Acara makan siang mereka sudah selesai. Sowon dan Eunha langsung berangkat ke kantor berdua. Sementara Yuju dan Umji masih ngobrol dan masih asik makan es krim berdua. Yerin dan Hayoung juga masih ngobrol berdua. Jelas, Sinb masih ada disana bersama mereka. Sinb memang hanya memilih diam sejak tadi. Dia tidak mau melihatkan sikap cemburunya kepada Yerin.
"memangnya siapa aku saat ini?" batin Sinb
Setelah selesai bersama Yuju, Umji mengajak Sinb berangkat ke rumah sakit.
"unnie, aku akan berangkat" ucap Sinb kepada Yerin
"ah Sinb-ah, ku pikir kamu sudah ikut Sowonnie tadi" ucap Yerin
Memang posisinya Yerin membelakangi Sinb, dan tadi saat Sowon dan Eunha pamit juga Yerin masih sibuk bercanda dan ngobrol sama Hayoung jadi dia tidak begitu fokus ke hal lainnya. Ya wajarkan teman lama ngobrolin masa-masa SMP mereka dulu? :)
"geure, aku balik duluan ya unnie" ucap Sinb agak cuek.
Yerin menahan tangan Sinb yang sudah berdiri saat ini.
"mau aku temenin di rumah sakitnya?" tanya Yerin
"aniy, unnie lanjut saja bersama Hayoung unnie, lagian kan aku di rawat oleh Umji" ucap Sinb langsung menarik tangannya yang di pegang Yerin
"kajja Yewon-ah" ucap Sinb memegang tangan Umji
Yerin mulai merasakan ada perbedaan yang terjadi pada Sinb. Namun saat ini dia tidak mau mikir yang aneh-aneh dulu.
Diperjalanan Sinb hanya diam, padahal biasanya kalau sudah berdua dengan Umji dia akan cerita banyak hal.
"wae? kau cemburu?" tanya Umji sambil tetap fokus menyetir
"ne? aku cemburu? hahaha untuk apa?" ucap Sinb
"matamu tidak bisa berbohong Eunbi-ah" ucap Umji
"lagian kalau aku bilang cemburu, apakah masuk akal? sedangkan aku juga tidak memiliki status apapun dengan Yerin unnie" ucap Sinb
"lalu, bagaimana Yerin unnie bisa tidur di apart mu tadi malam?" tanya Umji
"mwoya .. Yuju unnie menceritakan itu padamu?" tanya Sinb
"iya, Yuju unnie sudah menceritakan semuanya. Sinb-ah, saranku, cepatlah untuk nyatakan perasaanmu kepada Yerin unnie" ucap Umji
"aku bahkan masih belum siap Yewon-ah" ucap Sinb
Ntah pikiran darimana lagi yang membuat Sinb merasa masih belum siap untuk menyatakan perasaannya. Menunggu waktu yang tepat? mungkin sudah banyak waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya, namun Sinb masih menyimpan keraguan tersendiri saat ini.
----
Sinb dan Umji sudah tiba di rumah sakit. Umji langsung membawa Sinb ke ruangannya. Ia membersihkan luka Sinb dan memberikan perawatan khusus untuk kaki Sinb.
"apa kau sudah siap jika ini harus di tindak lanjuti dalam waktu dekat?" tanya Umji
"kapan? jika bisa, secepatnya saja Yewon-ah. Aku sudah sangat malas menggunakan tongkat ini" ucap Sinb
"aku akan cek jadwalku dulu dan dokter yang akan ikut dalam operasi kakimu nanti" ucap Umji
"aku tidak akan melakukan operasi besar kan?" tanya Sinb
"kami hanya perlu sedikit menjahit bagian dalam dan menutup luka luarnya. Namun yang jelas kau akan tetap di bius total" ucap Umji
"aish .. apa rasanya" ucap Sinb ngeri membayangkan dirinya akan dibius pertamakali nanti

KAMU SEDANG MEMBACA
The Journalist [SINRIN]
FanfictionPekerjaan ini berbahaya, dan ntah berujung dimana. Tapi pada akhirnya aku bersyukur karena pekerjaan ini mempertemukanku dengannya - Jung Yerin.