Story 21

533 54 50
                                    

"Nado Saranghae".

Dahyun diam, tampak kebingungan, "M-mwo? A-apa yang kau katakan?".

Nayeon tampak tersenyum, mengeratkan kedua tangannya di pipi Dahyun, "Na-do Sa-rang-hae" eja Nayeon berbicara lebih pelan.

Mata Dahyun berkaca-kaca, "J-jinja?" tanyanya untuk memastikan indera pendengarannya.

Nayeon mengangguk pasti, "Neomu Saranghae" mata Nayeon pun juga berkaca-kaca.

"Ani" senyum Nayeon merosot saat mendengar ucapan Dahyun barusan.

"Neomu... neomu... neomu Saranghae" senyuman Nayeon kembali terbit saat mendengar ucapan Dahyun lagi.

Nayeon langsung menghambur ke pelukan Dahyun. Dahyun membalas pelukan tak kalah erat. Rasa-rasanya ia tak akan melepaskan pelukan itu, pelukan yang sangat didampakannya selama ini.

Entah... rasanya aneh. Semua ini seperti mimpi bagi Dahyun. Ia masih belum bisa percaya ini terjadi.

Sesaat kemudian keduanya melepas pelukan. Tangan terangkat membenahi anak rambut milik Nayeon.

Tangan kanan Dahyun mengelus lembut pipi Nayeon, hingga tangannya menarik pelan tengkuk Nayeon.

Tangan kiri Dahyun sigap menarik pinggang Nayeon, membawa tubuh itu agar lebih dekat.

Nayeon memejamkan matanya kala bibir Dahyun sudah semakin dekat. Dahyun memulai kecupannya, lalu perlahan Nayeon membalas kecupan itu.

Dahyun memulai lumatan, Nayeon berusaha menyeimbangkan irama bibir Dahyun.

Dahyun memperdalam ciumannya dengan sedikit bergairah. Nayeon mengeratkan lilitan tangannya di leher Dahyun.

Dahyun dengan pasti menuntun tubuh Nayeon berjalan ke belakang dengan ciuman mereka yang masih berlangsung panas.

Sesampainya di dekat ranjang, Dahyun langsung menidurkan Nayeon. Dahyun menindih tubuh Nayeon dengan ciuman yang masih berlangsung.

Tangan kanan Dahyun meremas sesuatu yang membuatnya tambah bergairah, meremas lembut dari luar pakaian Nayeon.

Nayeon mengerang, Dahyun menggunakan kesempatan emas ini untuk memasukkan lidahnya kedalam mulut Nayeon.

Tangan Dahyun beralih kebelakang punggung Nayeon, mencoba membuka kaitan bra yang mungkin membuat Nayeon sesak nafas.

Nayeon menghentikan aktivitas Dahyun dengan mendorong ringan tubuh Dahyun. Dahyun tersentak kaget. Terlebih mata Nayeon menelisik lebih dalam ke iris mata Dahyun.

"Kau punya pengaman?" tanya Nayeon memastikan.

"A-ani" jawab Dahyun dengan polosnya.

Nayeon kemudian mendorong tubuh Dahyun hingga Dahyun terjatuh disisi lain ranjang.

"W-wae?" tanya Dahyun bingung.

"Kita tak bisa melanjutkannya... kau tak pakai pengaman Dahyun" balas Nayeon.

"A-aku bisa mengeluarkannya diluar" ucap Dahyun bersikukuh.

"Mianhe... tetap saja akan beresiko, bagaimana jika kau lupa".

"Aku tak akan lupa".

"Tidak ada yang tau kedepannya Dahyun.... antara tidak dan iya".

"T-tapi?--".

"Jja... sebaiknya kau makan malam... kau belum makan kan" ujar Nayeon memotong ucapan Dahyun.

Ketika Nayeon hendak bangun dari ranjang, Dahyun menahannya. Membuat tubuh Nayeon kembali tertidur di atas kasur.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang