24

606 39 2
                                    

Ya! Min Yoongi apa kau serius? tanya Haera pada Yoongi dengan kontak mata.
Yang ditanya pun hanya mengangguk pelan lalu menempelkan telunjuknya pada bibirnya, isyarat kalau ia menyuruh Haera diam dan menurut saja.

"Ah cincin pernikahan. Wah kalian memang terlihat serasi. Kalau begitu mari ikut saya," pelayan itu pun menuntun mereka kesebuah etalase khusus yang telihat indah dengan banyak cincin cantik didalamnya. "Silahkan pilih model yang kalian inginkan"

Yoongi pun mulai melihat-lihat dengan fokus cincin-cincin itu, "Hei Kim, cepat bantu aku" pintanya pada Haera yang daritadi hanya diam saja.

"Kau menuruku untuk diam kan? Ya aku diam" balas Haera.

"Ya! Sekarang kau boleh bicara. Memang sejak kapan kau jadi menuruti perintahku?"

"Ish dasar. Kenapa juga harus aku?" balas Haera lagi dengan sedikit sebal.

"Ya! Bisa cepat pilihkan-" perkataan Yoongi terpotong, saat menyadari si pelayan itu masih berdiri disampingnya sedari tadi, "Sayang ini kan juga untuk kita" lanjutnya dengan nada lebih lembut. Yang tentu saja langsung dihadiahi tatapan Haera yang melotot padanya.

"Ah maaf, kami di jodohkan. Jadi dia masih belum bisa akur dengan ku" jelas Yoongi pada pelayan itu, si pelayan hanya mengangguk paham. Sedangkan Yoongi harus menahan rasa perih dipinggangnya karena baru saja dicubit Haera dengan kuat.

"Ah tidak apa, kalau begitu saya tinggal sebentar. Kalian bisa memanggilku lagi jika sudah menemukan cincin yang cocok" pamit pelayan itu meninggalkan mereka berdua.

"Ya! Enak saja memanggilku sayang" ucap Haera dengan nada berbisik.

"Sudah, cepat bantu aku. Ini untuk Eunbi, kurasa jari kalian ukurannya sama." Yoongi kini benar-benar mengabaikan Haera dan melihat pada satu cincin.
"Ini bagaimana?" dia menunjuk pada satu pasang cincin emas yang cantik.

Haera yang masih kesal terhadap respon Yoongi akhirnya ikut melihat cincin itu, "Indah, tapiii sebentar" dia melihat beberapa cincin lain. "Ini juga cantik, elegan dan kurasa cocok untuk kalian." tunjuknya pada sepasang cincin perak dengan permata indah disalah satunya.

Yoongi pun mendekati Haera dan melihat cincin itu. Dan ia rasa itu memang cocok untuknya, tidak terlalu mencolok tapi sangat indah. Ia pun mengangguk, "Kau benar, ini lebih cantik. Baiklah aku ambil yang ini"

Haera mengangguk senang, karena sarannya diterima baik oleh sang sahabat. "Iya, yang ini saja"

Setelah itu mereka memanggil si pelayan dan meminta untuk mengambilkan cincin yang dimaksud, "Ini tuan, bagaimana? Apa kalian akan mengambil yang ini?" tanya si pelayan.

Yoongi menangguk sebagai balasan, "Ah iya, apa kalung disana itu ada warna permata yang lain atau mirip? Bukan warna merah" tanya Yoongi pada pelayan itu.

"Ada tuan, kalian bisa melihat koleksi kami yang ada etalase sebelah sana" mereka pun kembali dihadapakan pada berbagai permata indah.

"Kalau boleh tahu untuk siapa anda mencari kalung? Kami bisa menyarankan beberapa yang terbaik dan banyak di sukai masing-masing kalangan" tawar si pelayan toko itu.

"Aku mencarinya untuk nenek ku" ceplos Yoongi. Haera yang bingung mendengarnya langsung berbisik pada Yoongi, "Heh bukannya semua nenek mu sudah meninggal?"

"Ck, ada satu lagi. Kau pilihkan ya" balas Yoongi. Dan membuat Haera kembali bertanya-tanya, "Ada lagi? Siapa? Yang mana?" batin Haera.

"Kami akan memilihnya sendiri" ucap Yoongi pada si pelayan. "Bagus yang mana?" kini dia mengalihkan perhatiannya pada Haera.

After First Love || Min Yoongi ;[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang