-#12

127 15 6
                                    

Happy Reading!

Sekolah berjalan seperti biasa, tetapi untuk kelas 11 MIPA-3 mereka harus kehilangan sosok ribut dan sosok Racka yang selalu mengisi keheningan kelas dengan candaannya.

Kalau kalian bertanya kenapa Racka kelas MIPA-3 sedangkan di chap sebelumnya ada di kelas San, dia hanya berkunjung untuk bermain sebentar. Dan, mengapa di chap #07 Dika dan Yoshi ada di kelas MIPA-3? Jawabannya sama, bermain sebentar

Ketika Ocang datang matanya menyipit kala tidak menemukan sosok Leka karena tumben sekali sosok itu datang terlambat. Biasa jam segini dirinya tiba dan akan merecokin teman-temannya.

"Eh, Leka mana?" tanyanya pada penghuni kelas.

"Lah bener. Woy Leka mana?" sahut Rafa yang tumben banget masih di kelas.

Semua langsung ikutan mencari karena tumben sekali siluman lumba-lumba itu tidak datang. Akan tetapi, tiba-tiba semuanya terkejut akan sebuah pengumuman dari kepala sekolah di mana menyuruh seluruh murid berkumpul di aula. Mereka bergegas ke aula karena penasaran apa yang akan disampaikan. Ternyata sudah banyak yang datang, Rafa juga melihat San dengan Artha di sampingnya. Perlahan mengapa dadanya berdenyut sakit melihat dua orang itu menempel sungguh dekat. Padahal, biasanya tidak begini.

"Heh, ngelamun! Ayo!" Ocang menarik lengan teman sekelasnya lalu menuju kursi sebelah kiri.

Beruntung aula sungguh besar sehingga tidak sesak walau banyak murid. Ketika itu juga kepala sekolah masuk ditemani wakil kepala sekolah. Keduanya naik ke atas panggung yang ada di sana dan mulai berbicara di depan mic.

"Sebelumnya selamat pagi semua. Saya Rino Arta Wardana selaku kepala sekolah sekolah SMA Bintang Pelita mau menyampaikan dua kabar duka dari kelas MIPA-3." Mereka semua tampak berbisik-bisik, mungkin karena belum semua murid tahu akan kematian Racka. Namun, dua kabar duka?

"Yang pertama kita keadatangan kabar duka dari Racka Bimantra Gintang. Tadi malam pukul 18.49 dia telah berpulang ke sisi Tuhan akibat kecelakaan di trotoar. Untuk semuanya, terlebih lagi untuk teman terdekat Racka tolong kehadirannya di rumah duka seusai pulang sekolah." Kepala sekolah menjeda sebentar lalu melanjutkannya.

"Yang kedua kita kedatangan kabar duka dari Leka Aditama Kiki." Seketika teman-temannya melotot tidak percaya. Apa, sungguh, ini pasti ini tidak benar-benar terjadi.

"Pagi tadi pukul 05.20 Leka harus pulang ke sisi Tuhan karena koma akibat tabrakan dengan sebuah truk. Orang tua dari Leka akan membawa jasad Leka agar dikuburkan di China selaku kampungnya. Mohon doanya untuk dua teman kita agar diterima di sisi Tuhan dan tolong maafkan kesalahan-kesalahannya yang telah mereka perbuat mau sengaja atau tidak sengaja. Baik, itu saja kabar hari sekian terimakasih dan selamat beraktifitas."

Langsung aula ricuh oleh murid-murid akan ketidak percayaannya, bagaimana bisa dua orang meninggal dengan mendadak dan sekelas pulak.

Farant langsung terdiam dan sadar kalau malam tadi memang Leka sungguhan, sampingnya Raja menunduk tak berdaya. Untuk berucap tenaganya seolah habis karena kabar duka ini. Ia tidak percaya jika ucapan Farant tadi malam memang sungguhan.

Kebalik | SanJin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang