Mengontrol Rasa

44 6 0
                                    

Cinta itu tak perlu kita katakan, ketika kita belum mampu menghalalkan... Naamun aku berharap caraku memperlakukan mu, caraku menatap matamu, dan caraku menjagamu menyadarkan mu Rasa ku.

Dimatamu kita masih dua orang sahabat... Walau aku pernah memberi kan pernyataan...

"Gimana kalau Aku nganggep kamu bukan sekedar best friend...?

Aku teringat wajah cantik mu terkejut dengan ucapan ku... Untuk sesaat aku menyesali kebodohan ku.

Bukan aku pengecut karena tak berani menyatakan... Atau terlalu takut akan sebuah penolakan... Namun Rasa ini masih terlalu dini untuk kuberikan

Maafkan aku sahabat... Perasaanku kepadamu lebih dari itu... Aku tak ingin menyulitkanmu, apalagi membuat mu sedih... Biar saat ini Rasa ini kusimpan Serapi mungkin...

Ingat... Aku hanya menyimpan nya, kutitipkan Rasa ini pada Sang penumbuh rasa, karena-Nya Rasa ini ada, Aku hanya menunggu hingga diri ini mampu mempertanggung jawabkanmu, untuk membahagiakanmu disampingku selamanya...

Manusia hanya punya keinginan dan rencana, tapi Allah pemilik setiap takdir pada setiap ciptaannya...

Lagi-lagi Allah menguji ku...

Bukan lagi kabar kamu dan dia bertemu... Tapi pertemuan antara dia dan orang tuamu... Ia beberapa langkah lebih maju dari ku untuk memperjuangkan mu.

Saat aku hadir kamu dan dia tak lagi bersama... Lalu ia kembali dan kamu menerima nya lagi... Kini akankah ia benar-benar memperjuangkan kebahagiaanmu...???

Ada masanya dimana kita harus memutuskan untuk melanjutkan apapun yang kita inginkan... Dan Ada saatnya pula kita diminta untuk memutuskan menghentikan... apa yang telah kita perjuangkan...

Inikah saatnya...???

Rasa ini dari hati, bukan dari otakku, pikiran ku meminta ku untuk menyerah dan pergi namun mengapa hatiku enggan melangkah ia bahkan tak bergerak dan dalam tiap rintihanku pada Tuhanku yang juga Tuhanmu kumasih memintamu...
Kuminta pada yang Maha memberi...
Apakah ini egoku...???

Mengontrol Rasa sangatlah sulit... Bukan hanya sulit, namun juga berat... Tapi mengikhlaskan mu ternyata lebih dari sulit dan berat...

Aku berusaha mencari cara untuk membuat nya mudah... Mencari sosok lain yang mampu mengembalikan senyum ku, ternyata itu tak membantu... Sejak mengenal mu aku seakan tak lagi sama...

Apakah kamu mengubahku... ??? Aku tak tahu... Yang kutahu kita bahkan tak tahu, Apakah ada yang berubah diantara kita...

Aku belajar ilmu ikhlas agar tak berat... Bukankah Rasa ku ini tumbuh... Jadi kudekatkan diri pada yang menumbuhkan rasa ini agar tetap tumbuh dan berbunga bila memang kamu adalah jodoh yang Allah berikan untukku... Karena bagiku... Kamu adalah anugerah terindah yang Allah akan titipkan untuk kujaga..  hingga kita bertemu lagi dalam bahtera halal ataupun nanti dijannahnya.

Aku tak menyerah karena aku memang nggak mampu...
Kukira kalau aku mau aku bisa melupakan mu...
Namun Allah masih menitipkan Rasa itu dihatiku... Jadi aku hanya akan menyimpan nya...

Masih berjuang kah aku...???
Hanya Aku dan Allah yang tahu...
Kutanggung sakit hati asal kamu tak lagi terluka...

Rasa ini ternyata mulai mengendalikan diri... Dan kutahu bukan ini yang harus nya terjadi...

Aku mulai bersikap posesif padamu... Mungkin kamu merasakannya, dan mungkin juga tak nyaman dengan yang kulakukan... Maaf kan aku sahabat... Maaf...

Aku hanya takut dia kembali membuatmu menangis... Aku benar benar tak ingin melihat mu kembali rapuh dan sedih, aku nggak rela bila ada air mata mu walau hanya setetes karena Entah kenapa aku sepuluh tidak seratus kali lebih sakit melihatmu sakit.

Jarak ternyata tak mengurangi rasa... Waktu tak berteman dengan rindu...
Dan kamu... Masih tetap kamu dengan setiamu...
Dan Aku hanya dapat menjaga dari jauh sambil berdoa.

Bersambung...

Isi Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang