"Aku permisi pulang hyung, terimakasih atas makan malamnya"
Setelah itu suasanan benar benar canggung, semua orang menatap pada Haera.
"Papa kenapa paman Yoongi pulang? Selia belum bermain dengannya" ucapan anak perempuan itu membuat suasana disana teralihkan.
"Ah iya sayang. Paman Yoongi hanya lupa memberi makan anjingnya. Jadi dia harus cepat-cepat pulang. Lain kali Papa akan mengundangnya lagi kemari oke" balas Seokjin. Dia lalu memerintahkan istrinya dan Yerin untuk membawa putrinya pergi. Akhirnya tinggal Haera dan ketiga pria lain disana.
"Maaf noona aku tidak bermaksud menyindir Yoongi hyung" Jimin berkata dengan nada takut pada Haera. Dari tadi wanita itu masih diam.
"Jangan menatapnya begitu Haera-ya. Dia benar. Tanpa sadar, karena kau selalu ada untuk Yoongi, dia akhirnya terlalu bergantung padamu. Itu tidak baik untuk kalian berdua" Seokjin membuka suara untuk membantu.
Haera mulai menatap Jimin, "Jim, seharus kau tidak berkata seperti itu. Aku yang membawa diriku pada kehidupan seperti ini. Dan kenapa kau mengungkit perusahaan ayahku? ini keputusan ku, aku yang menawarkan diri untuk menjadi sekretarisnya" Haera menutup matanya sebentar. Dia menenangkan pikirannya.
"Noona tenanglah. Maafkan aku yang memulainya tadi" ucap Taehyung yang sedari tadi diam. Ia yang paling merasa bersalah saat ini, karena memang dia yang menyuruh Jimin untuk menjelaskan kegelisahan yang mereka bicaraakan selama ini mengenai Yoongi dan Haera.
"Kalian tidak tahu apa-apa Tae. Ini keputusan ku, hidupku. Kalian bahkan tidak tahu apa yang sudah dia lewati. Aku-" Haera menunjuk dirinya sendiri, "Hanya aku yang tahu dirinya, bahkan melebihi dia sendiri. Yoongi yang sekarang telah berubah dan aku perlu selalu ada disisinya untuk menjadi pelindungnya. Dia rapuh, kami berdua rapuh. Masa lalu yang kelam selalu membayangi kami berdua" kini Haera mulai merasakan matanya basah.
"Hei jangan menangis. Kami tidak bermaksud ikut campur kehidupan kalian" Seokjin mencoba menenangkan.
Haera mengusap pipinya, "Ah lebih baik aku menyusulnya" dia berdiri. Namun tangannya segera di tahan oleh Seokjin.
"Biarkan dia sendiri dulu, siapa tahu itu juga akan membuka hatinya untuk sedikit berubah"
"Tapi oppa, aku takut dia akan me-"
"Kim Haera dengarkan aku. Sekarang kau istirahat saja disini. Besok kau temui dia ketika dikantor, mengerti!" Seokjin menatap adiknya tajam, tanda kalau dia serius dengan ucapannya. Yang akhirnya memang dipatuhi oleh Haera.
-
Haera duduk gelisah di meja kerjanya. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi Yoongi belum juga datang ke kantor.
"Kuharap dia kemarin pulang ke kantor dan tidak mabuk-mabukan di club" ucap Haera cemas.
"Apa dia belum datang?" tanya Taehyung yang pagi ini datang, ingin membahas proyeknya.
"Belum. Maaf atas waktumu Direktur Kim, kembalilah besok. Sekarang aku permisi dulu" Haera segera mengambil tas nya dan pergi. Dia harus memastikan keadaanya sendiri.
Mobil Haera berhenti di basement apartemen dengan tergesa dia berjalan ke unit apartemen pria itu. Hatinya sungguh khawatir. Password dimasukan, dan dia lagi-lagi mendapati suasana sepi apartemen ini. Haera masuk kekamar Yoongi dan langsung disambut oleh pemandangan yang menyedihkan. Pria itu tertidur dilantai kamar dengan sebotol wine disampingnya.
Haera mendekati Yoongi, berniat untuk memindahkan pria itu ke ranjangnya. Namun langkahnya berhentik ketia ia melihat selembar foto yang dipegang lelaki itu. Haera mengambilnya, dan itu adalah foto dimana dia, Yoongi dan Eunbi yang mereka ambil saat berkemah di rumah Yoongi enam tahun lalu, "Kau pasti merindukannya Yoon" diusapnya dahi pria itu. Lalu segera memapah tubuh Yoongi dan dipindahkan di kasurnya. Haera kembali menyimpan foto itu dalam nakas dan bergegas keluar untuk memasak beberapa makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After First Love || Min Yoongi ;[END]
Fanfiction"Bisakah kau membantuku melupakannya?" "Setelah cinta pertama mu, bisakah kau menerimaku?" Kau tidak akan pernah tahu siapa orang yang akan menjadi pasanganmu di episode terakhir kisah hidupmu. Janganlah kau menutup hati hanya karena kehilangan s...