❤❤
Dyona belum berniat untuk keluar kamarnya padahal keluarga besarnya sudah mulai berdatangan, wanita muda yang mengenakan gamis merah muda itu masih berdiam diri sambil menatap keluar jendela kamarnya pada langit biru yang terlihat cerah.
"Es krimnya enak" ucap Dyona begitu riang setelah menjilat es krim cokelat yang ada ditangannya
"Oh ya?" tanya Chandika
"Coba deh mas Cobain" Dyona mendekatkan es krim ditangannya pada wajah Chandika yang sedang tersenyum menatapnya.
Cup
Chandika mengecup singkat bibir Dyona membuat wanita seketika kaku ditempatnya.
"Iya, es krimnya enak. Manis" ucap Chandika sambil tersenyum menatap Dyona.
"Mas...ih, gak sopan" Dyona memegangi bibirnya lalu berdiri untuk menjauh dari suaminya itu.
"Kamu makan es krimnya kayak anak kecil. Belepotan" ucap Chandika ikut berdiri mengikuti langkah kaki Dyona. "Mau lagi gak?"
"Enggak ah"
Tok... Tok... Tok...
Bayangan kenangan manisnya bersama sang suami hilang saat tiba-tiba pintu kamarnya diketuk.
"Masuk" ucap Dyona mengusap kedua pipinya dan menoleh kearah pintu kamar.
"Hai"
"Mba Rachel" ucap Dyona berjalan mendekat pada Rachel yang berlahan masuk setelah menutup pintu kamar.
"Kamar kalian bagus" ucap Rachel sambil menatap foto pernikahan Chandika dan Dyona yang terpasang didinding tepat diatas kepala ranjang.
"Ada apa?" tanya Dyona duduk dikasurnya.
Rachel mengalihkan matanya dari foto pernikahan lalu menatap pada Dyona. "Kamu taukan kalau sebenarnya aku mencintai Chandika?"
"Mba Rachel menemui saya untuk mengatakan itu?"
"Tidak, saya ingin marah dengan kamu Dyona" ucap Rachel tegas. "Kamu istrinya, kamu pasti mencintainya tapi kenapa semudah ini kamu menerima kepergian Chandika?"
"Mas Chandika memang sudah pergi" ucap Dyona mengalihkan wajahnya dari Rachel.
"Dia hanya pergi sebentar. Dia akan kembali lalu kenapa harus ada tahlilan ini?" tanya Rachel memegang bahu Dyona erat. "Chandika masih hidup Dyona, dia masih hidup? Apa kamu tidak merasakannya"
Dyona tak menjawab, dia mengusap air matanya yang kembali jatuh kepipinya.
"Ini gila. Kenapa semua orang beranggapan Chandika sudah pergi padahal mayatnya saja tidak ditemukan, dia masih hidup"
"Cukup mba" pinta Dyona serak.
"Tidak Dyona, aku mengenal Chandika sejak kecil. Sungai itu tidak akan membuatnya mati, sejak SMP hingga masuk perkuliahan Chandika selalu memenangkan lomba renang. Dia pasti selamat dan masih hidup"
"Lalu aku harus bagaimanaa mba? Mencarinya atau terus menunggu dengan keyakinan dan harapan yang aku sendiri tidak tau apakah ini akan berakhir bahagia atau nestapa?" tanya Dyona dengan suara berat karna menangis. "Aku sama kehilangannya dengan mba. Aku juga ingin mas Chandika kembali tapi mereka bilang aku harus meikhlaskannya"
Rachel yang memang sudah menangis itu menjatuhkan dirinya pada lantai, dia tersungkur karna tidak bisa terima kalau pria yang dia cintai dianggap sudah mati.
"Chandika masih hidup Dyona, dia masih hidup" gumam Rachel dalam tangisannya.
❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Datanglah Kepadaku (END)
General FictionChandika dan Dyona adalah sepasang suami istri, mereka saling mencintai satu sama lain. Kebahagiaan rumah tangga mereka bertambah semenjak Dyona dinyatakan hamil. Namun hidup terus berputar, kebahagiaan itu tak berlangsung lama, semuanya berubah se...