❤❤
Dyona membuka kembali kedua matanya, wanita itu spontan menoleh kearah jam waker yang ada diatas nakas. Jam menunjukkan pukul sebelas malam tapi Chandika belum juga pulang.
Seharusnya Chandika sudah ada dirumah, dari malang ke jakarta paling tidak menumpuh waktu satu jam lebih. Menurut informasi pesan dari suaminya itu sendiri pesawat akan berangkat setelah magrib, bukannya harusnya sudah sampai.
Dyona menyikap selimutnya lalu bangun dan meraih ponselnya yang ada diatas nakas. Tidak ada satu pesan apapun lagi dari Chandika sejak sore tadi.
"Apa aku terlalu kelewatan?" monolog Dyona.
Menghilangkan rasa kesal dan gengsinya Dyona akhirnya mengirimkan pesan pada Chandika.
Dyona
Kenapa belum datang? Dy udah ngantuk
Lama Dyona menunggu namun pesannya tak kunjung mendapat balasan. jangankan balasan, terkirim saja tidak. Dyona akhirnya memutuskan untuk menghubungi suaminya itu.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan hubungi-"
"Tumben tidak aktif"
Dyona jadi sedikit cemas, tidak biasanya Chandika terlambat pulang tanpa mengabari apa-apa padanya.
"Kenapa belum pulang sih mas?" monolog Dyona sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan wallpaper fotonya dan Chandika.
"Apa aku tanya mba Sabina aja kali yah?" Dyona menggerakkan jarinya untuk mencari kontak ponsel Sabina dan langsung menghubungi wanita tersebut.
Tut... Tut... Tut
Panggilannya masuk namun tak kunjung diangkat oleh sang pemilik ponsel membuat Dyona harus kembali bersabar.
Tut... Tut... Nomer yang anda tuju tidak dapat-
Buru-buru Dyona mematikan panggilan itu lalu kembali menekan tombol panggil.
Tut... Tut... Tut... Nomer yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan
"Kenapa jadi sama-sama tidak bisa dihubungi?"
❤❤
"Astaghfirullahadzhim" Rahma-ibu kandung dari Chandika memegang kepalanya, kaki wanita berusia hampir setengah abad itu terasa lemah hingga hampir jatuh jika saja sang putra kedua- Randy tidak segera meraih tubuhnya. "Anakku Chandika".
"Sabar ma... mama harus tenang" Rendy berusaha menenangkan mamanya- membawa wanita tersebut untuk duduk disofa rumah. "Mbok ambilin air"
"Astaghfirullahadzhim, Anakku... Anakku" tangis wanita itu pecah seketika, kepalanya dia jatuhkan pada sandaran sofa sambil terus menepuk dadanya."Chandika..."
"Mama tenang dulu ma, Bang Chandika pasti gak apa-apa" Ucap Rendy menguatkan padahal dia sendiri pun sudah menangis.
"Chandika anakku" racau Rahma lalu bangun dan menatap anak keduanya. "Ren, kita ke malang sekarang yah"
"Ini masih malam ma, kita gak bisa langsung kesana"
"Mama gak bisa tetap tenang disini. Disana abang kamu kecelakaan dan belum ditemukan" Rahma benar-benar dirundung rasa khawatir dan takut tentang keadaan anaknya yang dikabarkan kecelakaan dan belum ditemukan karna mobilnya yang mereka tumpangi jatuh kesungai.
"Ma... Polisi juga sedang mencari keberadaan abang. mama yang tenang dulu dan doain abang. Rendy akan urus semuanya yah" bujuk Rendy lembut.
"Hubungi keluarga kita Ren"
KAMU SEDANG MEMBACA
Datanglah Kepadaku (END)
General FictionChandika dan Dyona adalah sepasang suami istri, mereka saling mencintai satu sama lain. Kebahagiaan rumah tangga mereka bertambah semenjak Dyona dinyatakan hamil. Namun hidup terus berputar, kebahagiaan itu tak berlangsung lama, semuanya berubah se...