Serba Salah.

2 0 0
                                    

Wanita tak butuh banyak janji...
Mereka ingin dicintai... Dan seseorang yang mencintai ia akan selalu berusaha untuk mengerti, menghargai dan mempercayai.

Bukankah salah satu arti cinta adalah percaya... ???

"Gue tak tahu harus mengatakan Lo itu tolol, atau setengah gila...?"

"Kenapa..."
Rasanya pingin marah sama Ady, Seenak nasi goreng spesial telur setengah matang aja dia ngatain gue tolol atau setengah gila...

"Lo tanya kenapa... Orang pinter itu menghindari rasa sakit, tapi Lo malah mendatangi nya, dan orang waras tidak menyakiti diri sendiri... Lihat Lo basah kuyup kayak kucing kecemplung diselokan."

Aku kedinginan... Bukan karena kehujanan...
Aku ingin menangis bukan karena cibiran Ady...

"Astaga naga nempel ditembok..."
Billar muncul sambil mengernyitkan dahi... Naga nempel ditembok... Emang naga atau cicak si... Tuch anak kadang otaknya lebih sering dikantongin.

"Ada handuk nganggur nggak ki... Handuk bekas Naruto kek..."

Awalnya gue trenyuh mendengar kalimat perhatian Ady yang memintakan handuk buatku... Ternyata eh ternyata minuman itu haram Lo ya... Nggak boleh walau hanya sedikit, apalagi sampai niat bikin pabriknya. Masa' gue suruh pake handuk bekas kucing Billar...

Akhirnya setelah sekian banyak ceng- cengan dari Billar maupun Ady... Aku bisa duduk nyaman di sofa rumah Billar dengan secangkir teh hangat.

Pakaian basah ku sudah berganti, Billar kembali bertanya tak percaya...

"Lo beneran dari Kebagusan... Terus diusir...?"

Kusandarkan kepalaku yang terasa pusing sambil kupejamkan mata...
Seketika bagian demi bagian dari ingatan menyakitkan yang baru beberapa saat lalu terjadi kembali menggarami kecewa ku.

Perasaanku mengatakan...
Aku merasa harus datang mengambil rasa sakit yang ada padamu...
Kutawarkan diriku untuk kembali menghapus air matamu...
Meskipun mungkin aku akan kembali terluka...
Aku hanya berdoa, semoga hidupmu dipenuhi kebahagiaan.

Diam-diam Aku telah memberikanmu hatiku
Mengapa Rasa ini tak pernah berkurang.
Mendengar dukamu aku turut rasakan sedihnya.

Hanya karena sebuah Chat WhatsApp dari satu sahabatmu yang mengatakan bahwa kamu sedang sedih karena Awan, Aku kehilangan kendali untuk tenang. Yang kulakukan adalah mendatangimu...

Sungguh aku tak ingin apapun darimu sahabat....aku hanya khawatir akan kondisimu... Biarkan aku melihat mu dan mengalihkan resah mu.

Allah tahu aku ikhlas menerima sedihmu... Bila kamu tidak bisa menghilangkannya. Sahabat tersayang ku, teman (dalam) hidupku...

Sentilan Billar dihidungku mengejutkan ku...

"Sakit Lar..."
"Bagus Lo masih bisa ngerasain sakit...gue pikir Lo sudah mati rasa..."

"Heran gue Ama Lo... Sebucin apa sich Lo kali ini...?"
Kali ini kalimat tanya Ady... Gue bingung mau ngejawab apa...

"Jual mahal banget ya cewek satu ini... Nggak tahu apa berapa banyak cewek lain yang ngantri buat dapetin elo..."

"Cinta gadis yang berbeda Lar..."
Nggak tahu kenapa aku ngerasa nggak suka bila dirimu dibandingkan dengan cewek lain.

"Iya dia beda banget sampai tahu gimana ngadepin buaya darat kaya' Lo.... Bercanda Is... Jangan nangis dong... Sini Adek peyuk..."

Billar memaksa memeluk kepalaku ketika aku cemberut mendengar candaannya tentang buaya.

"Tahu nggak Lar... Harris ini susah buat jatuh cinta... Tapi sekali nya jatuh cinta kita harus pasang rantai dilehernya..."

"Lo pikir dia piaraan..."
"Nich Anak harus lebih dijaga kalau jatuh cinta..."
Ady ikut mengusap ngusap rambutku, seakan aku anak kecil.

Bersambung...

Isi Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang