Pertemuan

757 32 4
                                    

Hadirmu bukan rencanaku...
Kamu mengundang... Dan aku datang...
Malam itu cuaca terasa hangat bersahabat... Jalanan masih ramai arah tujuanku adalah tempat tinggalmu...

Aku datang terlambat... Kupikir kamu akan marah... Namun ternyata, didepan ku kamu tak terlihat marah... Entah kenapa aku respect akan hal itu.

Kamu bukan wanita pertama yang baik padaku... Kamu juga bukan satu-satunya yang tak marah karena keterlambatan ku... Namun kurasakan ketulusan mu.

Ini bukan pertemuan pertama kita... Namun ini kali pertama kita berbicara... Sebuah pembicaraan yang tidak hanya sekedar basa-basi... Kita memang telah berkenalan dua tahun yang lalu, saat itu hanya berkenalan sambil lalu, dan pertemuan pertemuan kita selanjutnya mungkin hanya pertemuan dua anak manusia diantara manusia lainnya...

Malam makin larut... namun Kantukku hilang... Lelahku terbang berada disini entah kenapa aku bahagia... Jujur sosokmu bukan tipeku... Kamu tidak tinggi semampai, kamu imut menggemaskan, tidak seputih kapas, namun kamu bersih dan wajah mu bersinar.

Kita bertemu untuk pekerjaan... dan benar aku pun hanya berniat untuk bekerja sama, aku orang yang mudah bergaul dan berteman, aku selalu ingin membuat orang disekitar ku bahagia...

Kamu yang berbeda dengan yang terlihat didepan kamera membuat ku penasaran...
Ketika didepan kamera kamu selalu tersenyum... Senyum yang membuatku gemas... Kamu bahkan membuatmu malu ketika dengan mudah kamu seakan merayuku... Keceriaan mu yang menyebar disekeliling kita Berubah ketika kamu tak didepan kamera...

Walaupun hanya sekilas, mata beningmu terlihat berkabut... Itu menggangguku... Kamu tak tahu seberapa penasaran nya aku... Mungkin aku ini orang yang kepo... Hingga tanpa kusadari aku banyak bertanya... Aku hanya tahu... Aku ingin melihat kembali senyummu... Yang sebenarnya...

Karena aku tahu tak mudah berpura-pura bahagia bila hati terluka...
Sama tak mudah nya berbagi luka dengan orang lain... Apalagi orang yang kita sayangi...

Tempat sampah...
Orang pikir itu kotor...
Tapi ia harus tetap ada
Agar semua bersih dan terjaga...
Karena tak semua harus kita simpan
Seperti duka dan kesedihan.

Kucoba membuat mu bicara... Dan kuberikan waktu ku untuk mendengar...
Kadang yang orang butuhkan bukan hanya nasehat tapi didengarkan.
Caramu bicara entah kenapa tak membuat ku bosan...

Aku suka caramu berpikir... Kamu dewasa dengan kejenakaanmu, kamu bisa menjaga marwahmu dengan segala kelemahanmu... Kamu mudah tertawa walau lelucon ku kadang garing, itu membuat ku sadar hatimu tulus... Dan kuberharap kamu bahagia.

Kamu bilang kamu mood swing... Tapi malam itu kubelum melihatnya... Aku hanya melihatmu yang didepan kamera begitu ceria namun ketika kamera mati kamu terlihat tak nyaman... Aku rasa kamu hanya terlalu khawatir, atau kurang percaya diri. Hingga itu membuat ku ingin membantu mu... Sungguh niatku tulus ingin berteman denganmu.

Ini rumahmu... Orang-orang yang disini adalah orang yang dekat denganmu... Tapi kau terlihat kesulitan untuk berbagi resahmu... Aku bertanya dengan caraku yang terkesan penuh canda, tapi sungguh aku tak bercanda

Malam itu aku pulang setelah mendapat nomor mu... Sudah sangat larut... Namun mataku belum merasa mengantuk... Aku coba mengirimkan pesan padamu pertama kali nya, untuk sebuah pekerjaan lainnya... kamu bilang besok ya... Kamu sudah mengantuk... Kukutuk diriku karena baru menyadari ini sudah menjelang pagi.

Selesai sholat subuh aku memikirkannya... Aku berdoa agar pekerjaan yang kami jalani menjadi berkah... Dan menjadi salah satu penyebab kami bahagia. Hanya itu. Kamu gadis yang baik, dan hanya kebaikan yang kudo'akan untukmu.

Bersambung...

Isi Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang