Bab 15

1.5K 89 10
                                    

❤❤

"Mas..." Sapa Dyona sambil menepuk lengan atas Chandika, membuat pria itu tersadar dari lamunannya dan menoleh kesamping. "Melamun?"

Chandika tersenyum sambil mengangguk

"Kenapa? Ada masalah?"

Chandika menggeleng. "Mas cuma teringat waktu mas hilang ingatan dan tinggal dikampung pedalaman waktu itu" jelas Chandika ."Kangen sama suasana asri disana"

"Oh, pasti nyaman yah disana"

Chandika mengangguk pelan. "Disana udaranya segar dan orang-orangnya juga baik"

"Hemm... Beda sama dikota yah mas"

"Iya, tapi walaupun disana nyaman disini tetap paling nyaman karna ada kamu dan dia" ucap Chandika yang kemudian mengelus perut buncit istrinya.

"Ih... Papanya dedek ini gombal" sahut Dyona.

"Mas jujur sayang" ucap Chandika yang mengelus pipi lalu mengecup kening istrinya tersebut.

Dyona tersenyum senang, wanita itu menatap dalam kedua manik mata suaminya.

"Kenapa?" tanya Chandika mencubit pipi Dyona.

Dyona menggeleng lalu mendekap dan menyandarkan kepalanya pada dada suaminya tersebut. "Dy benar-benar gak nyangka mas masih disini bersama Dy padahal waktu itu Dy sempat putus asa"

"Alhamdulillah, Allah baik sama kita" sahut Chandika sambil mengusap kepala Dyona.

Chandika juga merasakan hal yang sama, tidak menyangka bisa kembali bertemu istrinya ini padahal waktu dia kecelakaan dan hanyut waktu itu dia sudah benar-benar pasrah dan berpikir akan kematian.

"Mas... Ah"

"Kenapa sayang?"tanya Chandika setelah mendengar jerit lirih Dyona.

"Perut Dy... Sakit" jawab Dyona sambil memegangi perutnya.

"Kamu-, Kita kerumah sakit sekarang" ucap Chandika yang langsung menggendong istrinya tersebut menuju mobil.

Kandungan Dyona memang sudah dibulan terakhir jadi Chandika khawatir istrinya itu akan melahirkan meskipun perhitungan dokter waktu itu masih satu minggu lagi.

❤❤

Enam jam merasakan sakitnya kontraksi akhirnya Dyona bisa bernafas lega setelah bayinya lahir secara normal.

Dengan keringat dikening dan air mata yang berlahan jatuh, Dyona menarik senyum saat bayi kecilnya kini dalam gendongan suaminya. Bayi laki-lakinya itu sedang diazani.

"Dia tampan" ucap Chandika mendekatkan putranya tersebut pada Dyona yang masih berbaring.

"Lucu" ucap Dyona lirih.

Seorang suster kemudian mengambil alih bayi laki-laki itu untuk membantu meletakkannya didekapan Dyona.

"Hai sayang, ini mama" sapa Dyona menatap bayinya.

"Terima kasih sayang, kamu wanita hebat" ucap Chandika yang mengusap kening Dyona lalu mengecupnya lama. "Mas bahagia sekali" lanjutnya.

Setelah proses melahirkan dan para perawat membersihkan ruangan, barulah para keluarga yang tadi berada diluar diizinkan masuk untuk menjenguk Dyona dan bayi laki-laki yang baru lahir tersebut.

"Tampannya cucu nenek" ucap Umi Dyona yang kini sedang menggendong cucu laki-lakinya tersebut .

"Mirip papanya waktu kecil ini" sahut mama Chandika yang menatap cucunya tersebut.

Datanglah Kepadaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang