-#15

136 15 4
                                    

Happy Reading!

Seminggu berlalu, San sudah pulang dari rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berlalu, San sudah pulang dari rumah sakit. Karena ada Rafa, lelaki itu rajin minum obat, dan juga karena hubungannya dengan Rafa sekarang lebih dari sekedar sahabat—ia semakin bersemangat.

Sekarang dia hanya duduk di depan meja belajar sambil mengotak-atik laptop miliknya, sesekali ia tertawa saat ada adegan yang lucu. Ya—dia sedang menonton film. Rafa sudah pulang sejak dua jam yang lalu dan San memutuskan menonton film agar tidak bosan.

Saat asik dengan adegan-adegan yang bermunculan, notif pesan masuk ke ponsel miliknya yang tergeletak tepat di samping laptopnya.

Felix

[San, lu di kost kan? Please jangan ke luar. Please, okay? Diem di dalam, gue mau ke kost lu sekarang.]

San mengernyitkan dahi bingung dan dia semakin bingung kala tiba-tiba pintu terbuka dan memunculkan sosok Felix, nafasnya terengah-engah. Baiklah San tak apa karena kekasih dari Raja ini masuk tanpa mengetuk pintu, tetapi mengapa sampai sepanik itu.

"SAN AWAS!" Felix langsung memeluk San sehingga sebuah pisau tidak mengenai yang lebih tua, tetapi itu malah menggores lengan Felix.

"Aww," ringisnya.

San sontak saja terkejut kemudian membawa Felix ke kasur untuk diobati, dia belum bertanya apapun. Sekarang ia fokus dulu pada luka Felix lalu bertanya apa yang terjadi.

Saat mau meneteskan alkohol ke kapas tiba-tiba ada air membasahi dirinya sehingga akhirnya dia terbangun dari mimpinya. Hah? Mimpi namun mengapa terasa begitu nyata?

"Astaga, gue mau nyebut bangunin lu San. Napa sih!" Artha mengomel secara mendadak yang semakin membuat San pusing.

Ocang di sampingnya memegang bahu Artha mengkode agar tidak banyak mengomel dulu, itupun akhirnya diberi helaan nafas oleh Artha sendiri. Namun, yang lebih membuat San bingung adalah sebuah pesan yang terpampang jelas di laptopnya.

Felix

[Hi San, haha aneh ya gue chat lu tiba-tiba ngomong Hi. Btw gue mau izin pamit, maka dari itu gua chat lu untuk ngungkapin semua hal yang mungkin lo nggak tau—maybe teman-teman lain juga? Hehe. San. Lu tau kematian Racka dan Leka? Maaf banget. Semua itu karena gue. Gue divonis gangguan bipolar, udah lama tapi baru sekarang berani bilang. Tolong sampein ke teman-teman dan kalau udah berarti gue dah di atas. Juga tolong jaga Raja karena dia sayang banget sama lo melebihi gua. Hehe jaga diri ya? Bay.]

Dia menatap teman-temannya tak percaya tetapi diangguki oleh Ocang, dan sebenarnya niat mereka ke sini untuk mengabari San secara langsung—namun ternyata Felix mengabari San lebih dahulu.

~~~

Senin, 18 Jan 2021

Rafa terdiam di kamarnya memikirkan semua kejadian-kejadian yang dia alami, mulai kehilangan teman-teman, kehilangan adik ipar, dan Raja yang memutuskan untuk tinggal di apartemen. Mengapa banyak sekali konflik dalam hidupnya, dan mengapa setiap konflik berdatangan di saat konflik sebelumnya belum selesai.

Di luar sana hujan, San sedang tertidur di kasurnya karena tadi baru selesai membantu Rafa masak.

Ketika Rafa diam dalam pikirannya, San tiba-tiba saja bangun kemudian memeluk pinggang Rafa secara mendadak.

"Kenapa nggak istirahat? Ada yang dipikirin?" Rafa terkejut lalu menengok ke belakang—ada San dengan mata tertutup namun mulutnya berbicara.

"Eh, enggak, udah lo tidur aja." Saat Rafa mau melepaskan pelukan San, mulut itu kembali mengeluarkan suara.

"Istri gue yang cantik nan manis, sekarang istirahat sama gue." Dia langsung saja menarik pinggang Rafa yang akhirnya keduanya terjatuh ke kasur dengan posisi San memeluk Rafa.

Oh, astaga, ini tidak baik bagi jantung Rafa. Namun, pada akhirnya dia juga ikut terlelap dalam pelukan San.

~~~

Sore ini mereka berdua mau lari sore, soalnya sudah lama tidak berolahraga bersama. Cuman keliling komplek—itupun sesekali berhenti untuk membeli es jeruk.

San memilih berlari di samping kanan Rafa mewanti-wanti jika ada kendaraan yang menyerempet masdepnya. Rafa juga memotong rambutnya hingga sudah pendek. Katanya gerah kalau panjang, mengkanya ia memotongnya hingga pendek seperti dahulu.

"Mang, es jeruk dua ya." San memesan dua es jeruk untuk dirinya dan Rafa.

"Iya mas," balas si penjual.

San menghampiri Rafa di kursi komplek lalu menggenggam tangan itu, tentu saja Rafa terkejut—terlebih lagi mereka di tempat umum. Well, kalian mengerti hal begini masih tabu di Indonesia.  Akan tetapi, San tidak mengubrisnya seakan tidak peduli apa yang dia lakukan sekarang. Tepat saat Rafa mau membalas genggaman San, penjual es jeruk datang dengan dua es jeruk di tangannya.

"Mas ini esnya." Dia memberikan dua minuman tersebut kemudian melenggang pergi.

Seketika genggaman San lepas digantikan oleh pegangan es jeruk di tangannya. Hatinya seakan menolak perlakuan San, tetapi dia juga haus saat ini.

"Mau minum di rumah aja?" Rafa hanya mengangguk mengiyakan karena ia punya rencana saat ini.

Mereka akhirnya pergi dari sana menuju rumah Rafa—oh ya, omong-omong orang tuanya Rafa sedang di luar kota. Raja? Sepertinya sedang berkunjung ke makam kekasihnya.

Seperti pada orang pada umumnya, keduanya berjalan sambil bercanda sesekali menggoda beberapa teman mereka yang mereka lewati. Salah satunya Artha dan Ocang—tadi mereka berdua sedang beli sosis di pinggir jalan dan akhirnya menjadi sasaran ledek San serta Rafa.

Setibanya di pekarangan rumah—ternyata sudah ada Raja di sana, dia sedang memarkirkan motornya lalu menyapa dua orang itu. Seusai dengan Raja akhirnya mereka berdua masuk ke kamar Rafa.

"San minum." San mengernyit saat Rafa berkata seperti itu dengan nada manja—dan, padahal ia memegang es jeruk sendiri.

"Itu lu ada," balasnya sambil menunjuk minuman di tangan Rafa.

"Bukan itu. Lo minum dulu, jangan ditelen tapi." San hanya mengerutkan dahinya bingung tetapi tetap dilakukannya.

Saat sudah meminum, Rafa dengan cepat melahap bibir San kemudian mengkode San agar minuman di mulutnya didorong ke mulutnya sendiri. Ketika sudah sampai di mulut Rafa barulah lelaki itu menelannya.

"Hehe."

Bersambung~

Maaf telat updatee😭

Kebalik | SanJin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang