-Fifth-

172 31 18
                                    

"Selamat pagi, Felix!"   Sapa seorang anak perempuan yang kira-kira berumur sepuluh tahun.

"Kak Rosé!!"

Rosé pun langsung memeluk tubuh kecil Felix yang masih terduduk di atas bed hospital tersebut.

"Aku kangen Kak Rosé."   Kata Felix yang masih tak mau melepaskan pelukannya pada Rosé.

"Kakak juga kangen banget sama Felix."   Jawab Rosé.

"Kakak ke sini sama siapa?"   Tanya Felix setelah melepaskan pelukannya.

"Sama Mama-Papa Kakak lah, Lix. Masa sendirian, jarak dari Melbourne ke Sydney itu lumayan jauh tahu!"   Jawab Rosé gemas lalu mencubit kedua pipi Felix.

"Hehe, terus Om Chanyeol sama Tante Sowon di mana?"   Tanya Felix lagi.

"Itu masih di luar lagi ngobrol sama Mama-Papanya Felix."   Jawab Rosé sambil menunjuk ke luar kamar.

Jadi Ayahnya Felix sama Rosé ini rekan bisnis. Mereka berdua udah temenan sejak lama dan kebetulan mereka berdua temen SMA waktu masih di Korea.

Felix seperti memasang ekspresi was-was sampai akhirnya Felix membisikkan sesuatu pada Rosé.

"Menurut Kak Rosé, Papanya Felix tuh orangnya kayak gimana?"

"Kok kamu nanya nya sambil bisik-bisik gitu?"

"Cepetan jawab, Kak."

"Om Donghae itu orangnya baik kok, baik banget malahan. Dia gak cuman sayang sama Felix tapi sama Kakak juga. Intinya Om Donghae baik banget deh, Tante Yoona juga baik banget sama Kakak."   Jawab Rosé.

"Emang kenapa, Lix?"   Tanya Rosé kemudian.

"E-enggak, gak papa hehe. Cuman nanya aja."   Cengir Felix kemudian.

"Pasti gara-gara dia."   Batin Rosé.

"Felix mau ikut Kakak ke taman, gak?"   Tawar Rosé.

"Mau banget!"   Jawab Felix bersemangat.













































"Kamu kenapa?"   Tanya Rosé pada seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya yang sedang terduduk lesu di bangku taman rumah sakit.

"Eh, e-enggak kok, gak papa."   Jawab Chris kaget karena tiba-tiba ada orang lain di dekatnya.

Dahi Chris mengerut kala melihat Felix duduk di kursi roda di samping Rosé. Anak kecil yang kemarin menangis di pelukan sang ibu lalu tiba-tiba merasa ketakutan saat melihatnya.

"Kamu yang kemarin takut liat aku, kan?"   Tanya Bangchan pada Felix.

"Hah? Aku aja baru pertama kali ketemu sama kakak, aku gak inget tuh pernah takut waktu liat kakak."   Jawab Felix bingung.

"O-oh paling aku salah orang, hehe maaf ya. Oh iya silahkan duduk."   Kata Chris lalu menggeser posisinya.

Setelah itu Rosé pun duduk di sampingnya.

"Kakak kenapa sendirian di sini?"   Tanya Felix.

"Ibunya kakak kan dirawat di sini."

"Ibu kamu sakit apa?"   Tanya Rosé juga.

"Kanker paru stadium 4."   Jawab Chris dengan tertunduk lesu.

"Semoga ibu kamu cepet sembuh ya. Aku ikut sedih."   Tambah Rosé yang merasa bersalah sudah menanyakan hal tersebut pada Chris.

"Gak papa. Kalo kalian berdua?"

"Aku dari Melbourne ke sini mau jenguk nih anak satu, dia juga lagi sakit udah sejak lama lagi."   Jawab Rosé menunjuk Felix.

"Hehe, kenalin Kak namaku-"

"Yongbok!"   Terdengar suara panggilan sang ayah tak jauh dari tempat mereka.

"Kak, aku dicariin sama Papa tuh."   Kata Felix.

"Eh iya, ya udah kita harus ke sana. Ehm, maaf aku pergi dulu ya dah dicariin tuh soalnya."  

"Iya."

"Ayo Kak."

Lalu Rosé pun langsung berdiri dan mendorong kursi roda Felix pergi dari sana.

"Yongbok? Kok aku kayak pernah denger namanya, ya?"

"Karena kita berdua emang udah saling kenal kak, hihihi..."

Seketika bulu kuduk Chris berdiri, ia merasa ada seseorang di dekatnya.

"Siapa dia? Kenapa aku ngerasa kayak gak asing ya sama muka dan namanya?"












































Kau tak harus mempercayai semua ini. Tapi jadikanlah ini sebagai pelajaran berharga untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Dan satu lagi, tidak semua orang itu baik, tapi bukan berarti semua orang itu jahat.

The Past | ChanLix [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang