Beberapa hari kemudian Rosé dan kedua orangtuanya memutuskan untuk pulang ke Melbourne karena Rosé sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. Felix awalnya menolak, namun ia tidak bisa melarang kehendak orangtua Rosé.
Sekarang ia sedang berada di taman RS, duduk sendirian di bangku taman sambil melamun. Ayahnya sedang sibuk dengan pekerjaannya sedangkan ibunya tak bisa menemaninya karena ada urusan mendadak.
Tapi Felix tak sendirian di sini karena ada beberapa perawat yang mengawasinya dari kejauhan sampai ia ingin kembali beristirahat di dalam kamarnya.
"Aku bosan."
Hanya itu yang bisa ia katakan sejak tadi. Ia tidak ingin bermain dengan perawat-perawat itu karena menurutnya itu tidak seseru bermain dengan Rosé.
"Hai, Yongbok." Seru seorang anak laki-laki lalu ikut duduk di sampingnya.
Felix menoleh, dan ia merasa tidak asing dengan anak tersebut.
"Kakak kan yang waktu itu..."
"Iya, nama kamu Yongbok, kan? Oh iya, namaku Christopher Bang, panggil saja Chris."
"O-owh, iya Kak Chris."
"Kenapa kau sendirian di sini? Di mana Kakakmu?" Tanya Chris.
"Kakakku? Owh, Kak Rosé maksudnya, dia sudah kembali ke rumahnya di Melbourne."
"Orang tuamu?"
"Sepertinya mereka akan sedikit terlambat untuk hari ini." Felix menjawab dengan sedikit tidak bersemangat.
"Ehm, Kak Chris kau sendirian juga?"
"Iya."
"Kau ingin bermain denganku?"
"Tentu saja."
"Kalau gitu ayo ikut aku."
"Kemana?"
Bukannya menjawab pertanyaan dari Chris, Felix justru menarik lengannya dan membawanya ke para perawat yang sedang berdiri tak jauh dari mereka.
"Halo perawat." Sapa Felix sambil melambaikan tangannya.
"Halo juga, Lixeu. Ada apa, kau ingin beristirahat?" Salah satu perawat menjawab dengan ramah lalu mencubit pipi Felix.
Dengan cepat Felix menggeleng, "Tidak, aku ingin mengajak kalian bermain dengan teman baruku."
"Bermain apa?" Jawab perawat yang lain.
"Ayo ikut aku ke kamar."
Lalu Felix langsung menarik lengan Chris dan salah satu perawat, sedangkan perawat yang lainnya hanya mengikutinya. Oh iya, jumlah perawat itu hanya ada tiga.
Mereka terus mengikuti kemana Felix melangkah. Sampai akhirnya mereka sampai di kamar inap VIP milik Felix.
"Nah, sudah sampai." Seru Felix dengan riang.
"Kita akan bermain apa?" Tanya Chris.
"Ehm.. Apa ya?" Tanya Felix sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk. Sangat menggemaskan t_t
"Aha! Hai Perawat, maukah kalian menjadi kuda untukku dan teman baruku?" Tanya Felix kemudian pada ketiga Perawat di depannya.
"Ehm, t-tentu saja." Jawab salah satu dari mereka.
Dua di antaranya pun langsung duduk di bawah lalu memposisikan tubuh mereka seperti seekor kuda. Tanpa basa-basi lagi langsung saja Felix dan Chris naik ke atas mereka dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past | ChanLix [END]
FanfictionBagaimanakah jika seorang anak laki-laki yang telah meninggal pergi ke masa lalu untuk memperbaiki takdir hidupnya sendiri? Memangnya bisa? Kalian tak akan mempercayainya sebelum menemukan sebuah kunci misterius yang bisa merubah waktu di masa lalu...