Story 18

442 51 14
                                    

Mata monolid menatap tajam ke dalam ruangan berisi dua orang yang sedang asyik berbincang.

Bahkan kini tangannya juga mengepal, kesal dengan pemandangan di depannya.

"Ungkapkan, jangan dipendam".

Suara tiba-tiba itu membuat sang pemilik mata monolid menoleh ke sumber suara.

"A-apa maksudmu?".

"Dahyun.. sampai kapan kau akan menyembunyikan perasaanmu?".

"Entahlah hyo" ucap Dahyun.

Entah... apa yang dipikirkan dua temannya itu, menurut Jihyo Dahyun dan Nayeon sama-sama tidak peka.

Padahal jelas-jelas mereka berdua terlihat saling suka. Bahkan bisa dibilang cinta.

Bayangkan saja keduanya selalu bersama, saling peduli satu sama lain, sikap dan tatapan mata keduanya bisa ditebak jelas dimata Jihyo.

Ayolah mereka saling mencintai.

Kedua temannya itu membuatnya gemas, ia ingin sekali membantu keduanya, mak comblang istilahnya.

"Aku akan membantumu" ujar Jihyo kemudian.

"Membantu apa?" fix Dahyun memang tidak peka.

"Membantumu mendapatkan Nayeon" balas Jihyo to the point.

Dahyun nampak berpikir dengan tawaran yang Jihyo berikan. Mungkin Jihyo bisa membantunya.

Nayeon dan Jihyo teman dekat, terlebih mereka sama-sama perempuan, Jihyo pasti tau betul bagaimana perasaan Nayeon.

Dengan begitu Jihyo pasti punya banyak cara yang tepat untuk membantunya mendapatkan Nayeon.

"Bagaimana?" tanya Jihyo.

"Okay" balas Dahyun.
.
.
.
.
.
"Dahyun bisakah tolong ambilkan tisu?" pinta Jihyo.

"Ah ne" Dahyun menarik sehelai tisu dari kotaknya.

"Tolong bersihkan mulutku, tanganku kotor" ucap Jihyo manja, tangannya kotor karena ia memakan ayam geprek dengan tangannya.

Dahyun yang bingung pun akhirnya menuruti permintaan Jihyo.

Tanpa terlihat teman-temannya, senyum kecil tersemat di wajah Jihyo.

Terlihat dimatanya seorang gadis terlihat kesal, tak suka dengan interaksi dirinya dan Dahyun.

"Sudah kuduga" batin Jihyo, senang karena temannya itu terpancing.

"Dahyun bisa tolong ambilkan tisu juga?" akhirnya Nayeon pun bersuara.

"Ah ne" ucap Dahyun dengan senang hati.

"Tolong bersihkan mulutku juga ya... tanganku kotor~" ujar Nayeon tak kalah manja dengan Jihyo.

Dahyun yang masih bingung pun akhirnya melakukan apa yang Nayeon katakan, tanpa berpikir yang tidak-tidak tentang hal tak lazim itu.

Senyum tersemat di wajah Dahyun dan Nayeon kala interaksi keduanya berakhir.

"Bagus... rencanaku berhasil" batin Jihyo bangga.

Sedangkan Sana, Momo, Chaeyoung dan juga Tzuyu yang memerhatikan kejadian tak wajar didepan mata mereka pun hanya bisa terdiam kaget.

Apakah yang sebenarnya terjadi?

Pertanyaan itu tersirat dipikiran mereka semua, tanpa tau jawabannya.

Namun karena mereka semua tau memang terkadang Nayeon dan Jihyo melakukan hal-hal yang aneh, hal gila yang tak terduga. Jadi mereka hanya melanjutkan makan siang mereka, melupakan hal aneh yang barusan terjadi.
.
.
.
.
.
.
Sore menjelang malam, kantor hanya berisikan Dahyun dan Jihyo diruangan yang sama, juga Nayeon diruangan yang letaknya didepan ruangan wakil presdir Yoo Daniel, terlihat wakil Yoo sedang menyelesaikan pekerjaannya saat ini.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang