15

3.6K 493 40
                                    

Setelah kejadian kemarin saat Yeji tidak sengaja mengetahui jika Renjun dan Haechan bertukar jiwa, mereka pun pergi untuk mengunjungi coffee belakang sekolah yang merupakan markas Doyoung.

Doyoung yang saat itu tengah membereskan coffeenyapun terkejut ketika melihat kedatangan Renjun dan Haechan. Ia bukan terkejut karna melihat dua bujang itu, tapi ia terkejut kenapa dua bujang itu membawa serta seorang gadis masuk ke coffeenya.

Awalnya Doyoung mengira mereka hanya mampir untuk sekedar membeli kopi, namun ternyata dugaannya salah. Ia menggelengkan kepala ketika mendengar penuturan ketiga anak SMA itu.

"Gimana hyung? Masa ga ada cara karna kita ketauan?".

Ucap Haechan sambil melihat kearah Doyoung dengan tatapan serius.

"Ada, gua tau caranya. Cuma gua gak tau ini bakal berhasil atau nggak".

"Apa aja bakal gue lakuin deh Hyung, asal jangan suruh gue buat ngedate sama Nagyung. Gue trauma".

Renjun menginterupsi percakapan dengan wajah kesal dan membuat Haechan juga Yeji tak bisa menahan tawanya. Mereka mengingat kejadian konyol yang menimpa Renjun kemarin.

"Caranya gampang aja, lo berdua harus coba saling tau kesukaan dan kebiasaan masing-masing".

Haechan dan Renjun saling menatap dan memicingkan mata. Renjun menunjuk Haechan, begitu pula sebaliknya.

"Gue nyari tau kesukaan si Bagong? Males banget".

"Gua juga males ye asal lu tau aja, Bocil!".

Plak plak!

"Awh! /akh!"

Suara tamparan keras terdengar, siapa lagi pelakunya jika bukan Yeji. Ia tak tahan mendengar pertengkaran dua bujang yang bertukar jiwa ini.

"Lo berdua gausah macem macem, ikutin saran Doyoung oppa atau lo Renjun ge, lo bakal terus ditempelin Nagyung sampe lo nikah sama nenek lampir itu. Dan lo Haechan, lo bakal gak dapet mobil dan keluarga lo balik. Mau lo berdua?!"

Mendengar perkataan Yeji, Haechan dan Renjun hanya bisa menunduk sambil menganggukkan kepala. Doyoung yang menyaksikan kejadian itupun heran kenapa bujang-bujang itu jadi penurut ketika mendengarkan Yeji.

Mereka bertiga kembali ke kelas setelah mendapatkan informasi dari Doyoung. Tak lupa juga Yeji membeli minuman yang pastinya itu benar-benar kopi, dan bukan ramuan.

--------------

"Hai, siang Haechan. Boleh aku duduk disini?"

Suara itu seakan menjadi mimpi buruk bagi Renjun. Ia yang tengah asik duduk makan siang bersama Hyunjin, Hanjisung, dan Jeno pun menolehkan pandangan kearah sumber suara.

Belum juga ia mengeluarkan sepatah kata, Hyunjin yang terlebih dahulu membalas perkataan Nagyung.

"Oh Nagyung, boleh-boleh. Duduk aja nih".

Balasan Hyunjin sontak membuat ketiga temannya terutama Renjun memicingkan mata ke arahnya.

Hyunjin hanya mengedipkan mata kearah ketiga sahabatnya guna memberikan sebuah kode. Seakan satu braincell, ketiga bujang tersebut mengerti akan kode darj Hyunjin, termasuk juga Renjun yang ntah kenapa braincellnya sudah menyatu dengan bujang-bujang sahabat Haechan itu.

"Waaah, gomawo nne Hyunjin!".

Nagyung dengan bahagianya duduk dihadapan Renjun dan disebelah Hyunjin. Namun aura bahagia Nagyung luntur beberapa detik setelah ia duduk di bangku tersebut.

EXCHANGE! [RenHyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang