis di meja makan. Leya menghampiri keduanya mengecup pipi Bram dan Sinta bergantian.
"Pagi Mi, pagi Pi" ucap Leya berjalan ke arah kursinya.
"Pagi sayang" jawab keduanya bersamaan.
"Ara mana Le kok ngga keliatan?" tanya Sinta
"Lagi mandi Mi." jawab Leya
"Oh yaudah sarapannya nunggu Ara dulu" ujar Sinta. Bram mengangguk sedangkan Leya menggeleng.
"Leya sama Ara mau jogging Mi, nanti kita sarapannya selesai jogging aja." ucap Leya
"Ooh oke" jawab Sinta. Bram dan Sinta memulai sarapannya diiringi canda tawa yang Leya ciptakan.
Ara keluar dari kamar Leya menuju lantai bawah. Terlihat Leya bersama kedua orangtuanya sedang bersenda gurau, Ara yang melihatnya merasa iri kenapa Ara tidak bisa merasakan kebahagiaan seperti yang Leya rasakan dari kedua orangtuanya. Ara menghembuskan nafasnya pelan sebelum melanjutkan langkahnya menghampiri keluarga bahagia Leya.
"Pagi om, pagi tante" ucap Ara.
"Pagi Ara cantik" jawab Sinta.
"Hehe tante bisa aja" kekeh Ara merasa malu. Sinta membalasnya dengan tersenyum manis.
"Yaudah Mi Pi, Leya sama Ara pergi dulu" pamit Leya menyalimi tangan kedua orangtuanya di susul oleh Ara.
"Duluan ya om, tante" ucap Ara.
"Iya kalian hati-hati ya" perintah Bram. Leya dan Ara mengacungkan jempolnya.
Belum ada sepuluh menit mereka berjalan, Ara sudah menyerah dan lebih memilih duduk di pinggiran jalan seraya mengelap keringat yang bercucuran di dahinya, Leya yang melihatnya memutar bola matanya malas. Padahal Ara yang mengajak Leya untuk jogging kemarin.
"Gimana sih lo Ra, baru aja jalan berapa menit lo udah K.O gitu" dengus Leya sebal.
"Gue gak kuat. Capek" jawab Ara mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.
"Dasar lemah!" sindir Leya
"Bodoamat!"
Leya memilih duduk di samping Ara, membuka ponselnya dan mulai berseluncur di dunia maya.
"Pulang aja yuk Le, disini panas." ujar Ara mengibaskan tangannya ke wajah.
"Bentar lagi lah lagian juga kita mau ngapain di rumah pasti bosen." jawab Leya
"Seenggaknya ngga panas banget kaya disini! Kasian muka gue nanti ngga cantik lagi gara gara kepanasan. Mubazir juga skincare yang gue pake kan mahal bukan yang abal-abal." ucap Ara bermaksud menyindir para cewek-cewek yang dengan bangganya memiliki wajah glowing tapi pake skincare yang harganya sepaket tujuh puluh lima ribu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN
Teen FictionBELUM REVISI "Semua perempuan itu boneka. Entah itu Barbie atau Annabelle" - Arabella Kiara This is my first story :) Silahkan kasih saran dan kritik yang membangun yaaa. Sending virtual hug🤗 Terimakasih. Start : 11 Januari 2021 End : - Highest Ran...