2

473 68 5
                                    

"SINB?!!"

Tubuh Sinb ambruk seketika. Yuju yang ingat bahwa kaki Sinb berdarah langsung meminta bantuan Sowon dan Yerin.

"Temanmu kenapa?" Tanya Sowon

"Kakinya berdarah, bisa tolong aku?" Ucap Yuju

Yerin yang selalu membawa kotak obat di tasnya langsung mengeluarkannya.

"Sinb-ah, kau harus tetap sadar, eo?" Ucap Yuju

"Nde .. " Sinb menjawab dengan nada yang terdengar sangat lemah

"Darahnya banyak sekali" ucap Sowon yang saat ini berusaha menaikkan celana jeans yang Sinb pakai agar bisa melihat lukanya.

Yuju menyandarkan Sinb di pahanya agar ia bisa diobati oleh Yerin dan Sowon.

Yerin duduk di sebelah Sinb dan menaikkan kaki Sinb ke pahanya agar ia bisa mengobati lukanya.

"Ja-jangan" ucap Sinb, ia merasa tidak enak saat Yerin memangku kakinya

"gwenchanayo Sinb-ssi" ucap Yerin

Sinb hanya pasrah karena sejatinya ia memang lelah dan sangat lemas saat ini.

Yerin dan Sowon menaikkan celana bagian bawah Sinb, mereka juga melepas sepatu Sinb dan melihat luka yang sangat panjang dan cukup dalam di kaki kanan Sinb.

"Apa ini perlu di jahit?" Tanya Sowon

"Aku juga tidak tau unnie, tapi jika setelah di perban ini masih mengeluarkan banyak darah sepertinya kita harus membawanya ke rumah sakit saat tiba di seoul" ucap Yerin

Yerin mengambil jurusan IPA di SMA dulu, tapi ia kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi agar bisa menjadi seorang jurnalis atas permintaan ayahnya. Jadi ia agak paham tentang obat dan luka seperti ini.

Dengan hati-hati Yerin mulai membersihkan darah yang sudah keluar sangat banyak dari kaki Sinb.

"Aww"

Sinb sedikit meringis saat beberapa kali Yerin menempelkan kapas yang sudah dibasahi alkohol untuk membersihkan lukanya.

"Tahanlah sedikit" ucap Yerin

"Nee"

Yerin sudah membersihkan darah nya dan memberikan obat merah tapi masih cukup banyak darah yang keluar dari kaki Sinb.

"Aku akan menutupnya terlebih dahulu, hanya untuk menahan pendarahannya" ucap Yerin

Ia mengambil kain kassa dan plester untuk menutup luka Sinb.

Yerin benar-benar melalukannya dengan lembut dan sangat hati-hati sehingga Sinb merasa nyaman dengan perlakuan Yerin.

"Selesai" ucap Yerin

Ia pergi membasuh tangannya di bagian belakang kapal mereka dan Sowon membantu Yerin membereskan barang-barangnya.

Sinb pun merubah posisinya jadi duduk karena ia sudah merasa agak mendingan saat ini. Ia melihat Yerin yang saat ini berjalan kembali dan duduk di sebelahnya.

"bagaimana?" Tanya Yerin

"Sudah mendingan, terimakasih banyak" ucap Sinb

"Akulah yang harusnya berterimakasih dan meminta maaf, kamu sudah banyak menolongku tadi, dan seandainya aku tidak teriak pasti kakimu juga tidak akan tergores" ucap Yerin

"Ah, jangan mengingat itu, yang penting kita semua selamat kan sekarang" ucap Sinb

"Kalian berdua, kita harus makan siang bareng" ucap Sowon kepada Yuju dan Sinb

The Journalist [SINRIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang