-#01

785 67 11
                                    

Happy Reading!

Mengapa kita harus menyadari sesuatu setelah ia pergi? Kenapa tidak di saat ia masih ada? Namun, begitulah yang namanya hidup-kalian bukan yang menentukan alur hidup dan sifat, semua apa yang kalian tentukan dan sifat adalah takdir dari yang maha Esa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengapa kita harus menyadari sesuatu setelah ia pergi? Kenapa tidak di saat ia masih ada? Namun, begitulah yang namanya hidup-kalian bukan yang menentukan alur hidup dan sifat, semua apa yang kalian tentukan dan sifat adalah takdir dari yang maha Esa. Maka itu kalian boleh bersedih atas kehilangan itu. Hanya saja, tidak boleh terlalu larut karena sesungguhnya yang di atas tidak suka kalian menangisi sesuatu yang sudah menjadi jalannya.

"Shut, bang udahlah. Makan dulu ayo."

Akan tetapi, hal itu memang tidak bisa dilakukan dengan spontan; harus pelan-pelan dengan ketekatan kalian. Itulah yang Rafa rasakan sekarang. Mengapa dia harus menyadarinya sekarang bukan lalu-lalu hari?

Raja sang adik sudah kehilangan akal guna memenangkan kakaknya yang dilanda penyesalan, dijelaskan secara perlahan percuma saja. Rafa-kakaknya tidak mau makan berhari-hari, ke luar kamar jika perlu saja, dan menonaktifkan seluruh media sosial serta memilih tidak membalas pesan teman-temannya. Hanya saja, cuman satu kontak yang Rafa balas. Namanya adalah San- Akan tetapi, Rafa walau sahabatnya tidak mengunjungi dirinya di saat seperti ini, San sayang padanya. Sebenarnya itu sesuatu hal wajar karena keduanya itu bersama sejak SMP.

Merasa tidak ada efek sama sekali pada abangnya, Raja mengalah lalu ke luar dari kamar berantakan bak kapal pecah itu. Baru saja mau mendudukkan diri di sofa ruang tamu-bel rumah berbunyi menandakan seseorang datang. Karena itu suatu panggilan, Raja bangkit dari posisi awalnya menuju pintu utama tersebut.

Ketika dibuka yang ada dia malah diterjang tubuh mungil seseorang berparas manis, astaga, Raja rasanya ingin sekali berubah menjadi jarum pentul saja yang bertebaran di mana-mana guna menusuk semua orang agar merasakan jantungnya yang jedag-jedug sekarang. Itulah dia. Felix kekasih Raja, tubuhnya yang mungil tidak menjadi masalah Raja untuk menggendong tubuh ramping nan mungil itu masuk ke dalam.

"Hem, ada apa? Tumben siang-siang ke rumah." Setelah mendudukkan Felix dan dirinya barulah Raja bertanya.

"Eung ... San ke rumah tadi terus nitip ini, katanya buat Rafa." Felix mengeluarkan satu tas kecil transparan yang bisa dilihat dalamnya adalah sebuah kotak makan.

Raja mengangguk dan menyuruh Felix agar meletakkan semuanya saja di meja, biar dirinya yang menyerahkan kotak makan pemberian San pada Rafa. Sembari menunggu sang kekasih ia membuka sosial media miliknya lalu mengscroll berandanya, hingga akhirnya dia mendapatkan akun San yang memposting foto milik Rafa ketika lelaki itu berpose dengan wajah cemberut. Felix terkekeh geli ketika melihatnya, walau sering melihat kelakuan romantis dua orang itu, baru kali ini dia melihat foto Rafa dengan wajah cemberut. Astagaa! Rafa itu mengapa bisa menggemaskan serta tampan dalam waktu bersamaan.

~~~

San menyampirkan jaket cardigan yang membalut tubuhnya sejak datang, lelaki itu sekarang harus berlatih bersama beberapa temannya. Hingga tanpa disadarinya seseorang datang padanya lalu dengan spontan memeluk pinggang San. Artha yang sedang minum langsung tersedak karena seseorang yang memeluk San tak sengaja berlari tepat di depannya. Saat melihat siapa orang itu dari cermin besar depannya, San membalikkan tubuhnya dan menangkup pipi orang tersebut.

Kebalik | SanJin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang