Tujuh

727 77 0
                                    

Happy reading!

Pagi buta di hari selasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi buta di hari selasa. Matahari masih belum menyembul ke permukaan. Hanya suara kicauan burung yang saling bersahutan di rimbunan pepohonan.

Nampaknya juga para Ibu rumah tangga sudah mulai menyiapkan makanan panas untuk sarapan para suami dan anak-anak nya.

Rey, membereskan buku-bukunya yang sempat ia pelajari di meja belajar nya. Sesudah shalat subuh tadi memang Rey selalu menyempatkan diri untuk belajar, menghafal rumus, dan lainnya. Jangan heran mengapa otak Rey selalu cair. Nyatanya, sifat Rey juga menurun pada adik perempuannya. Mereka selalu kompak dalam hal apapun.

Rey mengambil handuk dan mulai masuk ke dalam kamar mandi. Tak biasanya ia mandi sepagi ini. Mungkin dihari hari biasa, tiga puluh menit lagi barulah dia akan mandi. Mengingat hari ini peran ketua OSIS jatuh padanya, membuatnya harus memotong waktu belajar pagi nya.

Di kamar nya, Aqeela masih fokus menghafal surat-surat Juz-amma. Terduduk sila dengan nyaman di atas ranjang, berpangku bantal. Menghafal di pagi hari memang sangat mudah untuk diingat, itu katanya. Well, buktinya Aqeela sudah menerapkan metode ini sejak ia duduk di sekolah dasar.

Rey keluar dari kamar mandi, berbalut handuk berwarna putih. Memandang dirinya di kaca, menyibak rambut basahnya dengan tangan kanan. Wajah-wajah ragu sudah mulai terlihat. Tak yakin tentang keputusan wali kelasnya saat kemarin mengangkatnya menjadi ketua OSIS dadakan. Ia tahu, ia berpengalaman saat di SMP. Dan pertanyaannya, mengapa ia masih gugup?

Rey membuang nafas.

Ia tersenyum di depan kaca, bagai menyemangati dirinya sendiri. Lalu mengambil setelan seragam yang ia gantung di sebelah lemari. Lalu mulai mengenakannya.

---

Kiesha mengucek matanya, kala bunyi dari alarm handphone nya berbunyi sejak tadi. Membuat waktu berharganya terganggu. "Alarm selalu jadi musuh pas gue lagi asik-asiknya mimpiin Yayang Saski." Katanya sembari mematikan alarm handphone nya.

Ia menyibak selimutnya dan mulai duduk diatas ranjangnya. Lalu melamun, seperti sedang mengumpulkan nyawa-nyawa.

Ia menggerakan tangannya untuk melihat ponselnya kembali saat ada notifikasi masuk kedalamnya. Lalu ia menjawabnya saat tahu siapa yang mengirimnya pesan.






Rebong: Ca!

Rebong: berangkat nggak lo!

You: ah, ni orang satu. Gua lagi mimpiin yayang Saski elah.

Rebong: cole, emil sama gema udah pada berangkat. Lo doang yg belom muncul anjirr.

Still UnderageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang