❤❤
"Ciluk...baa"
Zein memang belum mengerti apa-apa tentang permainan yang sedang Dyona lakukan tapi Dyona tetap melakukan itu seolah hal itu bisa menghibur putranya.
"Ciluk... Baa"
Dyona tersenyum cerah melihat putranya yang kini tengah menatapnya ."kamu natap mama persis kayak papa" Ucap Dyona lalu mengecup penuh sayang pada wajah putranya tersebut.
Dyona menatap pada jam yang ada dikamar, beberapa menit lagi azan magrib tapi Chandika belum juga pulang.
"Papanya terlambat pulang lagi yah sayang" ucap Dyona lalu mencium tangan kecil Zein. "Kita telepon papa dulu yah"
Dyona bangkit dari kasurnya untuk meraih ponselnya, wanita itu segera menghubungi nomer kontak suaminya. Cukup lama Dyona menunggu panggilannya diangkat tapi Chandika sama sekali tidak melakukan itu hingga Dyona harus beberapa kali menelpon.
Dyona
Mas, dimana? Kok belum pulang?
Zein ngambek loh papanya telat pulang
Katanya gak mau bicara sama papa
Jangan bikin khawatir dong mas
Dyona meletakkan ponselnya diatas nakas saat mendengar azan magrib, wanita itu menatap sesaat pada putranya yang ada diatas kasur lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
"Assalamu'alaikum warahmatullah" salam Dyona yang baru saja selesai sholat.
"Wa'alaikumsalam warahmatullah" sahut Chandika yang baru saja keluar kamar mandi, pria itu baru saja mandi setelah datang disaat Dyona tengah sholat magrib.
Dyona tak langsung menanggapi, wanita itu melanjutkan ibadahnya membaca wirid dan membiarkan Chandika yang menggelar sejadah didepannya untuk sholat magrib.
"Kenapa telat pulang? Dy telepon juga gak diangkat?" tanya Dyona setelah Chandika selesai berdoa.
"Kamu nelpon mas?" tanya Chandika bingung.
"Mas gak tau"
Chandika tampak berpikir sebelum akhirnya tersadar kalau ponselnya ketinggalan dirumah Sokma, dia meletakkan ponselnya diatas meja makan saat menemani Sokma menyantap nasi goreng.
"Kayaknya ketinggalan dikantor deh"
Dyona mendesah lalu berbalik menghadap pada Zsin. "Kalau telat pulang kasih tau Dy, mas tau-kan Dy pernah kehilangan mas. Dy jadi khawatir"
Chandika terdiam. Betapa berdosanya dia yang sudah membohong istrinya. "Maaf yah Dy" ucap Chandika mendekat dan mengusap kepala Dyona.
Dyona mengangguk pelan lalu berdiri. "Jagain Zein dulu, Dy bantu siapin makan malam"
"Iya" sahut Chandika membiarkan Dyona berjalan keluar dari kamar.
Chandika menatapi putranya yang berada diatas kasur, Zein terlihat tenang dengan kedua matanya yang kadang berkedip atau bibir kecilnya yang bergerak menyecap.
"Kenapa sayang? Mau susu yah?" tanya Chandika pada putra kecilnya tersebut.
Chandika meraih tubuh Zein lalu membawa bayi itu dalam dekapan gendongannya. "Maafin papa yah Zein"
❤❤
"Abang, aku punya sesuatu buat abang" ucap Sokma saat Chandika baru saja masuk kedalam rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Datanglah Kepadaku (END)
General FictionChandika dan Dyona adalah sepasang suami istri, mereka saling mencintai satu sama lain. Kebahagiaan rumah tangga mereka bertambah semenjak Dyona dinyatakan hamil. Namun hidup terus berputar, kebahagiaan itu tak berlangsung lama, semuanya berubah se...