Curahan

130 11 1
                                    

Mataku memanas membaca kalimat wa darinya...
Entah kenapa ada yang sakit didalam dadaku.

Hari itu semua yang kukerjakan tak dapat benar-benar fokus... Tapi sungguh sekuat tenaga semua kukerjakan dengan sebaik-baik kemampuan.

Tiba-tiba salah satu sahabatku dekat ku muncul sambil memiting leherku dari belakang... Itu sama dengan pelukan bagi kami... Biasanya aku akan membalas memiting dia lalu kami pura-pura bertengkar... Pertengkaran atau perdebatan kecil yang sebenarnya adalah salah satu cara menunjukkan kami adalah Sahabat.

Kami bersahabat sudah cukup lama, akhir-akhir ini ia memang sedang berada dipuncak karirnya... dan sangat sibuk, tapi ia masih sahabat yang baik karena selalu berusaha menjalin silaturahim.

Ia mundur ketika aku tak membalas pitingannya... Lalu meneliti wajahku, Ia menggeser ku dengan tubuhnya untuk duduk, masih dalam tawanya yang amat carefree dan sedikit mengejek ia bertanya...

"Cewek mana lagi... Atau kali ini cowok...?"
Hah... aku mendengus mendengar kalimat tanyanya...

Bagi teman-teman ku aku seperti kumbang yang senang menempel dibunga... Atau suka memperhatikan banyak wanita... aku tak menampik mungkin itu yang terlihat, tapi itu tidak sepenuhnya benar.

Apakah salah kita berbuat baik...? Niatku tulus menjadi teman yang baik... Bukan hanya pada teman wanita, tapi juga teman-teman yang lainnya. Bila kemudian ada yang salah mengartikan itu kembali pada prasangka dan ekspektasi orang.

Kembali kulihat sahabat ku dari ujung rambut sampai kaki, ia banyak berubah... penampilan nya makin baik, insyaAllah hatinya pun demikian... tak ada yang tahu hati seseorang selain orang tersebut dan Allah.

Itulah dia MR B... Panggil saja dia Mr branded karena sekarang seluruh tubuhnya dihiasi dengan barang-barang branded... Aku bukan iri... Aku bahagia untuk kebahagiaan sahabat-sahabat ku.

Aku menengok kesekeliling, aku bingung sesaat apakah harus cerita atau nggak. Khawatir diketawain, akhirnya aku hanya membuang napas... Tapi namanya Mr branded mana mungkin dia nggak kepo, kelebihan persahabatan kami adalah keterbukaan dan saling menerima.

Sahabat selalu ada untukmu ketika kamu punya masalah, bahkan terkadang memberi saran yang bodoh hanya untuk lihat kamu tertawa, tapi percayalah saran bodoh itu bukan untuk menjerumuskan atau menjatuhkanmu...

"Ngap sich friends... Muka Lo kayak kain lap yang g dicuci bertahun-tahun..."

"Baru datang...?"
"Nggak... Udah dari zaman batu..."
"Pantesan lumutan..."
Bercanda adalah bagian pembukaan untuk semua cerita yang akhirnya tertumpah... Aku merasa Rizky yang sekarang terlihat lebih tenang,

Mungkin benar semakin bertambah umur dan pengalaman seseorang akan lebih tahu menyingkapi sesuatu... Aku tidak tahu apakah aku dan sahabat sahabatku menjadi lebih dewasa seiring bertambahnya umur atau makin kekanak-kanakan...? Semoga apapun perubahan kami itu kearah yang lebih baik.

Aku tak menyadari bahwa aku mencurahkan isi hati ku tentangmu, pada sahabat-sahabat terdekat dalam hidupku... Bahkan seperti nya mereka yang benar-benar mengenal ku tanpa aku perlu menceritakan mu tahu perubahan yang kamu lakukan padaku... Yang aku bahkan tak sadar itu.

"Seperti nya lo sudah kena guna-guna..."
"Ngaco..."
"Beneran, guna-guna cinta..."
"Cih cinta... Kenal juga belum satu bulan Ki..."

"Terus harus bertahun-tahun kenal baru cinta... Nggak gitu bro... Cinta itu seperti Angin... Nggak kelihatan kedatangan nya tiba-tiba kita rasakan keberadaan nya..."

Nggak seratus persen salah apalagi seratus persen bener... Cinta memang hanya bisa kita rasakan, tapi cinta tidak datang begitu saja kan...?
Rizky kembali berkata yang membuat ku kembali memutar otak untuk berpikir...

"Terus Lo masih pikir orang yang beneran Lo cintai si Hani (nama samaran) yang memilih melepasmu karena tidak mempercayaimu atau si Fita...(nama samaran juga, nah Lo, semua yang disini kan fiksi 😊) karena setelah sekian lama Lo masih mengharapkan dia juga..."

Bersambung...

Isi Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang