Felix membuka kedua matanya setelah sekitar 2 jam tidur siang. Tak seperti biasanya ia bermimpi aneh saat tidur siang, begitulah yang ia pikirkan.
Lalu ia menoleh ke arah jam dinding yang menempel di tembok kamar rawat VIP-nya, pukul 16:09 p.m, dan kini ia merasa bosan.
Cklek
Pintu terbuka, menampilkan seorang wanita cantik tengah membawa nampan dengan semangkuk bubur, susu coklat hangat dan beberapa pil obat di atasnya. Ia tersenyum manis kala melihat putra kesayangannya kini sudah bangun dan ia datang di waktu yang tepat.
Segera ia berjalan masuk ke dalam lalu duduk di kursi samping ranjang putranya.
"Selamat sore, sayang. Apakah kau lapar? Sekarang waktunya untuk makan, setelah itu minum obat, okay?" Sapanya dengan tetap menunjukkan senyumannya.
Felix mengangguk, walau sebenarnya ia tidak punya nafsu makan sama sekali tapi ini demi kebahagiaan kedua orang tuanya dan orang-orang di sekitarnya yang sangat ingin ia cepat sembuh, maka ia turuti.
Sedari tadi tidak ada yang membuka obrolan, Yoona yang sedang menyuapi Felix dan Felix yang sedang disuapi. Mereka berdua sama-sama diam saja, dan tak terasa bubur yang disuapkan pada Felix pun sudah habis tak bersisa.
Segera Yoona membantu Felix meminum susu coklatnya tadi dan memberikan pil padanya. Dan, oh tidak. Felix tak sengaja memuntahkannya, kini ia merasa mual namun untungnya tidak muntah.
"Felix, kau baik-baik saja, kan?" Tanya Yoona pada Felix. Sudah terlihat dari ekspresinya kalau ia benar-benar cemas sekarang.
"It's okay, aku hanya sedikit mual." Jawabnya yang masih mencoba menahan mualnya.
Dan setelah mengatakan hal itu Felix benar-benar muntah, dan itu mengenai selimut yang dipakainya. Yoona yang sedang panik pun langsung pergi ke luar untuk memanggil dokter atau perawat yang sedang lewat ——karena suaminya sedang tidak ada di RS sekarang.
Tiba-tiba Felix merasakan pusing di kepalanya, dan ini lebih parah dari biasanya. Setelah itu keluar darah dari hidungnya dan tepat setelahnya ia pun pingsan.
Yoona beserta dokter dan suster yang baru datang pun terkejut melihat kondisi Felix yang kembali memburuk seperti beberapa minggu yang lalu. Dokter menyuruh Yoona untuk keluar sebentar dari dalam ruangan untuk memeriksa keadaannya.
Yoona yang sudah menangis dan tak tahu harus berbuat apa itu pun memilih untuk menelfon suaminya. Namun itu tak berhasil karena nomer suaminya sulit dihubungi. Tak kehabisan akal, ia pun mencoba menelfon Sowon ——ibu dari Rosé—— dan akhirnya ia berhasil.
"Halo, Yoona. Ada apa denganmu, kenapa kau menangis?"
"B-bisakah kau datang kemari sekarang? Hiks... Fe-Felix, dia... Hiks... Keadaannya kembali memburuk, aku mencoba menghubungi Donghae tapi tidak bisa..."
"Apa?! Baiklah, aku akan segera datang ke sana bersama Rosé, kau tenang saja ya. Berdoa saja semoga Felix tidak kenapa-napa."
"Iya, hiks... Terima kasih dan maaf aku selalu merepotkanmu."
"Kenapa kau berkata seperti itu? Tentu saja tidak, kau jangan berpikir begitu. Tunggu di sana, kami akan datang tidak lama lagi."
"Baiklah. T-terima kasih."
Lalu Yoona pun langsung mematikan sambungan telepon itu sepihak. Ia sangat khawatir, sudah dari tadi ia mondar-mandir ke sana ke mari seperti orang linglung.
Dan kini Sowon dan putrinya pun sudah datang. Dan terlihat wajah Rosé yang memerah beserta matanya yang sembab seperti orang yang habis menangis. Wajah Sowon pun terlihat sangat panik sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past | ChanLix [END]
FanfictionBagaimanakah jika seorang anak laki-laki yang telah meninggal pergi ke masa lalu untuk memperbaiki takdir hidupnya sendiri? Memangnya bisa? Kalian tak akan mempercayainya sebelum menemukan sebuah kunci misterius yang bisa merubah waktu di masa lalu...