Story 15

897 75 13
                                    

Author POV

"Bagaimana keadaan Mina dok?" tanya Dahyun pada dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.

Dokter membuka masker yang menutupi mulutnya, "Maaf...pasien tidak bisa diselamatkan".

Dahyun dan Nayeon terlihat sangat sangat terkejut. Dahyun terlihat mematung di tempatnya, "Ani...ini tidak benar kan dok?" ucap Dahyun.

"Maaf....saya turut berduka cita" balas sang dokter menepuk bahu Dahyun.

"Saya permisi dulu" ucap sang dokter lagi, sebelum meninggalkan Dahyun dan Nayeon.

Nayeon menoleh ke arah Dahyun yang masih mematung di tempatnya, "Dahyun" panggilnya.

Dahyun tidak menjawab, ia terlihat masih berdiri diam dengan pandangan kosong ke depan.

Nayeon berjalan mendekat, beralih berdiri di hadapan Dahyun. Dipeluknya tubuh lelaki di hadapan nya itu.

"Ini semua salah ku... jika saja aku berbalik badan sebelum tembakan itu terjadi...semuanya tak akan seperti ini" ucap Dahyun lirih.

"Ani... kau tidak salah Dahyun...ini sudah kehendak Tuhan" balas Nayeon.

Sedetik kemudian air mata Dahyun sudah jatuh membasahi pipinya. Dahyun menangis namun tidak sampai terisak, walau Dahyun dalam pelukan nya tapi Nayeon mengetahui bahwa Dahyun tengah menitikkan air matanya saat ini.

Nayeon mengeratkan pelukan nya, menepuk-nepuk punggung Dahyun mencoba menenangkan lelaki itu.

Dahyun membalas pelukan, menyembunyikan wajah nya di cecuruk leher Nayeon.

_______

Dahyun dan Nayeon saat ini sedang menghadiri pemakaman Mina di Jepang. Mina dimakamkan di Jepang negara kelahiran nya.

Setelah acara pemakaman selesai, semua orang membubarkan diri. Dahyun dan Nayeon yang hendak melangkah pergi, dihampiri seorang lelaki paruh baya.

"Kau Dahyun kan?" ucap lelaki paruh baya itu pada Dahyun dalam bahasa Korea.

"N-ne, ada ap-" belum sempat Dahyun mengakhiri bicaranya, tiba-tiba sebuah tangan melayang ke pipi nya.

PLAAKKKKKK

"Kau....kau yang telah membuat putri ku meninggal" ucap lelaki paruh baya itu sambil menudingkan jarinya ke arah Dahyun. Dahyun menatap pria paruh baya itu terkejut.

"A-anda ayah nya Mina?" ucap Dahyun.

"Ya...aku ayah nya Mina" balas pria paruh baya itu yang ternyata adalah ayah nya Mina.

Dahyun berlutut, "Maafkan saya tuan Myoui....saya benar-benar tak menduga bahwa semuanya akan terjadi begitu saja".

"Mina sangat bahagia saat memberitahukan padaku tentang pria yang dicintai nya, saat dia mengirimkan foto mu aku langsung menyukai mu, kau terlihat lelaki yang baik untuk anak ku" tuan Myoui menghela nafas pelan sebelum melanjutkan perkataan nya.

"Tapi hari ini aku menyesali itu, aku menyesal karena membiarkan anak ku berhubungan dengan mu" ucap tuan Myoui yang ditujukan untuk Dahyun.

"Maafkan saya, saya tak bermaksud membuat putri anda kehilangan nyawanya hanya demi menyelamatkan saya" Dahyun masih bersimpuh di depan tuan Myoui.

Tanpa menjawab tuan Myoui pergi begitu saja, meninggalkan Dahyun.

Nayeon mendekat pada Dahyun, dipegang nya bahu Dahyun, "Ayo kita kembali ke hotel lusa kita akan kembali ke Korea".

"Ani.... Aku ingin tuan Myoui memaafkan ku dulu, aku tak akan ke Korea sebelum permintaan maaf ku diterima" balas Dahyun.

"Aku mengerti bagaimana perasaan mu sekarang tapi lebih baik kita kembali ke hotel dulu untuk beristirahat, aku harus mengganti perban mu" Dahyun beranjak berdiri, perkataan Nayeon ada benarnya.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang