AGAIN - 17

83 37 3
                                    

Alfa memasuki ruangan Ara, gadis itu tengah duduk di atas brankar seraya memegangi kakinya yang di balut perban.

"Masih sakit?" tanya Alfa lembut yang sudah duduk di samping gadis itu.

Ara menganggukan kepalanya, "Masih. Kayaknya retak deh tulang gue"

"Lo cuma kesleo sama memar aja kok, lima hari lagi juga udah sembuh" jelas Alfa.

"Terus gue gimana jalannya dong?"

"Lo mau pake tongkat apa kursi roda?"

"Gamau dua-duanya"

"Yaudah lo rebahan aja setiap hari biar jadi ulat kasur sekalian"

"Gausah ngomongin ulat! Gue geli ih!"

"Lagian lo cuman gara-gara ulat aja segitu hebohnya sampe kita ngungsep. Untung wajah ganteng gue nggak kenapa-kenapa" Alfa memegangi wajahnya yang tidak ada satu noda apapun menempel di wajahnya.

"Lo mah nyebelin banget! Gue itu phobia sama ulat tau gak!" Ara mendengus sebal.

"Nggak tau" balas Alfa enteng.

"Gue mau pulang"

"Oke bentar gue urus administrasinya dulu"

"Gue ikut sekalian"

"Ya gak bisa lah, kan lo belum bisa jalan" tolak Alfa.

"Gendong"

"Di kira lo nggak berat apa?!"

"Gue kurus ya asal lo tau!"

"Iya badan kurus tapi berat banget!"

"Buruan deh gue udah gerah nih pengin mandi"

"Ck! Buruan naik!" titah Alfa yang sudah berjongkok di hadapan Ara. Gadis itu segera menaiki punggung Alfa dengan meloncat membuat tubuh Alfa hampir terhuyung ke depan.

"SAPI GO!" seru Ara semangat menirukan salah satu kartun animasi yang ada di salah satu stasiun televisi.

Alfa menggerutu sebal, "Kurang ajar emang!"

Mereka memasuki mobil setelah selesai mengurus administrasi. Di perjalanan Ara tidak berhenti menyanyi membuat telinga Alfa rasanya sangat panas.

"Lo bisa diem gak?!"

"Gak!"

"Gue heran sama lo, tadi aja nangis-nangis sekarang udah happy aja lo"

"Iyalah gue kan moodyan" balas Ara yang sedang menjentikan jarinya mengikuti alunan musik.

"Dasar cewek!"

"Emang gue cewek!"

"Gue kira cowok"

"Apaan sih lo gak jelas banget!"

"Suka-suka gue lah!"

🌻🌻🌻

Mereka tiba di rumah Ara pukul tujuh malam. Terlihat Ratna sedang duduk di teras dengan wajah yang cemas.

Alfa menggendong Ara setelah turun dari mobil, dia menghampiri Ratna yang terkejut dengan kehadiran Ara yang di gendong Alfa.

"Ya ampun sayang kamu kenapa?" tanya Ratna panik.

Alfa mendudukan Ara di kursi samping tempat duduk Ratna tadi.

"Sebelumnya saya minta maaf tante, karena udah bawa Ara pulang sampai malam"

"Iya nggak apa-apa, terus ini Ara kenapa kok kakinya bisa sampai di perban begini?" tanya Ratna bingung.

AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang