30

710 43 1
                                    

"Dia mengalami Aneuism, pembuluh darah arterinya sobek. Meskipun kita tahu diawal kita tetap tidak bisa menolongnya, jadi mungkin kemarin Tuhan memberikan waktu perpisahan untuk kalian" itu adalah kata dokter untuk penjelasannya tentang kematian Eunbi.

Bagaikan sebuah jam yang mati, sekarang aku hanya bisa duduk diam disamping tubuh Eunbi yang kaku. Sudah kering air mata ini untuk terkuras keluar, menjeritpun hanya akan dijawab oleh sebuah keheningan.

Aku mengamati setiap incinya, bahkan tidak ada lagi pergerakan pernafasan tapi salah kah aku jika berharap bahwa sosok yang didepanku ini akan membuka matanya lagi.

"Eunbi-ya, ini aku. Kenapa kau diam saja, kenapa kau terus tertidur. Aku kesepian disini ayo temani aku" ujarku lirih padanya.

"Sayang bangunlah. Buka matamu" ujarku sekali lagi.

Pintu belakangku terbuka, disana ada Ayahku yang datang. "Yoon, kumohon ikhlaskan dia. Kita harus mengadakan upacara pemakamannya"

Aku menggelengkan kepala, "Tidak ayah, dia hanya tertidur. Dia akan bangun lagi" ucapku dingin saat Ayah mencoba mengajakku berdiri.

Terdengar dia menghela nafas, "Min Yoongi" panggilnya. Namun aku tak menggubrisnya dan masih fokus pada tubuh Eunbi.

"Yoon, sadarlah Eunbi sudah pergi!" bentaknya.

Aku hanya bisa menutup mataku, mencoba tidak peduli. Sampai ku dengar suara pintu kembali terbuka, ibuku datang dan langsung memeluku erat. "Nak, kumohon. Ikhlaskan Eunbi, kita makamkan dia dengan layak" ucapnya saat memelukku.

Tanpa bisa aku bendung lagi, tangisku kembali pecah saat itu juga. Mata yang tertutup itu tidak akan bisa terbuka lagi, tidak akan bisa menunjukan lagi obsidian indahnya. Bibir yang pucat itu juga tidak akan bisa menampilkan senyuman hangat yang tiap detik aku rindukan.

Eunbi ku, cintaku, wanitaku, kebahagiaanku telah pergi bersama, ketika Tuhan mengambil nyawanya, merebutnya dari hidupku. Membiarkan ku sendiri di hidup yang sepi, tanpa Park Eunbi.

-

Author POV.

Sudah satu bulan berlalu semenjak kematian Eunbi. Sudah sebulan lamanya juga hari-hari Yoongi seperti sebuah kematian. Seperti orang kesepian yang memutus kontak dengan dunia luar, dia hanya berkomunikasi pada orang tuanya dan Haera yang masih terbaring koma di rumah sakit.

Kim Haera belum membuka matanya hingga sekarang, bahkan wanita itu tidak tahu kalau salah satu sahabat yang dicintainya sudah dipanggil oleh Tuhan. Dokter mengatakan, walaupun kondisinya stabil namun dia masih harus dibawah pengawasan yang ketat.

Hari ini Yoongi pergi ke columbarium Eunbi, dia baru sekali ini berani pergi kesana, menerima bahwa kakekasihnya itu telah pergi dan berada di dunia yang berbeda dengannya.

"Sayang maafkan aku baru menemuimu sekarang" ucapnya lirih sebagai sapaan. "Aku tahu, kau sudah bahagia disana. Tapi kenapa, aku masih tidak rela kau pergi dariku. Aku kesepian disini, tanpamu hari-hariku terasa gelap. Aku merindukanmu Eunbi-ya" lelaki itu mencoba untuk tidak memecah tangisnya disana.

Selanjutnya yang terjadi hanya keheningan, Yoongi hanya terus manatap foto yang ada didepannya tanpa berekspresi. Hanya berharap bahwa sosok yang di foto itu ada disampingnya sekarang.

Drttt drrtttt

Yoongi merogoh sakunya, mencari ponsel yang menandakan ada sebuah pesan masuk.

Taehyung
Hyung, Haera noona sudah siuman. Cepatlah datang kerumah sakit.

Begitu mambaca pesan itu mata Yoongi langsung membola, ada sedikit rasa senang yang ia rasakan setelah sekian lama.

After First Love || Min Yoongi ;[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang