AGAIN - 7

119 55 4
                                    

Mumpung malam minggu
Update ah nemenin para jomblo💃
Canda jomblo😆

***

Ara terbangun dari tidurnya ketika waktu masih dini hari. Tubuh Ara menggigil dan suhu tubuhnya semakin panas. Ara meraba-raba ponselnya di atas nakas mencari kontak seseorang untuk dia hubungi. Nama Zayn tertera di bagian paling atas, dengan segera Ara memencet tombol hijau untuk menelepon Zayn. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya sambungan terhubung dan terdengar suara serak Zayn khas bangun tidur.

"Halo" ujar Zayn tanpa melihat nama kontak seseorang yang menghubunginya.

"Zayn tolong gue" rintih Ara dengan suara yang sangat pelan.

Zayn yang mendengar suara seseorang yang sangat dia kenali seketika langsung terbangun dari tidurnya. Zayn membenarkan posisi duduknya dan mengucek matanya.

"Halo Ra, lo kenapa?" tanya Zayn dengan nada khawatir.

"Kepala gue pusing banget Zayn. Tubuh gue juga menggigil" jawab Ara dengan suara bergetar.

"Bunda lo mana?"

"Bunda lagi pergi ke rumah saudara gue di Jogja"

"Bi Inem?"

"Bi Inem pulang kampung kemarin sore, anaknya lagi sakit"

"Pak Asep dimana?"

"Pak Asep nganterin Bunda"

"Yaudah lo tunggu gue dulu, bentar lagi gue kesana"

"Iya" jawab Ara mematikan ponselnya.

Sekitar 20 menit Ara menunggu, akhirnya terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Ara segera bangkit dari tidurnya dan berjalan tertatih menuruni tangga dengan langkah yang sangat pelan seraya memegangi kepalanya yang sangat pusing. Ara membukakan pintu untuk Zayn dengan segera Zayn masuk namun baru beberapa langkah dia berjalan tubuh Ara sudah ambruk di hadapannya. Zayn segera menghampiri Ara dan menggendongnya menuju ke mobil. Zayn membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata untung saja jalanan masih sepi karena memang masih dini hari. Zayn berkali-kali melirik ke arah, khawatir dengan kondisi Ara.

Zayn tiba di rumah sakit setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit karena dia mengendarai mobilnya dengan seperti ora kesetanan. Zayn segera keluar dari mobil dan membuka pintu samping untuk menggendong Ara. Dia segera berlari masuk ke rumah sakit dan memanggil perawat yang sedang bertugas. Sekitar empat orang perawat datang membawakan brankar dan Zayn segera meletakan Ara di brankar tersebut.  Mereka membawa Ara memasuki ruang IGD untuk di periksa dokter. Zayn menunggu Ara di luar dengan perasaan cemas, dokter keluar dari ruangan dan menghampiri Zayn yang sedang mondar mandir seraya merapalkan doa. Zayn yang sadar kehadiran dokter tersebut segera menghampirinya.

"Gimana dok keadaan teman saya?" tanya Zayn.

"Teman kamu baik-baik saja, dia cuma demam dan asam lambungnya naik jadi sebaiknya teman kamu di rawat dulu sekitar 3 atau 4 hari baru di perbolehkan pulang." ucap dokter tersebut menjelaskan.

"Sudah boleh saya jenguk kan dok?" tanya Zayn kembali.

"Boleh, tapi biarkan dia istirahat dulu ya"

"Baik dok terimakasih."

Dokter tersebut menganggukan kepalanya dan segera meninggalkan Zayn sendiri.

Zayn masuk ke ruangan Ara dan melihat tubuh Ara yang terbaring lemah di atas brankar. Zayn duduk di samping brankar Ara, mengambil tangan Ara untuk dia genggam. Tangan yang satunya dia gunakan mengusap rambut Ara. Zayn memandangi wajah Ara yang pucat, biasanya gadis di depannya ini sangat ceria.

AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang