09

3.9K 570 93
                                    

Haechan dan Renjun terkejut ketika memasuki area dalam caffee tersebut bersama dengan pemuda yang baru saja menyapa mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haechan dan Renjun terkejut ketika memasuki area dalam caffee tersebut bersama dengan pemuda yang baru saja menyapa mereka.

Mereka tak menyangka bahwa ruangan dalam caffee sangat berbeda dari apa yang seharusnya. Disini ia banyak melihat buku-buku tua, berbagai macam bubuk, berbagai macam ramuan, dan banyak sekali benda-benda yang tampak asing.

"Anjir njun, sejak kapan lab biologi pindahan kesini?"

Kata Haechan setelah melihat lumpang dan alu yang biasa mereka gunakan saat praktikum di laboratorium.

Plak!

"akhh!"

"Bisa gak sih otak lu di upgrade dikit? Ini bukan lab biologi, bodoh! I-ini ruangan sihir!". Renjun geram dengan tingkah laku Haechan. Ia menjawab pertanyaan Haechan dengan cara berbisik, sebenarnya saat ini ia sedang takut. Ia berfikir bahwa pemuda pemilik caffee adalah nenek lampir yang menyamar menjadi seorang lelaki tampan dengan fashion terkini yang kemudian banyak disukai orang terutama murid remaja, lalu setelah mendapat mangsanya, ia akan merebus dan menjadikan mangsanya sebagai ramuan awet muda.

Katakanlah Renjun halu karna kebanyakan menonton film fantasi. Namun ia benar-benar gugup saat ini. Sedangkan Haechan? Pemuda tan itu membelalakkan matanya merasa tidak percaya dengan perkataan Renjun.

"Pak! Bapak penyihir? Boleh lah bagi sedikit tips and triknya pak, kiw".

Plak!

"Sianjir, ada masalah apa lu sama gua? Heran, demen banget mukul kepala gua. Jangan lupa ini badan lu yang lu pukul!". Haechan mengusap kepalanya lantaran mendapat pukulan lagi dari Renjun. Renjun memutar bola matanya malas.

"Hahaha kalian benar benar lucu sekali". Kini giliran pemuda pemilik caffee itu yang berbicara.

"Anu.. Pak, saya gak bakal direbus trus dipaka jadi obat awet muda kan?" -Renjun

"Dih halu lu! Kadar emosi lu terlalu tinggi, yang ada malah penuaan dini orang yang makan ekstrak lu" -Haechan

"Yausudah kalo gitu kamu saja yang saya rebus, bagaimana?"

"Boleh aja pak penyihir, asal air rebusannya dingin -AKH NGAPA DAH LU NGINJEK KAKI GUA?!" - Haechan

"Lo Bodoh!" -Renjun

Pemuda yang dikatakan sebagai penyihir itu hanya bisa tertawa renyah saat melihat pertengkaran kedua anak SMA dihadapannya.

"Udah lama amat, gua mau kenalan nih. Kenalin nama gua Kim Doyoung. Jangan panggil gua pak atau bahkan penyihir, ya walaupun gua emang bisa sihir. Panggil aja gua hyung".

"Hah? Kereeen!" -Haechan

"Iya gua tau kalo gua keren karna bisa sihir". -Doyoung

"Bukan hyung, lu keren karna barusan kata-kata lu seperti anak berakhlak, sekarang kaya setan hehehe. Canda setan" - Haechan

EXCHANGE! [RenHyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang