Felix POV.
Hari itu sudah tiba. Hari di mana aku akan pergi, ke masa depan. Awalnya aku takut tapi, mau bagaimana lagi?
Dan tenang saja, aku punya duplikat yang akan tetap di tempat ini saat aku pergi. Intinya, saat aku pergi orang lain tak akan tahu karena ada duplikatku di sana. Dan kejadiannya akan sama persis seperti yang seharusnya terjadi. Pembunuhan. Waktu tak akan membiarkan takdir berubah.
Dan aku sudah tiba sekarang. Ehm, tapi... Di mana aku?
Baiklah aku mengerti. Sepertinya ini akan sangat sulit. Aku harus berpura-pura hidup sendirian. Oke, ini mudah. Dan aku harus merubah sikapku menjadi anak remaja pada umumnya, bukan anak kecil lagi.
Hingga akhirnya aku bertemu dengannya lagi. Sudah kubilang dia memang tampan. Dan aku tak pernah menduga kalau aku akan tinggal satu atap dengannya dan keluarga angkatnya.
Sungguh aku sangat senang bahkan hampir menangis. Tapi aku harus berpura-pura baru mengenalnya. Karena jika tidak maka semuanya akan kacau.
Waktu berjalan dengan cepat dan kini aku dan dia akan pergi ke Korea. Apakah kalian bingung? Saat aku pergi ke masa depan aku kembali lagi ke Sidney. Rumah keluarga Bang beberapa tahun kemudian.
Dan kini saatnya aku akan memulai semua ini. Di Seoul aku bertemu dengan orang-orang baru. Oh ya ampun aku bahkan bertemu dengan kakak tiriku juga yang bahkan dia sendiri tak tahu kalau aku adalah adik tirinya.
Namun aku masih harus berpura-pura sampai waktunya datang dan inilah saatnya.
Aku akan mengajak mereka tinggal di Incheon dan membeli rumah Papa. Dan dari sana semuanya di mulai. Tapi tentu saja aku masih harus berpura-pura.
Perjalanan kembali ke masa lalu, itulah yang kami alami sekarang. Satu-persatu rahasia kami terungkap dan inilah saatnya kedokku akan terbongkar juga.
Tapi, ada satu hal yang membuatku sangat terkejut. Jisung, dia... Oh ya ampun yang benar saja aku tak pernah menduganya sama sekali! Ah sudahlah, semuanya sudah terjadi.
Dan inilah yang akan terjadi selanjutnya. Kembali ke tubuh asliku dan membawa yang lainnya pergi ke dunia nyata. Karena sebelumnya aku membawa mereka ke dunia alam bawah sadarku. Dengan bantuan kunci waktu pastinya, kalau tidak semua itu tak akan terjadi.
Mereka kembali ke tempat semula, ke waktu semula. Sedangkan aku dan satu orang temanku lagi ——yang pernah diselamatkan oleh Kak Yongbok sebelum pergi ke masa lalu untuk menemuiku—— pergi ke tempat yang seharusnya.
Kenapa tidak? Kami sudah tenang karena semuanya sudah selesai. Kami harus pergi selamanya dari dunia ini karena itulah takdir kami yang sesungguhnya.
Mama, terimakasih karena sudah merawatku selama aku masih hidup, memberikan kasih sayangmu kepadaku. Dan maaf karena aku selalu merepotkanmu. Kini kau bisa beristirahat dengan tenang bersamaku dan temanku ini.
Papa, terimakasih karena kau juga sudah menyayangiku dan menyemangatiku. Tapi, bolehkah kukatakan kalau aku kecewa padamu?
Kak Chris a.k.a Bangchan hyung, terimakasih karena sudah menjadi teman, sahabat dan kakak yang baik untukku. Maaf karena perpisahan ini terlalu cepat dan aku tak sempat mengatakan kalau aku sangat menyayangimu.
Tuan dan Nyonya Bang, terimakasih karena sudah mau merawatku di masa depan. Kalian berdua memang sangat baik. Kak Chris sangat beruntung mempunyai orangtua berhati mulia seperti kalian. Semoga kalian berdua selalu bahagia.
Kak Rosé, terimakasih karena sudah menyayangiku selama ini dan maaf aku tak sempat mengatakan selamat tinggal padamu. Aku sangat menyayangimu Kak.
Jeongin, aku tahu kau anak baik dan aku senang kau sudah menyadari kalau sikapmu itu salah. Kau akan selalu menjadi rubah kecil kesayangan kami sampai kapanpun.
Hyunjin, kau sangat baik padaku dan maaf aku sudah membuatmu mendapatkan tuduhan. Masa lalumu memang kelam dan aku tahu kau tidak ingin menjadi seperti ayahmu. Tolong maafkan Minho hyung.
Minho hyung, aku tahu kau masih punya hati nurani. Kau kesepian, maafkan Papa.
Changbin hyung, kau memang pria berhati malaikat. Aku senang bisa mengenalmu, hyung.
Seungmin, aku berharap semoga kau bisa bertemu dengan ibumu lagi. Kau sangat kuat dan tegar melebihiku. Dan aku yakin kau bisa menjadi kakak yang baik untuk Xinlong. Oh ya maafkan aku menyembunyikan rahasia kalau aku tahu siapa adik tirimu. Maafkan aku.
Dan Jisung, maafkan aku karena aku tak sempat mengatakan selamat tinggal padamu. Jujur, aku merindukan pertengkaran kita lagi.
Terimakasih banyak Tuhan. Karena Engkau sudah memberikan pelajaran berharga padaku, bahkan saat seharusnya aku sudah meninggal.
Dan sekarang aku tahu, Tuhan sangat menyayangiku dan hamba-hambanya yang lain.
Inilah saatnya, semuanya sudah berakhir. Terimakasih semuanya, maaf sudah merepotkan kalian. Dan selamat tinggal...
Felix POV. End, forever.
Semua ini hanyalah gambaran kalau hidup tak pernah berhenti mengajari kita. Semua yang terjadi pada hidup pasti ada maknanya. Kuharap kalian bisa menjadi lebih baik lagi untuk menjalani hidup ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past | ChanLix [END]
FanfictionBagaimanakah jika seorang anak laki-laki yang telah meninggal pergi ke masa lalu untuk memperbaiki takdir hidupnya sendiri? Memangnya bisa? Kalian tak akan mempercayainya sebelum menemukan sebuah kunci misterius yang bisa merubah waktu di masa lalu...