Secretary Im - 20

704 65 7
                                    

Yoona POV

Pagi ini aku sarapan di rumah sendirian. Biasanya Siwon Oppa selalu sarapan bersamaku, tetapi sekarang ia sudah berubah. Siwon Oppa tidak lagi pria yang aku kenal seperti dulu, semenjak kedatangan sekretaris nya, ia sudah berubah.

Aku terkejut saat melihat bekas lipstik di kemejanya. Aku penasaran dengannya, dan aku juga tidak pernah mencium kemejanya. Aku semakin curiga dengannya, dan aku sangat curiga dengan sekretaris Kwon.

Tidak hanya itu, aku juga sangat terkejut saat melihat sebuah foto yang memperlihatkan Siwon Oppa berciuman dengan mantan kekasihnya. Tifanny Hwang, aku mengenalnya.

Hati ku sangat sakit saat melihat foto tersebut. Tetapi aku mencoba untuk menahan rasa itu aku ingin Siwon Oppa menjelaskan semuanya, aku tidak ingin salah paham dengannya.

Semalam aku sudah lelah menunggu nya, sudah pukul dua belas malam ia belum juga pulang. Biasanya ia tidak pulang semalam ini. Aku akhirnya tertidur di atas sofa, dan beberapa menit kemudian aku terbangun karena mendengar suara mobil. Aku langsung membuka kedua mataku, itu pasti mobil Siwon Oppa.

Dan saat aku membuka kedua mataku, aku tidak melihatnya, pasti ia sudah masuk ke dalam kamar. Dan aku langsung masuk ke dalam kamar untuk melihatnya. Ternyata benar, Siwon Oppa sudah pulang, tetapi mengapa dia tidak membangunkan ku? Dan mengapa dia tidak membawa ku ke dalam kamar ketika aku tertidur?

"Dari mana? Mengapa oppa pulang telat malam ini?" tanya ku sambil menggenggam tangan Siwon Oppa, tetapi dengan cepat ia langsung menghempaskan nya.

"Kamu tahu aku seorang CEO?"

"Tapi tidak seperti biasanya oppa pulang malam begini"

"Intinya aku sudah pulang, apa kamu ingin aku tidak pulang, iya?" ujar nya. Aku menatap keanehan darinya, malam ini ia sungguh aneh.

"Oppa, sebenarnya kamu kenapa?"

"Aku lelah,,"

Siwon Oppa ingin masuk ke dalam kamar mandi. Tetapi aku lagi-lagi menahannya.

"Apa oppa mabuk?"

"Yoona, aku lelah, bisakah kamu membiarkan aku membersihkan diriku?" Aku tersenyum pahit ke arahnya. Tidak biasanya ia menyebut nama ku dengan sebutan Yoona. Jika ia menyebut seperti itu, ia pasti sedang marah padaku. Apa kesalahanku?

"Jawab pertanyaan ku oppa, apa kamu mabuk?"

"Mau aku mabuk atau tidak itu bukan urusanmu" teriak Siwon Oppa.

"Oppa,,,"

Aku menangis di hadapan nya. Tetapi ia tidak peduli padaku, bahkan ia tidak menatapku sama sekali.

"Apa oppa bermain dengan wanita lain?"

"Apa maksudmu?"

"Apa ini?" tanya ku sambil menarik pelan kemeja nya. Dan ia menatapku dengan tatapan terkejut.

"Lipstik siapa ini? Aku rasa aku tidak pernah mencium kemejamu"

"Aku juga tidak tahu,,,"

Aku tertawa.

"Terakhir kali kamu bertemu dengan sekretaris mu atau mantan kekasihmu? Sampai-sampai lipstik itu menempel pada kemeja mu"

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti"

"Apa kamu tidak pernah tulus dengan cinta kita? Aku sedang mengandung anakmu tetapi kamu malah menghianati ku" teriak ku.

"Aku tidak pernah menghianati mu" ujarnya.

****

Aku pergi ke butik dengan wajah yang sangat pucat. Pagi ini aku hanya sarapan dengan roti. Aku tidak niat untuk sarapan jika hanya sendirian. Perutku juga terasa sedikit keram. Kandungan ku sini sudah hampir 7 bulan.

Semenjak pertengkaran ku dengan Siwon Oppa akhir-akhir ini, ia tidak pernah menyentuh perutku lagi. Bahkan ia tidur sambil membelakangi ku. Setiap malam aku hanya bisa menangis, ia sudah berubah.

"Oppa, mengapa kamu pulang cepat hari ini? Apa pekerjaan oppa sudah selesai?" tanya ku. Aku meminta izin pada Sehun untuk libur sehari, saat sampai di butik aku merasa pusing, maka dari itu aku lebih memilih pulang untuk istrirahat.

Sampai di rumah, aku melihat Siwon Oppa sedang membereskan pakaian nya. Apa yang ia lakukan?

"Oppa, jawab pertanyaan ku"

"Aku ingin berpesta malam ini, sahabat bisnis ku mengadakan pesta pernikahan. Aku akan datang ke sana, dan aku akan menginap sehari, dia sudah menyewa satu hotel untukku" ujar Siwon Oppa. Mengapa dia tidak mengajakku?

"Apakah aku boleh ikut?"

"Kamu sedang hamil, aku tidak ingin repot-repot membawamu. Sekretaris Kwon yang akan menemani ku"

"Oppa, mengapa harus dia?"

"Dia sekretaris ku"

Ia melepaskan tanganku, kemudian ia melewati ku. Tetapi aku menahan tangannya.

"Aku tetap akan ikut"

"Jangan membuatku kesal, aku ingin bersenang-senang Im Yoona" ujarnya dengan nada yang sedikit meninggi.

"Bersenang-senang dengan sekretaris mu?" teriakku.

"Jangan ikut campur"

"Oppa, mengapa kamu berubah seperti ini? Sebelumnya kita baik-baik saja" ujarku, aku menangis di hadapannya.

"Bisakah kamu jelaskan foto ini?" tanyanya sambil memperlihatkan sebuah foto. Di dalam foto tersebut terlihat bahwa Nickhun Oppa sedang memelukku. Aku mengingatnya, beberapa hari yang lalu aku berennu dengannya, dia adalah teman masa sekolah ku dulu. Kami bertemu dan ia terlihat mabuk, aku tidak berani mendekati nya, tetapi ia memaksa ku, ia menarikku dan ia memelukku. Aku tidak sadar jika ada yang memfoto kan kami.

"Mengapa diam? Tidak bisa di jelaskan?"

"Itu hanya salah paham, kami tidak melakukan apapun"

"Lucu sekali kamu, jadi kamu pikir ini adalah editan? Atau wanita itu bukan kamu? Sudah jelas-jelas ini kamu"

"Ne, itu aku. Tetapi kami tidak sengaja, saat itu Nickhun Oppa sedang mabuk, kemudian ia memelukku secara tiba-tiba, aku berusaha untuk melepaskan nya"

"Alasan,,,"

"Lalu kamu bisa jelaskan mengapa kamu berciuman dengan mantan kekasihmu?" tanyaku. Aku sudah menjawab jujur padanya, dan sekarang ia harus jujur padaku.

"Tifanny datang secara tiba-tiba, kemudian ia mencium ku, aku sama sekali tidak melakukan apapun"

"Aku percaya padamu oppa, tetapi bisakah kamu percaya padaku?" tanyaku, aku berusaha untuk mempercayai nya. Karena aku yakin Siwon Oppa tidak akan menghianati ku.

"Oppa, kamu percaya padaku?"

Saat dia ingin menjawab tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Ia segera mengangkatnya dan meninggalkan ku sendirian.

"Aku akan segera kesana. Bersiap-siaplah sekretaris Kwon" ujarnya. Kemudian ia pergi meninggalkan ku.

"Ini yang kamu inginkan?" gumam ku.

****

Author POV

Sudah malam begini Siwon tidak pulang juga. Yoona sudah menunggu nya, tetapi Siwon tidak datang. Yoona juga sudah menelpon Siwon berkali-kali, tetapi sayang, Siwon tidak mengangkat nya.

"Oppa, apa kamu benar-benar sudah bosan denganku? Sehingga untuk mempercayai saja kamu tidak bisa" gumam Yoona. Ia memegang perutnya.

"Kamu harus sabar ya sayang, sebentar lagi kamu akan melihat mommy"

Yoona memegang perutnya, dan tiba-tiba saja perutnya terasa sakit. Ia terjatuh di lantai sambil memegang perutnya.

"Akh, sakit,,,"

Yoona mencoba untuk menelpon Siwon, tetapi pria itu tidak mengangkat nya. Ia pun terpaksa untuk menelpon Sehun.

"Sakit,,,"


TBC

Secretary ImTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang