Harapan atau Opsesi

143 16 0
                                    

Ingatan ku membawaku kesaat saat itu... Dimana aku ada bersama mu.

Aku menatap matamu lekat, namun kamu selalu membuang pandanganmu ketempat lain... Aku tahu aku tidak seharusnya menatapmu seperti itu... matamu seperti magnet yang membuatku tak sadar kerap menatapnya lama, aku lupa, benar benar lupa bahwa kamu gadis yang berbeda.

Mungkin selama ini aku jarang bergaul dengan gadis seperti mu... Gadis yang mampu menjaga dan menghargai dirinya... Jadi kupikir mungkin itu yang membuatmu menarik dimataku, dan mampu menggetarkan hatiku, jadi membuat ku berpikir aku menyukaimu.

"Jangan ngeliatin aku terus... Nanti kamu jatuh cinta lho"
Aku tahu kamu bercanda, tapi kenapa aku suka dibecandain gitu... Aku senang melihat kamu seceria ini... Beberapa hari kita tak bertemu karena aku sibuk banget. Namun kita tetap berkabar setiap harinya.

"Sudah sembuh...?"
Tanyaku padamu, aku bertanya untuk fisik maupun hatimu, dan jawaban darimu membuat ku senang.
"Alhamdulillah... Kalau kamu...?"
"Aku baik... Hari ini ada kejadian apa...?

Nggak tahu kenapa aku selalu kepo dengan apa yang kamu lakukan, kalau kita ketemu aku susah untuk tak memperhatikan mu, kalau tak bersama aku nyempetin nanyain kabarmu...

"Hari ini syuting nya lucu banget, talentnya bikin ngakak terus... Ada tiga syuting, tinggal satu lagi... Maaf ya..."
Wajah cantik alamimu terlihat tak nyaman karena membuat aku menunggu, tapi tak masalah si... Aku senang berada disini...

"Kok kamu minta maaf, kan aku yang main kesini tanpa kamu undang..."
Hari itu aku melihat nya bekerja bersama timnya... Ia selalu berusaha membuat orang-orang disekitarnya bahagia... walau sebenarnya ia tak terlihat sebahagia yang tampak...

Kadang ia seperti ngeblank... Aku tau bukan ia lemot, apalagi bodoh... Ia hanya sedang dalam masa Raster, atau lebih mudahnya menyesuaikan diri dari keterkejutan untuk sesuatu yang baru, setelah lama terbuai lalu terluka.

Orang sakit butuh diobati... Setelah diobati pun ia tak langsung sembuh kan... Ia harus beradaptasi dengan obatnya, dengan tubuh(dalam hal ini hatinya) yang masih merasakan sakit... Ia berjuang keras untuk kembali baik... Atau paling tidak terbiasa dengan kondisi yang sekarang.

Aku mengerti karena aku pun masih merasakan hal itu... Dan sungguh itu bukan hal yang mudah. Beberapa bulan yang lalu aku masih sering berpikir tentang mantan kekasih ku... Aku masih suka stalking ignya, masih kerap membayangkannya. Mungkin masih sangat mengharapkan nya membuat ku melakukan itu.

Kadang sulit membedakan antara harapan maupun opsesi ... Harapan bisa jadi keinginan yang ingin kita wujudkan... Dan opsesi adalah keinginan yang harus kita wujudkan... Yang bahkan tak kita sadari menjadikan diri kita akan lakukan apapun untuk mendapatkan hal tersebut... Dengan cara baik maupun buruk.

Dulu aku sangat posesif pada Hani... Hingga kami sering bertengkar karena sifat cemburu ku... Kuakui kesalahan ku karena terlalu kekanak-kanakan ketika itu, hingga cenderung kurang menghormati privasinya dengan cemburu ku yang berlebihan.

Ku jadikan kisahku yang dulu sebagai pelajaran... Cemburu memang bagian dari tanda sayang... Tapi cemburu yang berlebihan membuat orang yang kita sukai sesak, kesal bahkan marah karena merasa kita tidak mempercayai mereka.

Kupikir untuk memberikan mu waktu untuk memulihkan diri... Dan juga memberikan waktu untuk dirimu dan diriku lebih mengenal satu sama lain...

Mungkin juga untuk menyamakan Rasa... Kalau kamu pikir aku ragu, aku tak ragu dengan rasa suka yang kumiliki untukmu... Aku menyadarinya sejak mengenal dirimu, dibalik nama besar mu.

Yang kusukai adalah sisi lemah sekaligus kuat yang ada dirimu, Penyanyang juga bawel untuk orang yang dekat denganmu, perhatian namun terkadang cuek, penurut walau keras kepala... Aku suka semuanya... Dan yang paling kusukai adalah ketika kau tersenyum... Begitu bahagia hatiku melihat mu bahagia.

Bersambung.

Isi Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang