7

344 51 8
                                    

Setelah makan siang bersama, Yuju, Sinb dan Umji berpisah mobil dengan Sowon, Yerin dan Eunha. Yuju dan Sinb akan mengantar Umji ke rumah sakit untuk cek jadwalnya dan bersiap. Mereka juga akan kembali ke apartemen bersama sore hari. Sementara Sowon dan yang lain kembali ke kantor untuk melihat apakah ada berita yang harus diliput, jika jadwal mereka sudah kosong maka mereka juga akan kembali ke apartemen lebih cepat untuk bersiap.

Umji sudah memeriksa jadwalnya dan juga sudah meminta dokter pengganti untuknya besok jadi ia bisa izin pergi bersama teman-temannya. Sebenarnya bukan hal yang sulit untuk Umji izin berapa haripun karena ayahnya adalah pemilik rumah sakit tersebut. Namun Umji tidak mau menjadi anak yang manja, ia tetap bekerja dengan sungguh-sungguh dan tulus di rumah sakit itu.

Mereka semua memiliki keberuntungan karena jadwal mereka tidak begitu padat. Terlebih untuk Sowon, Eunha dan Yerin. Paman Yerin tau kalau anak-anak itu sudah bekerja keras dan belum mendapatkan libur mereka. Jadi paman Yerin memberikan dua hari untuk libur.

----

Setelah siap, mereka semua berkumpul di apartemen Umji. Mereka juga menyiapkan beberapa obat dan perban pengganti untuk Sinb.

"Sebaiknya setelah pulang dari pantai, kita harus menindak lanjuti kakimu" ucap Umji

"Apa yang harus ku lakukan?" Tanya Sinb

"Kita harus menjahitnya" ucap Umji

"Lalu berapa lama pemulihannya?" Tanya Sinb

"Kurang lebih sebulan. Itu juga bisa lebih cepat jika kau tidak berlari, atau melakukan aktivitas berat selama pemulihan" jelas Umji

Sinb mengangguk paham. Ia tidak mungkin juga melanjutkan kerja jika sedang dalam masa pemulihan.

Semua persiapan sudah siap. Yerin dan Eunha juga sudah kembali setelah membeli beberapa makanan untuk mereka masak di villa.

Setelah dirasa cukup dan siap, mereka pun berangkat menuju villa milik keluarga Sinb.

Selama di perjalanan mereka semua tertidur kecuali Sinb. Ia menemani Sowon menyetir karena kebetulan mereka hanya berangkat satu mobil, yaitu menggunakan mobilnya Sowon.

Jadi karena memang Sinb yang juga akan menunjukkan jalan, ia duduk di depan dan menemani Sowon selama di perjalanan.

"Jika kau lelah, tidurlah sebentar Sinb-ah" ucap Sowon

"Aniyo, aku akan menemanimu unnie. Lagian aku juga kan tidak kerja hari ini, jadi aku jelas tidak lelah" ucap Sinb

"Namun kan kondisimu sedang tidak baik" ucap Sowon

"Itu hanya kakiku, bahkan jika aku bisa membawa mobil aku akan menyetir dan membiarkan kalian istirahat" ucap Sinb

Sowon merasa Sinb memang orang yang tepat dan pantas untuk sahabatnya Yerin. Meskipun mereka baru kenal beberapa hari, namun sosok Sinb memiliki kesan yang baik di mata semua orang dalam circle ini.

Dari kota Seoul ke villa di dekat pantai memakan waktu kurang lebih dua jam. Mungkin mereka akan tiba di villa Sinb pukul 10 malam.

Selama di perjalanan tidak ada dari mereka yang bangun, bahkan sekedar terbangun pun tidak. Sowon dan Sinb paham, teman-teman mereka lelah bekerja. Terlebih Umji yang sejak pagi memang memiliki jadwal yang padat.

----

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan melelahkan, akhirnya mereka tiba di villa milik keluarga Sinb.

Sowon membangunkan semua orang, sementara Sinb membuka pintu agar mereka bisa masuk. Villa Sinb bukan villa lama yang ditinggal begitu saja dan tidak dirawat. Orang tua Sinb juga mempekerjakan  seseorang yang akan membersihkan villa dan kamar di dalamnya setiap hari.

"Silahkan masuk" ucap Sinb

Teman-temannya terlihat masih sangat mengantuk. Sinb langsung menyuruh mereka semua untuk istirahat saja. Ia membebaskan mereka memilih kamar mana dan ingin tidur dengan siapa demi kenyamanan bersama.

Umji memilih sekamar dengan Yerin karena ia merasa ingin banyak berbagi dan nyaman dengan sepupunya sendiri. Sementara Sowon sudah pasti bersama dengan Eunha. Sudah jelas hanya tersisa Yuju yang pasti akan sekamar dengan Sinb.

Semua orang memutuskan untuk langsung masuk kamar, bersih-bersih dan siap-siap untuk tidur. Kecuali Sinb dan Sowon yang saat ini malah masih betah untuk duduk di ruang tengah villa tersebut.

"Kau yakin tidak akan istirahat Sinb-ah?" Tanya Sowon

"Ne unnie, aku malah ingin berjalan di sekitar villa ini jika kakiku tidak sakit" ucap Sinb

"Sebaiknya besok saja keluarnya, malam ini jika kau memang tidak ingin tidur, mari membuat kopi hangat dan duduk bersamaku saja disini" ajak Sowon

"Geure, kajja" ucap Sinb setuju.

Mereka berdua membuat kopi dan kembali ke ruang tengah dengan beberapa cemilan juga.

"Sejujurnya aku sangat senang memiliki teman seperti kalian" ucap Sowon

"Hahaha wae?" Tanya Sinb

"aku merasa nyaman dengan cepat, aku bahkan bisa menjadi diriku apa adanya saja tanpa peduli untuk menutupi satu apapun karena kalian benar-benar orang baik" ucap Sowon

"Aku juga merasa begitu unnie .. terlebih sejak .. hmm" Sinb terlihat agak malu dan ragu melanjutkan ucapannya

"Sejak mengenal Yerin?" Tanya Sowon to the point

"Nde .. aku .. jujur saja, ini kali pertamaku bisa benar-benar menyatakan bahwa diriku sedang di fase menyukai seseorang dan merasa ingin terus melindunginya" ucap Sinb

"Aku paham Sinb-ah, kau bisa cerita dan tanya apapun tentang Yerin padaku. Jangan khawatir karena aku bukanlah seorang teman yang akan menyesatkan temannya sendiri. Aku akan membantu yang terbaik untuk kalian berdua" ucap Sowon

Sinb tersenyum menyadari ia sedang berbicara dengan orang yang tepat saat ini.

"Boleh ceritakan, sosok seperti apa yang dibutuhkan Yerin unnie?" Ucap Sinb

"Yerin tidak butuh seseorang yang melontarkan banyak kata romantis kepadanya setiap hari. Ia bahkan tidak butuh bunga, coklat, atau semacamnya. Cukup kau berada di sampingnya saat ia membutuhkan, dan membuatnya nyaman dengan sikapmu. Jangan pernah tidak mendengarkan dan menolak nasihat atau perkataan baik darinya. Jujur saja, Jung satu itu tidak suka saat orang terdekatnya kenapa-napa dan menolak saran baik darinya" jelas Sowon

Sinb mengangguk paham. Pantas saja Yerin agak diam saat Sinb tidak menuruti perkataannya.

"Menurut unnie, apakah aku akan pantas menjadi seseorang yang dibutuhkan Yerin unnie?" Tanya Sinb

"Sejak awal mengenalmu, aku bahkan yakin kau bisa menjaga Yerin dengan baik. Jika kau yakin, maka Yerin juga akan yakin" ucap Sowon

Mereka berdua menghabiskan waktu malam itu dengan saling bertukar cerita hingga keduanya tidak sadar mereka tertidur di sofa ruang tengah villa itu hingga matahari terbit.

--------

SELAMAT MEMBACA.

Terimakasih yang sudah membaca cerita ini. Maaf kalau masih berantakan dan banyak kekurangannya. Semoga kalian suka ya.

The Journalist [SINRIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang