Story 4

666 90 13
                                    

Author POV

"Arasseo mian, kalau begitu kita akan kemana sekarang?" tanya Dahyun.

"Aku ingin naik bianglala itu" tunjuk Nayeon ke arah atas dekat tempat mereka duduk.

Dahyun mulai mengeluarkan keringat dingin, "Ani, aku tidak mau".

"Aishh... kau masih saja takut dengan ketinggian?, kau harus mencoba naik bianglala itu, siapa tau phobia mu terhadap ketinggian bisa berkurang, syukur-syukur kalau bisa hilang"

"Tidak, aku tidak mau"

"Ayolah, kalau kau tidak mau naik, aku tidak akan memaafkan mu, aku akan terus marah padamu"

Nayeon pun menarik tangan Dahyun yang gemetaran, membawa Dahyun ke wahana bianglala. Nayeon masuk terlebih dulu ke bianglala. Saat giliran Dahyun tiba, Dahyun masih belum beranjak masuk ke dalam bianglala.

Orang-orang yang mengantri untuk naik bianglala pun merasa menggerutu kesal, lebih tepatnya kesal pada Dahyun yang tak kunjung menaiki bianglala.

"Ayolah, banyak orang-orang yang mengantri di belakang mu" ucap Nayeon dan mengulurkan tangan nya.

Dengan terpaksa Dahyun mengambil uluran tangan Nayeon karena orang-orang di belakang nya sudah sangat kesal, mereka berucap agar Dahyun cepat masuk ke dalam bianglala.

Beberapa saat kemudian mesin bianglala pun menyala dan bianglala mulai berputar. Dahyun duduk dengan keringat dingin di tubuh nya, ia juga terlihat gemetaran.

Nayeon yang melihat kondisi Dahyun pun merangkul lelaki yang tengah ketakutan itu.

"Gwencana, ada aku di sini, bukankah tidak terlalu menakutkan?" ucap Nayeon.

Dahyun masih tak bergeming, tubuhnya masih memaku di tempat. Saat bianglala tengah berputar dengan tenang nya, tiba-tiba mesin bianglala mati seketika, sehingga membuat bianglala berhenti berputar dan lampu yang ada pada setiap bianglala mati total.

Dahyun yang merasakan takut pun jadi semakin bertambah takut.

"Tenanglah" ucap Nayeon yang melihat Dahyun tak tenang dalam posisi duduk nya, sehingga membuat bianglala yang dinaiki mereka sedikit terguncang.

Nayeon mendekatkan tubuh nya pada Dahyun, mencoba memeluk lelaki yang tengah gemetaran itu, berharap Dahyun akan tenang. Namun saat Nayeon mendekat pada Dahyun, Dahyun tak sengaja menoleh ke samping kirinya. Tanpa sengaja bibir mereka berdua bersentuhan.

Keduanya mematung sesaat akan kejadian tak terduga itu, kemudian Nayeon hendak menjauh kan tubuhnya dari tubuh Dahyun. Belum sempat Nayeon menjauh, Dahyun tiba-tiba saja merengkuh pinggang Nayeon dengan tangan kiri nya dan tangan kanan nya menahan tengkuk Nayeon.

Dahyun mulai melumat bibir Nayeon perlahan, sedangkan Nayeon terkejut dengan tindakan tiba-tiba Dahyun.

Sesaat kemudian bianglala pun kembali bergerak, dengan segera Nayeon mendorong tubuh Dahyun menjauh. Kemudian Nayeon menampar pipi Dahyun, Dahyun terdiam karena tamparan itu.

Lalu Nayeon pun turun dari bianglala setelah bianglala yang mereka tumpangi berhenti, mengisyaratkan orang yang ada di dalam bianglala untuk keluar. Dahyun masih diam di tempat nya.

"Maaf anda harus segera turun" ucap petugas bianglala pada Dahyun.

Perkataan sang petugas pun membuyarkan Dahyun dan Dahyun pun turun dari bianglala. Dahyun tak mencoba mencari Nayeon yang entah hilang kemana, Dahyun sangat mengerti bila Nayeon sedang marah maka ia tak bisa di ganggu.

Dahyun mengusap wajah nya kasar, ia merutuki dirinya sendiri karena telah melakukan tindakan yang bodoh.

.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang