Siang itu, Chris sedang berjalan-jalan menyusuri koridor rumah sakit. Maksudnya, ia habis dari pulang sekolah dan hendak kembali menjenguk ibunya.
Eits, kalian pikir bocah sepuluh tahun sepertinya tidak sekolah?
Tentu saja ia bersekolah, setelah disuruh oleh Tuan Bang dan istrinya serta menjamin semua biaya pendidikannya.
Namun kegiatannya ia hentikan saat tak sengaja mendengar suara tangis anak laki-laki yang ternyata berasal dari ruang kamar yang ada di sebelahnya.
Tentu itu membuat Chris bingung. Anak kecil yang kemarin sempat bercanda dengan ayahnya di taman rumah sakit, kini sedang menangis ketakutan di pelukan sang ibu. Ada apa dengannya?
Tapi ia mencoba untuk tidak peduli sampai akhirnya anak kecil yang ada di dalam ruangan itu melihat ke luar jendela dan tunggu dulu, kenapa anak itu seperti sangat ketakutan kala melihatnya?
"Ada apa dengannya? Apakah wajahku seseram itu?" Batin Chris.
Chris mencoba untuk tersenyum tapi justru itu membuatnya semakin ketakutan. Hmm, sepertinya Chris harus sedikit menjauh darinya agar dia tak menangis lagi. Akhirnya Chris pun memutuskan untuk pergi dan melanjutkan kegiatan awalnya.
"Felix, sudahlah jangan takut. Tidak ada siapa-siapa di sana." Sepertinya Nyonya Lee sudah lelah menenangkan sang anak.
Tapi Felix tetap saja menangis bahkan semakin ketakutan. Padahal Chris sudah pergi dari sana. Tapi dalam pandangan Felix, anak laki-laki yang memiliki wajah sama persis dengannya itu masih berdiri memandangnya dan tak berhenti tersenyum yang justru membuat Felix semakin ketakutan.
Lalu tiba-tiba pintu terbuka, menampakkan seorang pria yang tak lain adalah Lee Donghae. Ia bingung, kenapa Felix menangis?
Donghae memasang wajah seperti bertanya pada sang istri, tapi Yoona justru membalasnya dengan gedikkan bahu.
"Kau tanyakan saja sendiri padanya." Jawab Yoona kemudian.
Donghae menghela napasnya, lalu berjalan ke arah mereka berdua dan mendekap tubuh kecil Felix. Sesekali ia juga mengelus puncak kepala Felix yang rambutnya sudah rontok itu.
"Ada apa denganmu, Yongbok?" Tanya Donghae.
Namun Felix tak mau menjawabnya, ia tetap saja menangis.
"A-aku... Hanya sering bermimpi buruk akhir-akhir ini." Jawabnya dengan suara paraunya.
"Apa saja yang kau mimpikan?" Tanyanya lagi.
"Aku bermimpi aku dan Mama sudah mati terbunuh, lalu aku juga bermimpi aku sedang berada di kamar yang sangat asing lalu aku melihat ada pria yang membunuh wanita juga anak laki-laki yang wajahnya sama denganku. Akhir-akhir ini aku juga sering mendengarkan suara bisikan anak kecil." Jawab Felix dengan jujur. Namun ia sudah lebih tenang, tidak seperti tadi.
Donghae melepas pelukannya lalu memegang kedua pundak kecil Felix dan menatap sepasang manik hazel putranya tersebut.
"Jangan takut, kau harus berani melawan rasa takutmu. Dan usahakan jangan memikirkan sesuatu yang menyeramkan yang bisa kau bawa ke dunia mimpi. Oke?" Kata Donghae sambil tersenyum menenangkan sang anak.
Felix tersenyum manis setelahnya. "Ya, tentu saja aku pasti bisa melawan rasa takutku!"
Donghae menepuk-nepuk pucuk kepala Felix gemas. Lihatlah, ia berhasil menenangkannya. Bahkan Yoona sendiri pun tak bisa.
Namun tiba-tiba senyuman Felix luntur, ada sesuatu yang menguasai pikirannya. Tatapannya berubah menjadi kosong.
"Apakah kau ayah yang baik?"
Donghae dan Yoona tersentak kaget mendengar pertanyaan dari Felix.
"Apa maksudmu, Lix?" Tanya Yoona tak mengerti.
"Apakah kau ayah dan suami yang baik untukku dan Mama?"
Mereka berdua semakin dibuat bingung olehnya, tiba-tiba saja Felix berubah.
"Katakanlah dengan jelas, kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Donghae berusaha lembut.
"Aku mendengar suara bisikan itu akhir-akhir ini. Dan ia selalu mengatakan 'Jangan pernah percaya dengan ayahmu karena dia bukanlah ayah yang baik.' Apa maksudnya, Papa?" Tanya Felix lagi.
Di balik pintu kamar yang ditempati Felix, seorang anak laki-laki berumur delapan tahun sedang terkikik geli mendengarnya. Namun seketika wajahnya berubah menjadi murung.
"Semoga kau cepat menyadarinya..."
Jika kalian mengalami hal yang sama sepertinya, apa yang akan kalian lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past | ChanLix [END]
FanfictionBagaimanakah jika seorang anak laki-laki yang telah meninggal pergi ke masa lalu untuk memperbaiki takdir hidupnya sendiri? Memangnya bisa? Kalian tak akan mempercayainya sebelum menemukan sebuah kunci misterius yang bisa merubah waktu di masa lalu...