Siwon meminta Kyuhyun untuk melepaskan wanita itu, tetapi tidak dengan ikatan nya. Pria itu ingin mendengar penjelasan dari Yuri.
"Cepat katakan siapa yang meminta mu untuk membunuh istriku?" teriak Siwon. Ia hampir saja berbuat kasar pada Yuri, tetapi Kyuhyun menahannya.
"Tifanny, mantan kekasih mu sajangnim" ujar Yuri.
"Apa kamu memiliki buktinya?"
"Tentu, aku akan memperlihatkan isi pesan Tifanny padaku" ujar Yuri. Kemudian ia meminta Kyuhyun untuk mengambil ponselnya di dalam saku nya.
"Ini Hyung" ujar Kyuhyun sambil memberikan ponsel Yuri. Kemudian Siwon langsung membuka isi pesan mereka.
Saat membaca isi pesan tersebut, Siwon menggepalkan tangannya. Ia tidak menyangka, ternyata Tifanny sejahat itu, tidak hanya Tifanny, tetapi sekretaris nya juga sudah melakukan kejahatan. Tetapi Siwon masih bisa memaafkan kesalahan Yuri, karena wanita itu sudah mau jujur, tetapi Siwon akan tetap memenjarakan wanita itu.
"Coba kamu jelaskan apa maksud dari foto ini?" teriak Siwon. Saat keluar dari pesan Tifanny, Siwon tidak sengaja melihat nama Yoona di ponsel Yuri. Ia pun segera membuka nya, dan ia melihat bahwa Yuri mengirim sebuah foto untuk istri nya. Foto dimana ia sedang mabuk saat acara pesta temannya, dan Yuri duduk di samping nya, ia tidak menyadari nya karena ia sudah mabuk.
"Sajangnim,,,"
"Jelaskan? Kamu benar-benar sama jahat nya dengan Tifanny. Apa yang ingin kalian rebut dariku? Aku sudah memiliki istri" bentak Siwon dan Yuri menunduk.
"Aku hanya tertarik padamu, aku ingin memiliki suami yang seperti mu"
"Jika begitu kamu harus menjadi orang yang baik, tidak perlu melakukan hal sebodoh ini, kalaupun aku dan Yoona berpisah, aku tidak akan menikah lagi dan mencari wanita lain, karena yang hanya ada di hatiku hanyalah Yoona dan Yoona, selamanya akan tetap Yoona" teriak Siwon. Ia meletakkan ponsel Yuri di atas mejanya.
"Mianhe sajangnim, aku sadar apa yang aku lakukan itu salah"
"Kamu sudah sadar? Jika belum maka aku akan menyadarkan mu dengan cara memenjarakan mu" ujar Siwon dan Yuri menatapnya.
"Sajangnim,,"
"Kyuhyun, antarkan wanita ini ke kantor polisi, aku akan menyusul mu"
"Baik Hyung,,"
"Tidak. Sajangnim, saya mohon jangan penjarakan saya, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Saya janji saya akan menjadi wanita yang baik dan tidak merusak hubungan mu lagi, saya mohon sajangnim" ujar Yuri, ia berlutut di hadapan Siwon dengan tangan yang masih terikat.
"Apa yang kamu lakukan hampir saja membuatku kehilangan istri dan anakku" ujar Siwon.
"Mianhe sajangnim. Jika saya terlalu jahat, mungkin saya sudah membunuh nya, tetapi apa? Saya belum sempat membunuh nya, karena di dalam hati saya masih tidak tega, saya hanya mengikuti perintah" ujar Yuri, ia meneteskan air matanya, ia menyesal dengan kebodohan nya.
"Simpan saja air matamu, kita akan bertemu di kantor polisi nanti" ujar Siwon. Kemudian ia pergi meninggalkan kantor nya. Ia kembali ke rumah sakit.
Kyuhyun langsung membawa Yuri masuk kedalam mobil dan menuju ke kantor polisi.
Tanpa di sadari, sedari tadi ada seseorang yang menatap mereka dan mendengar semua percakapan mereka. Seseorang itu adalah Tifanny, ia sengaja menyamar menjadi OB, agar tidak ada yang mengenalinya.
"Kurang ajar kamu Kwon Yuri. Kamu lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu, dan kamu Yoona, untuk hari ini kamu memang masih bisa bernafas, tetapi lihat saja keesokan harinya, kamu sudah bernafas di dalam tanah" gumam Tifanny.
****
Siwon kembali ke rumah sakit. Ia juga membeli makanan untuk orang tua, dan mertua nya.
"Hyung, kamu makanlah" ujar Siwon sambil memberikan makanan yang antusias ia belikan.
"Kamu makan saja adik ipar, aku sudah kenyang" ujar Seulong.
"Bagaimana dengan sekretaris mu itu siwon-ah?" tanya nyonya Choi.
"Apa kamu sudah memberi hukuman padanya?" tanya tuan Choi.
"Ne aboeji, eomma. Aku sudah meminta Kyuhyun untuk membawa nya ke kantor polisi" ujar Siwon.
"Mengapa wanita itu begitu jahat pada putri eomma" ujar nyonya Im.
"Maaf eomeoni, karena masa laluku, Yoona harus menanggung semua akibatnya" ujar Siwon sambil meneteskan air matanya.
"Gwechana Siwon, eomeoni bahkan bangga bisa memiliki menantu sebaik kamu" ujar nyonya Im.
"Gomawo eomeoni,,"
****
Keluarga Choi dan juga keluarga Im sudah pulang lebih dulu. Siwon meminta mereka untuk istirahat, dan untuk malam ini ia akan menjaga istrinya.
"Sayang, oppa merindukanmu, bukalah matamu" gumam Siwon. Air matanya sedari tadi tidak berhenti.
Saat Siwon mencium tangan Yoona, tiba-tiba saja tangan Yoona bergerak. Siwon segera memanggil dokter Kim. Ia begitu terkejut saat merasakan tangan Yoona bergerak.
"Sayang, oppa mohon sadarlah, jangan membuat oppa takut" gumam Siwon. Ia berdoa pada Tuhan agar istrinya cepat sadar.
"Tuan Choi Siwon, syukurlah istri anda sudah sadar. Silahkan lihat istri anda, saya keluar dulu" ujar dokter Kim, dan Siwon tersenyum bahagia.
"Baik dokter Kim, gomawo"
"Dan satu lagi tuan, nyonya Choi Yoona saat ini masih belum terlalu sehat, ia masih harus istirahat yang cukup, jangan membuatnya stres lagi"
"Baik,"
Setelah melihat dokter Kim keluar, Siwon pun segera duduk di kursi yang berada di samping Yoona. Kemudian ia mencium tangan Yoona a berkali-kali.
"Sayang, gomawo kamu sudah mau membuka matamu" ujar Siwon. Ia sangat bahagia.
"Oppa,,"
"Ne sayang, kamu mau apa? Apa masih ada yang sakit?"
Yoona menggeleng pelan.
"Oppa,,"
"Ne sayang,,"
"Apa aku sudah lahiran?"
Siwon mengangguk.
"Aku masih mengandung 7 bulan oppa, apa aku melahirkan bayi prematur?" tanya Yoona sambil meneteskan air matanya dan Siwon menghapus nya.
"Sayang, tidak semua bayi yang lahir prematur akan kurang sehat"
"Tapi oppa,,"
"Kita akan merawatnya bersama-sama dan memberikannya kasih sayang dan juga cinta, dengan cara itu anak kita akan sehat selalu" bisik Siwon. Ia memeluk istrinya.
"Mianhe oppa,,"
"Aniya, seharusnya oppa yang mengatakan hal ini. Karena oppa kamu hampir saja di bunuh"
"Oppa,"
"Oppa akan memenjarakan nya"
"Oppa, jangan terlalu kejam"
"Sayang, dia hampir saja membunuhmu"
"Mungkin dia memiliki alasan oppa"
"Sayang,,"
"Oppa, peluk aku"
Siwon mengangguk. Kemudian dengan senang hati ia memeluk istrinya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Im
RomansaMengapa kamu melakukan ini? Mengapa kamu menghancurkan semuanya? Aku pikir kamu adalah wanita yang baik dan menjaga kehormatan mu. Kamu tahu bahwa aku sudah memiliki kekasih? Lalu mengapa kamu melakukan hal ini padaku, apa kamu sengaja? Aku menyesal...