Sembilan belas

519 55 1
                                    

Happy reading!




Aqeela duduk dengan risih di bangku nya, sesekali melirik ke depan. Tempat dimana seorang cowok duduk sambil memperhatikannya membaca buku.

"Kenapa ngeliatin gue terus?" Tanya Aqeela karena tak tahan. Namun, pandangannya masih tetap pada buku yang ia genggam.

Cowok Arab itu mengerjap, "eh, engg-enggak kok. Emang nggak boleh?" Tanyanya balik.

Aqeela mendongak, "alasannya?"

Eil tersenyum, "kamu cantik aja kalo lagi diem baca buku gitu."

Aqeela diam sebentar lalu menunduk lagi untuk membaca buku. "Terus ngapain lo ngambil buku kalo nggak dibaca?"

Eil melirik tumpukan buku di depannya yang sama sekali belum terbaca. "Nggak minat aja."

"Terus ngapain ngikutin gue ke perpus kalo gitu."

Eil menelan ludahnya, susah memang jika Aqeela sudah dalam mode jutek.

"Pengen aja."

Aqeela menghela napas dan melanjutkan lagi. Tak mau melanjutkan bicaranya lagi dengan Eil karena bisa merusak fokus para pembaca buku di perpus ini.

Dubrak!

Aqeela terlonjak begitu juga dengan Eil, mereka mendongak bersama karena seseorang di depannya yang telah membanting tumpukan buku di meja mereka berdua. Membuat seisi perpus menatap cowok itu sinis.

"Cipluk! Apa-apaan sih lo?!" Sungut Aqeela.

Rassya hanya menatap Aqeela dan Eil secara bergantian, "oops, maaf. Kaget yah?"

Bukan hanya kaget, ini malah mengganggu seluruh penghuni perpustakaan.

Dasar, bodoh. Rutuk Aqeela.

Aqeela memutar bola matanya, "untung nggak diusir dari sini." Lalu membaca bukunya kembali. "Mau apa lo kesini?"

Rassya mengambil duduk di sebelah Aqeela, kemudian mendapat tatapan dari Eil yang duduk di hadapan mereka berdua. "Mau konser gue." Kata Rassya membuat Aqeela mendelik, "ya mau belajar lah." Lanjut Rassya.

Rassya membuka satu buku dari beberapa buku yang sempat ia bawa tadi. "Lo gue cariin ternyata udah di sini duluan."

Eil langsung mengernyit mendengar ucapan Rassya yang satu itu.

Sejak kapan mereka mempunyai rencana untuk belajar bersama?

"Lo yang sibuk main catur sama temen lo." Balas Aqeela.

"Bukan gue. Bayan sama Jeffan, mereka lagi ada taruhan gitu."

"Sama aja."

"Beda. Yang main mereka, gue cuma ngeliat doang. Kan---"

Still UnderageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang