EXCHANGE! [RenHyuck]

14

+822xxxxxxxx

Annyeong Haechan-ssi
Ini aku Nagyung
Hari ini cuaca cerah, bagaimana kalau kita pergi menonton?

"Anjir!"

"Freak Renjun! Lu apa apaan teriak masih pagi woy!"

"Ini udah siang bego, lo aja yang baru bangun!"

Pagi itu diawali oleh pertengkaran kedua pemuda yang kini tengah berbaring bersama di rumah pohon.
Iya, semalam mereka memilih untuk menginap disini. Tenang, mereka tidak melakukan hal yang aneh. Hanya bertengkar, makan, menonton, dan tidur biasa.

Haechan terbangun karna Renjun tiba-tiba berteriak dan entah apa yang membuatnya jadi panik seketika padahal ini masih pagi. Jam 10.00 masih pagi bukan? Tapi menurut Renjun itu sudah siang.

"Chan.. Gue harus gimana dong?"

"Gimana apanya? lu ngomong gak jelas"

"Baca ini deh biar lo paham, otak lo kalo gak dituntun mah gak jalan"

"Sekate kate ya lu kalo ngatain orang. Heran gua, mana sini hpnya!"

Renjun memberikan ponselnya kepada Haechan. Yang diberikan pun hanya tersenyum jahil sambil membaca isi pesan tersebut.

"Nah bagus ini!"

"Kok bagus sih?!"

"Iya bagus lah ege, ini artinya kesempatan lu buat jalanin rencana kita!"

"Duh.. Tapi gue males Chan".

"Gak ada tapi tapian kalo demi keluarga lu Njun. Cepet sana lu mandi, gua mau lanjut tidur"

"Anjir cakep lo begitu?! Trus gue pake baju apa? Masa pake baju sekolah gini?"

"Ribet lu, di lemari gua banyak baju itu. Cari aja disana yaelah, jangan kaya orang susah". Haechan menunjuk lemari yang berada dipojok ruang itu.

"Ck, se kaya apa sih lo?!"

"Se kaya cintaku padamu aw"

"Bacot Chan!"

Akhirnya Renjun bergegas untuk mandi dan bersiap diri walaupun ia malas untuk menemui Nagyung.

Nagyung

Annyeong Haechan-ssi
Ini aku Nagyung
Hari ini cuaca cerah, bagaimana kalau kita pergi menonton?

Baiklah.
Tunggu aku didepan gang.

Iya Haechan-ssi!

"Pffft ganteng doang jemput cewe dipanggang"

Haechan tertawa geli ketika membalas pesan Nagyung. Ia sangat menikmati rencana yang akan mereka jalankan. Kecuali Renjun.

"Ngapain lo ketawa gak jelas?"

"Pesannya udah gua bales, nanti lu tunggu Nagyung di depan gangnya"