-Love to Hate Me #3 CHANSOO -

830 134 73
                                    

Satu sayatan lagi bisa membunuhnya.

sayatan terakhir nampakya memberikan luka paling besar di hatinya. Kyungsoo sudah tidak bisa bertahan lagi. Bukan hanya tentang bagaimana Chanyeol melukai hatinya, tetapi juga tentang bagaimana ia terus menjadi alasan bagi Chanyeol untuk tidak bahagia.

Orang mungkin akan menganggap Kyungsoo gila. Bisa-bisanya masih mementingkan kebahagiaan orang lain disaat dirinya tidak baik-baik saja.

"Nak, ibu mohon jangan berpisah, bukan... bukan karena ibu ingin menyiksa kamu lebih lama, tapi ayo kita beri pembalasan untuk abang"

"Pembalasan seperti apa bu?"

"Buat abang jatuh cinta, buat dia menyesal dengan apa yang telah dia lakukan kepada Soo selama ini"

"Soo sudah coba bu, tapi Chan hanya akan semakin membenci aku setiap harinya"

"Tolong... ayo kita coba lagi"  Ranti, ibu Chanyeol tidak mau Kyungsoo berpisah dari anaknya, anggaplah ia egois, tapi Ranti yakin keduanya memang ditadirkan untuk bersama, hanya saja waktu belum memberi mereka kesempatan. Untuk itu ayo berikan waktu yang lebih lama agar mereka, terutama anaknya sadar bahwa mereka berdua memang
diciptakan untuk satu sama lainnya.

"Soo akan pertimbangkan bu"

__________

"Kyungsoo, hari ini Mella izin pulang duluan, dia kan menggantikan shift kamu waktu libur kemarin, jadi hari ini kamu lembur 1 jam ya?" Ujar Sehun, manager sekaligus pemilik Cafe tempat Kyungsoo bekerja.

"Oh iya Mas Sehun"

"Kamu baik-baik aja kan Soo?"

Kyungsoo bingung mendapat pertanyaan seperti itu dari bos nya.

"Aku oke kok mas, ada apa?"

"Engga, kamu kayak lagi sering bengong aja"

"Oh itu, maaf ya mas aku kayaknya lagi banyak pikiran aja, tapi aku sekarang akan fokus kok"

"Gak apa santai aja, aku negur kamu bukan kenapa-napa kok, khawatir aja. Pokoknya Kalau ada masalah boleh banget tuh cerita ke aku "

Kyungsoo tersenyum dan mengangguk.

Malam ini tiba-tiba hujan turun, Kyungsoo bingung karna sedari tadi ojek online dan taxi online tidak ada yang mau mengambil ordernya.

"Aduh sudah jam 11 gini, sampai dirumah jam berapa ya" Kyungsoo bergumam seorang diri.

"Hei.... belum pulang kamu?" Sehun melihat Kyungsoo sedang bersandar dinding dekat pintu cafe.

"Eh, mas Sehun iya belum dapat kendaraan nih mas"

"Suamimu?"

"Sibuk kayaknya"

"Kok kayaknya?"

Kyungsoo hanya membalas dengan senyuman.

"Yaudah yuk, aku anterin aja" tawar Sehun.

"Eh gak usah mas, masa Cafe nya ditinggal" Kyungsoo menolak dengan halus.

"Loh aku yang nawarin kok, ngerepotin gimana? Cafe ada si Dimas"

"PR banget kan mas harus bulak-balik cafe-rumahku-cafe"

"Lagi mumet di Cafe, hitung aja sekalian jalan-jalan lah"

Tidak enak terus menolak Sehun yang terus bersikeras, akhirnya Kyungsoo pun setuju atas tawaran Sehun.

Didalam mobil Sehun membuat suasana menjadi hangat dengan lelucon-leluconnya.

"Mas aduh capek aku ketawa terus, ternyata mas Sehun yang datar gini mukanya kalau di Cafe tuh aslinya sejenaka ini ya"

The Short Story ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang